Doa Berkah Umur Teks Arab, Latin, dan Artinya: Memohon Kebaikan

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki umur yang panjang adalah anugerah yang patut disyukuri, namun umur yang berkah merupakan dambaan setiap insan yang beriman. Dalam ajaran Islam, konsep doa berkah umur tidak hanya sekadar memohon panjangnya usia semata, melainkan juga kualitas hidup yang dipenuhi ketaatan dan amal saleh. 

Memanjatkan doa berkah umur merupakan wujud penghambaan dan harapan agar sisa usia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya di jalan yang diridai-Nya. Melansir dari Masjid Istiqlal, hakikat umur dalam Islam sangat ditekankan pada keberkahannya, bukan semata-mata pada kuantitasnya.

Menurut Ad Du’a minal Kitab was Sunnah oleh Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni, doa untuk panjang umur yang disertai dengan ketaatan dan amal saleh adalah inti dari permohonan keberkahan usia.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (17/9/2025).

Bacaan Doa Berkah Umur: Versi Pendek dan Panjang

Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa versi doa yang dapat dipanjatkan untuk memohon berkah umur, baik versi pendek maupun panjang, yang masing-masing memiliki keutamaan dan cakupan permohonan yang luas.

Doa-doa ini tidak hanya memohon panjangnya usia, tetapi juga kesehatan, keberkahan rezeki, kebaikan amal, dan keteguhan iman, yang semuanya merupakan elemen penting dari umur yang berkah. Membaca doa-doa ini secara rutin adalah bentuk ikhtiar spiritual seorang hamba kepada Tuhannya.

Salah satu doa berkah umur versi pendek yang sering diajarkan, dikutip dari buku Hafalan Doa Pendek Sehari-hari oleh Ibnu Muslih Djuremi, adalah:

اللَّهُمَّ طَوِّلُ عُمُوْرَنَا فِي طَاعَتِكَ وَطَاعَةِ رَسُولِكَ وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ.

Arab latin: "Allahumma thowwil 'umuurona fii thaa'atika wa thaa'ati rasuulika waj'alnaa min 'ibaadikash shaalihiin."

Artinya: "Ya Allah, panjangkanlah umur kami dalam menaati-Mu dan menaati rasul-Mu, serta jadikanlah kami dari golongan hamba-hamba-Mu yang salih."

Selain itu, terdapat pula doa berkah umur versi panjang yang lebih komprehensif, mencakup permohonan untuk kesehatan jasmani, penerangan hati, keteguhan iman, kebaikan amal, kelapangan rezeki, serta dijauhkan dari keburukan. Doa ini menunjukkan betapa luasnya harapan seorang Muslim terhadap keberkahan dalam hidupnya.

اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنَا وَوَسِّعْ أَرْزَقَنَا وَإِلَى الخَيْرِ قَرِّبْنَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبْعِدْنَا وَاقْضِ حَوَائِجَنَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: "Allahumma thowwil umuurona, wa shohhih ajsaadana, wa nawwir quluubana, wa sabbit imanana wa ahsin a'malana, wa wassi' arzaqona, wa ilal khoiri qorribna wa 'anisy-syarri abidna, waqdhi khawaa-ijana fiddiini waddunyaa wal aakhirati innaka 'alaa kulli syai-in qodiir."

Artinya: "Ya Allah, panjangkan umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkan iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkan kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Doa lain yang juga dapat dipanjatkan untuk memohon panjang umur, harta yang banyak, dan badan yang sehat, sebagaimana dikutip dari buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun karya H. Hamdan Hameda, MA, adalah doa yang pernah dibacakan oleh Rasulullah SAW untuk para sahabatnya. Doa ini menekankan pentingnya keberkahan dalam setiap aspek kehidupan.

اللَّهُمَّ أَكْثِرُ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِك لَهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَهُ وَأَطِلْ حَيَاتَهُ عَلَى طَاعَتِكَ وَأَصِحَ جِسْمَهُ وَأَحْسِنْ عَمَلَهُ وَاغْفِرْ لَهُ.

Arab latin: "Allaahumma aktsir maalahu wa waladahu wa baarik lahu fiima a'thaitahu wa athil hayaatahu 'alaa thaa'atika wa ashihha jismahu wa ahsin 'amalahu waghfir lahu."

Artinya: "Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, panjangkanlah hidupnya (umurnya) dalam ketaatan kepada-Mu, sehatkanlah tubuhnya, perbaguslah amalnya, dan ampunilah dia."

Hakikat Panjang Umur Menurut Al-Qur'an dan Hadits

Dalam pandangan Islam, hakikat panjang umur adalah sebuah misteri yang hanya diketahui oleh Allah SWT, namun Al-Qur'an dan Hadits memberikan petunjuk mengenai bagaimana seorang Muslim seharusnya menyikapi dan memaknai usia yang diberikan.

Setiap manusia memiliki batasan waktu hidup yang telah ditetapkan, dan tidak ada seorang pun yang dapat memajukan atau mengundurkan waktu tersebut. Pemahaman ini menumbuhkan kesadaran akan keterbatasan manusia dan keagungan kekuasaan Allah.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-A'raf: 34, "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka jika telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya."

Ayat ini menegaskan bahwa ajal adalah ketetapan ilahi yang tidak bisa diubah oleh manusia. Namun, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa umur seorang mukmin dapat bertambah kebaikannya melalui amal saleh. Hal ini bukan berarti mengubah takdir, melainkan bahwa keberkahan dalam umur dapat diraih melalui perbuatan baik.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Al-Bukhari, "Dan sesungguhnya tidak ada yang dapat menambah umur seorang mukmin kecuali kebaikan yang diperbuatnya." Ini menunjukkan bahwa kualitas amal sangat memengaruhi keberkahan usia.

Buku Bagaimana Panjang Umur Penuh Berkah? oleh Muhammad bin Ibrahim An-Nu'aim menjelaskan tiga kemungkinan maksud dari panjang umur:

  • panjang umur dalam arti sebenarnya,
  • umur yang berkah sehingga amalan terasa bertahun-tahun,
  • atau sebutan yang baik setelah meninggal.

Ini menegaskan bahwa fokus utama bukanlah pada durasi, melainkan pada kualitas dan dampak dari kehidupan tersebut.

Rasulullah SAW juga melarang umatnya untuk mengharapkan kematian, karena bisa jadi kebaikan mereka akan bertambah jika masih hidup, atau mereka memiliki kesempatan untuk bertaubat. Beliau bersabda, "Janganlah salah seorang di antara kalian mengharapkan kematian. Jika dia orang yang berbuat baik, maka bisa jadi kebaikannya akan semakin bertambah, dan jika dia orang yang berbuat buruk, maka boleh jadi dia akan memohon ampunan." (HR Al-Bukhari).

Namun, umur panjang akan menjadi percuma jika tidak diisi dengan amal baik. Rasulullah SAW bersabda bahwa orang terbaik adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, sedangkan orang terburuk adalah yang panjang umurnya namun buruk amalnya (HR. Tirmidzi no. 2330, HR Ahmad). 

Amalan-Amalan untuk Memperoleh Berkah Umur

Selain memanjatkan doa berkah umur, terdapat beberapa amalan nyata yang dapat dilakukan seorang Muslim untuk memperoleh keberkahan dalam usianya, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai sumber Islam. Amalan-amalan ini tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga secara langsung atau tidak langsung dapat memperpanjang usia atau memberikan keberkahan pada setiap waktu yang dijalani. Melakukan amalan-amalan ini adalah bentuk ikhtiar yang sejalan dengan permohonan dalam doa.

Sedekah:

Amalan pertama yang sangat dianjurkan adalah sedekah. Bersedekah memiliki keutamaan yang luar biasa, tidak hanya membersihkan harta tetapi juga dapat menambah umur dan mencegah kematian yang buruk (su'ul khatimah). Sedekah juga dapat menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri, sehingga membentuk pribadi yang lebih baik dan dicintai Allah.

Sebagaimana hadits riwayat Thabrani, "Sesungguhnya sedekah orang muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su'ul khatimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran dan sifat berbangga diri darinya."

Silaturahmi:

Amalan kedua adalah menjalin silaturahmi. Silaturahmi, atau menyambung tali persaudaraan, merupakan amalan yang sangat ditekankan dalam Islam. Selain mempererat hubungan antar sesama, silaturahmi juga memiliki keutamaan untuk memperluas rezeki dan memanjangkan umur.

Hal ini menunjukkan bahwa menjaga hubungan baik dengan keluarga dan kerabat adalah bagian integral dari kehidupan seorang Muslim yang berkah. Hadits riwayat Bukhari menyebutkan, "Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya dia bersilaturahmi."

Berbakti kepada Orang Tua:

Amalan ketiga yang sangat penting adalah berbakti kepada orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu bentuk ibadah yang paling mulia dan memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Ridha orang tua adalah ridha Allah, dan berbuat baik kepada mereka dapat mendatangkan keberkahan yang luar biasa, termasuk panjang umur.

Sebagaimana dikutip dari buku Keajaiban Doa & Ridho Ibu karya Mutia Mutmainah, berbakti kepada orang tua adalah kunci kebahagiaan dan keberkahan usia. Hadits riwayat Bukhari juga menegaskan, "Barangsiapa yang berbakti kepada ibu ayahnya, maka kebahagiaanlah baginya dan Allah akan memanjangkan umurnya."

Memohon Keberkahan dalam Harta dan Keturunan

Selain memohon doa berkah umur, seorang Muslim juga dianjurkan untuk memohon keberkahan dalam harta dan keturunan, karena keduanya merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan dunia yang dapat menjadi sarana kebaikan atau ujian.

Permohonan ini mencerminkan keinginan untuk memiliki kehidupan yang seimbang, di mana kekayaan dan keluarga tidak hanya menjadi sumber kebahagiaan duniawi, tetapi juga sarana untuk meraih pahala di akhirat.

Rasulullah SAW sendiri pernah mendoakan Anas bin Malik RA dengan permohonan keberkahan dalam harta dan anak. Doa ini menunjukkan bahwa meminta kelimpahan duniawi adalah hal yang diperbolehkan, asalkan disertai dengan permohonan keberkahan agar harta dan anak tersebut dapat dimanfaatkan di jalan Allah. Keberkahan berarti bertambahnya kebaikan dan kebaikan tersebut tetap ada, sehingga harta dan anak dapat menjadi aset untuk amal saleh.

Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa hadits tersebut menunjukkan bolehnya berdoa meminta banyak harta dan anak, dan hal ini tidak menafikan kebaikan ukhrawi (akhirat). Ini menegaskan bahwa kekayaan dan keturunan dapat menjadi sarana untuk berbuat kebaikan, seperti bersedekah, menafkahi keluarga, atau mendidik anak menjadi generasi yang saleh. Oleh karena itu, doa untuk keberkahan dalam harta dan anak adalah doa yang komprehensif untuk kehidupan yang utuh.

Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni dalam Ad Du’a minal Kitab was Sunnah menyusun doa yang menggabungkan permohonan harta, anak, panjang umur dalam ketaatan, kebaikan amal, dan ampunan dosa.

Doa ini menjadi contoh ideal bagaimana seorang Muslim seharusnya memohon kepada Allah, yaitu dengan menyertakan aspek duniawi dan ukhrawi secara seimbang, serta selalu diakhiri dengan permohonan ampunan.

اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي

Arab latin: "Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii"

Artinya: "Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku."

Pentingnya Kualitas Umur daripada Kuantitas

Dalam Islam, penekanan utama pada doa berkah umur bukanlah semata-mata pada panjangnya durasi hidup, melainkan pada kualitas dan kebermanfaatan setiap detik yang dijalani.

Umur yang panjang namun diisi dengan kemaksiatan dan hal-hal yang tidak diridai Allah adalah kerugian besar, sedangkan umur yang singkat namun penuh dengan ketaatan dan amal saleh jauh lebih bernilai. Konsep ini mengajarkan bahwa setiap individu harus berfokus pada bagaimana mereka mengisi hidup, bukan hanya berapa lama mereka hidup.

Rasulullah SAW dengan jelas membedakan antara umur panjang yang baik dan umur panjang yang buruk.

Beliau bersabda, "Wahai Rasulullah, manusia mana yang dikatakan baik?” Beliau menjawab, “Yang panjang umurnya namun baik amalnya.” “Lalu manusia mana yang dikatakan jelek?”, tanya laki-laki tadi. Beliau menjawab, “Yang panjang umurnya namun jelek amalnya.”" (HR. Tirmidzi no. 2330). 

Kualitas amal yang dimaksud adalah amal yang ikhlas karena Allah dan sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad SAW (ittiba'). Tanpa keikhlasan dan ittiba', amal sebanyak apapun tidak akan bernilai di sisi Allah. Oleh karena itu, doa berkah umur harus selalu disertai dengan permohonan agar diberikan kemampuan untuk beramal saleh secara konsisten dan ikhlas sepanjang hidup.

Bahkan para Nabi pun, seperti Nabi Sulaiman AS, memohon ampunan sebelum meminta anugerah duniawi. Ini menunjukkan bahwa prioritas utama seorang Muslim seharusnya adalah akhirat dan ampunan dari Allah, karena dengan ampunan tersebut, keselamatan dan keberuntungan di akhirat dapat diraih. Memohon doa berkah umur yang diisi dengan ketaatan dan diakhiri dengan ampunan adalah permohonan yang paling sempurna.

Doa Berkah Umur untuk Usia 40 Tahun dan Lainnya

Islam mengajarkan umatnya untuk memperbanyak doa, termasuk doa khusus pada usia tertentu seperti 40 tahun, yang dianggap sebagai fase penting dalam kehidupan. Doa-doa ini mencerminkan keinginan seorang Muslim untuk memiliki umur yang bermanfaat dan diisi dengan ketaatan kepada Allah SWT.

Memanjatkan doa-doa ini adalah bagian dari upaya spiritual untuk mencapai keberkahan di setiap fase kehidupan.

Doa khusus untuk usia 40 tahun telah termaktub dalam Al-Qur'an Surah Al-Ahqaf ayat 15 yang menjadi pedoman utama bagi umat Islam. Doa ini mengandung permohonan untuk dapat mensyukuri nikmat Allah, berbuat amal saleh, dan mendapat keberkahan dalam keturunan.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Arab latin: "Robbi auzi'niii an asykura ni'matakal latiii an'amta 'alayya wa 'ala waalidayya wa an a'mala sholihan tardhohu wa ashlih lii fii dzurriatii, inni tubtu ilaika wa innii minal Muslimiin."

Artinya: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)." (Q.S. Al-Ahqaf: 15)

Selain itu, terdapat doa-doa umum lainnya yang bisa dipanjatkan untuk memohon panjang umur dalam ketaatan, keselamatan, kesehatan, ilmu, rezeki yang berkah, serta kebahagiaan dunia akhirat. Doa-doa ini melengkapi permohonan seorang Muslim agar seluruh aspek kehidupannya senantiasa dalam lindungan dan rahmat Allah SWT.

FAQ

Apa itu doa berkah umur dalam Islam?

Doa berkah umur adalah permohonan agar usia yang diberikan Allah tidak hanya panjang, tetapi juga dipenuhi ketaatan, amal saleh, dan manfaat bagi diri sendiri serta orang lain.

Mengapa kualitas umur lebih penting daripada kuantitas?

Umur panjang tanpa amal saleh sia-sia, sedangkan umur singkat tapi penuh ketaatan dan amal baik jauh lebih bernilai di sisi Allah.

Apa contoh doa berkah umur versi pendek?

Doa: “Allahumma thowwil 'umuurona fii thaa'atika wa thaa'ati rasuulika waj'alnaa min 'ibaadikash shaalihiin,” artinya memohon umur panjang dalam ketaatan dan menjadi hamba saleh.

Adakah doa berkah umur versi panjang?

Ya, mencakup kesehatan, penerangan hati, keteguhan iman, kebaikan amal, rezeki, dan dijauhkan dari keburukan, menegaskan keberkahan hidup secara menyeluruh.

Amalan apa yang dapat menambah keberkahan umur?

Sedekah, silaturahmi, dan berbakti kepada orang tua merupakan amalan yang dapat memperpanjang umur dan menambah keberkahan.

Bolehkah memohon keberkahan dalam harta dan keturunan?

Boleh, selama disertai permohonan keberkahan agar harta dan anak menjadi sarana amal saleh dan kebahagiaan dunia akhirat.

Apakah doa berkah umur juga terkait dengan usia tertentu?

Ya, misalnya doa untuk usia 40 tahun, yang memohon syukur, amal saleh, keberkahan bagi keturunan, serta keselamatan dan ridha Allah SWT.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |