Doa Bulan Rajab Lengkap Bacaan Dzikir Arab, Latin dan Artinya

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram (Syahrul Hurum) yang artinya, bulan yang dimuliakan. Seorang muslim dianjurkan memperbanyak amal dan ibadah, serta menjauhi larangan-larangannya agar memperoleh fadhilah bulan yang dimuliakan ini. Salah satunya adalah doa bulan Rajab

Dikutip dari Buku Hikmah Bulan Rajab dan Sya'ban, Dimitri Mahayana menjelaskan, Bulan Rajab, Sya'ban dan bulan Ramadhan adalah bulan-bulan yang mengandung kemuliaan tak terkira. Banyak hadis yang menyebutkan keutamaannya. Karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk mengisinya dengan banyak melakukan ibadah.

Kemuliaan Rajab juga ditegaskan Rasulullah dalam hadis shahih ini, yang artinya: “Sesungguhnya waktu itu berputar sebagaimana keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram: tiga berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar (yang berada antara Jumada dan Sya’ban).” (HR. al-Bukhari no. 4662, Muslim no. 1679).

1. Doa Memasuki Bulan Rajab

Mohammad Hafid dalam bukunya yang berjudul Bunga Rampai Bincang Syariah mengajak umat Islam untuk memperbanyak amalan seperti berdoa, beristighfar, dan melakukan ibadah sunnah lainnya selama bulan Rajab. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mempersiapkan diri secara spiritual menjelang bulan Ramadan yang penuh berkah.

Salah satu hadis yang dikutip dalam buku tersebut adalah doa yang biasa dibaca oleh Nabi Muhammad SAW saat memasuki bulan Rajab:

Doa Memasuki Bulan Rajab

اللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Latin: Allāhumma bārik lanā fī Rajaba wa Sya‘bāna wa ballighnā Ramaḍān.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan."

Doa ini tercatat dalam Musnad Ahmad (no. 2346), Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Mu‘jam al-Kabīr karya Imam ath-Thabrani, Syu‘abul Imān karya Imam al-Baihaqi.

Dalam Kitab Al-Majmū‘, Imam an-Nawawi menjelaskan tidak ada hadis shahih tentang sholat khusus malam 1 Rajab. Oleh karena itu, ulama menegaskan tidak boleh membuat ibadah khusus di malam tersebut. Yang disunnahkan hanyalah dzikir dan doa umum.

Merujuk buku Membaca Al-Qur'an, Dzikir, Do'a, dan Wirid karangan Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, disebutkan bahwa malam pertama bulan Rajab termasuk ke dalam malam-malam yang memiliki keutamaan. Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa yang beribadah pada malam yang memiliki keutamaan ini, maka pahalanya seperti melakukan kebaikan 100 tahun." (Disebutkan dari Suyuthi dalam Ad-Daar Al-Mantsur (4/186), Al-Hafidz Al-'Iroqi berkata: disebutkan dari Abu Musa dalam kitab Fadhoil Al-Ayyam wa Al-Layali).

2. Doa Malam 1 Rajab versi Panjang

Merujuk 'Hikmah Bulan Rajab dan Sya'ban' karya Dimitri Mahayani disebutkan sebuah doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika memasuki bulan Rajab. Doa itu merunut dalam Mafâtih al-Jinân, disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW melihat hilal atau bulan sabit penanda tibanya bulan Rajab, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلَّغْنَا شَهْرَ رَمَضَانَ. وَأَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَحِفْظ اللِّسَانِ وَغَضِ الْبَصَرِ وَلَا تَجْعَلْ حَطَّنَا مِنْهُ الْجُوعَ وَالْعَطَشَ

Latin: Allahumma baarik lana fi Rajaba wa Sya'bana wa ballighna syahra Ramadhan(a). wa a'inna 'ala ash-shiyami wal-qiyami wa hifzhil-lisani wa ghadhdhil-bashari wa laa taj'al hazhzhana minhu al-ju'a wal-'athasya.

Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan. Tolonglah kami untuk shiyam dan qiyam serta menjaga lisan dan menundukkan pandangan. Jangan jadikan bagian kami darinya hanya rasa lapar dan haus."

Doa ini dikutip oleh Muhyiddin Abi Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi dalam kitabnya, Al-Adzkar.

Doa memasuki bulan Rajab ini diamalkan ketika terlihat hilal. Itu artinya pembacaan doa dilakukan begitu memasuki bulan Rajab, yang dalam kalender Qamariyah (peredaran bulan), terjadi pada waktu petang.

Penambahan lafal وَأَعِنّا عَلَى الصِّيَامِ وَالقِيَامِ وَحِفْظِ اللِّسَانِ وَغَضِّ البَصَرِ وَلَا تَجْعَلْ حَظَّنا مِنْهُ الجُوعَ وَالعَطَشَ merupakan doa tambahan dalam tradisi Syiah.

Doa ini mengandung permohonan agar diberikan kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa dan shalat malam, serta menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa, seperti menggunjing dan melihat hal-hal yang haram.

Doa ini sering dibaca oleh umat Islam sebagai bentuk persiapan spiritual menjelang bulan Ramadan.

3. Sayyidul Istighfar atau Istighfar

Dalam Shahih al-Bukhari (no. 6306) Sunan an-Nasa’i (no. 5523) disebut sebagai doa terbaik istighfar. Berikut ini bacaan sayyidul istighfar.

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَىٰ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.

Latin: Allāhumma anta rabbī, lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā ‘abduka, wa anā ‘alā ‘ahdika wa wa‘dika masṭaṭa‘tu, a‘ūdzu bika min syarri mā ṣana‘tu, abū’u laka bini‘matika ‘alayya, wa abū’u bidzanbī faghfir lī, fa-innahu lā yaghfirudz-dzunūba illā anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berpegang pada janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu atasku, dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Apabila tidak hafal Sayyidul Istighfar, maka bisa membaca istighfar:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ

Latin: Astaghfirullahal'adziim, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya.

Jika masih tidak hafal juga, maka bisa membaca kalimah istighfar pendek:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ

Latin: Astaghfirullahal'adziim

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung

Doa Sayyidul Istighfar paling dianjurkan dibaca setiap pagi dan sore hari, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dan keutamaan utamanya adalah jaminan masuk surga bagi yang membacanya lalu meninggal dunia pada hari itu. Doa-doa istighfar lazim dibaca setelah sholat.

4. Dzikir Tasbih, Tahmid, Takbir

Sebagaimana disebut dalam Majmu, tidak ada hadis shahih tentang sholat khusus malam 1 Rajab (atau selanjutnya). Oleh karena itu, ulama menegaskan tidak boleh membuat ibadah khusus di malam tersebut. Yang disunnahkan hanyalah dzikir dan doa umum

Dzikir berikut ini adalah dzikir umum yang dibaca seusai sholat dan bisa diamalkan sebagai dzikir di bulan Rajab. Dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi Bab Dzikir:

سُبْحَانَ اللّٰهِ (33x) الْحَمْدُ لِلّٰهِ (33x) اَللّٰهُ أَكْبَرُ (34x)

Latin: Subḥānallāh (33x), Al-ḥamdu lillāh (33x), Allāhu akbar (34x).

Artinya: Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar.

Dzikir di atas tercatat dalam Shahih Muslim (no. 597).

Atau dzikir umum ini:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Latin: Subhanallah walhamdu lillah wa laa ilaha illa Allah wallahu akbar

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar".

5. Membaca Sholawat

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Latin: Allāhumma ṣalli ‘alā sayyidinā Muḥammad wa ‘alā āli sayyidinā Muḥammad.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi kami Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad.”

Shahih Muslim (no. 384), hadis tentang shalawat pada Tasyahhud Dalā’il al-Khayrāt karya Imam al-Jazuli.

6. Bacaan Dzikir dan Amalan Sesuai Tanggal

Syekh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitab al-Ghun-yah meriwayatkan, Sayyidina Ali karramallahu wajhah mengintensifkan diri beribadah pada empat malam dalam setahun yakni malam pertama bulan Rajab, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, dan malam Nishfu Sya’ban.

Umat Islam masih mempunyai kesempatan yang besar untuk meraih aneka keistimewaan dan sejumlah kemuliaan bulan Rajab. mengutip jatim.nu.or.id, berikut ini adalah dzikir dan doa yang dapat diamalkan umat Islam untuk mengisi bulan Rajab:

1. Dzikir tanggal 1-10 Rajab dibaca 100x

سبحان الله الحي القيوم

Latin: Subhanallahil hayyul qayyuum

Artinya: Maha Suci Allah yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri

2. Dzikir tanggal 11-20 Rajab dibaca 100x

سبحان الله الاحد الصّمد

Latin: Subhanallahil ahadish shamad

Arti: Maha Suci Allah Yang Maha Esa dan Tempat meminta

3. Dzikir tanggal 21-30 Rajab dibaca 100x

سبحان الله الرؤوف الرحيم

Latin: Subhanallahir rauufur rahiim

Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Lembut lagi Maha Penyayang

Keistimewaan Bulan Rajab

Rajab adalah bulan yang istimewa. Selain karena statusnya sebagai bulan haram, Rajab juga memiliki keistimewaan yang tidak ditemukan di bulan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulannya umatku. (Jâmi'ul Ahadits, Hadits Nomor 12682).

Berikut ini adalah keistimewaan bulan Rajab:

1. Bulannya Alah SWT

Rajab disebut sebagai bulan Allah, Sya’ban bulan Nabi ﷺ, dan Ramadan bulan umat Islam.Dalil: Arab:

رَجَبُ شَهْرُ اللهِ، وَشَعْبَانُ شَهْرِي، وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي

Latin: “Rajabu syahru Allah, wa Sya’banu syahrii, wa Ramadanu syahru ummati.”

Aartinya: “Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulannya umatku. (Al-Hakim, Al-Mustadrak ‘ala al-Sahihain, hadis hasan).

Dalam Fadha’il al-A’mal, Ibn Rajab al-Hanbali menjelaskan bahwa disebut “bulan Allah” karena Allah memuliakan bulan Rajab dengan menjadikannya termasuk bulan haram. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk menjauhi dosa, memperbanyak amal ibadah, dan meningkatkan ketaqwaan. Rajab menjadi kesempatan bagi hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2. Persiapan Ramadhan

Melansir uinsgd.ac.id, bulan Rajab terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah mendedikasikan bulan ini sebagai bulan agung dan mulia, agar umat Islam bisa mengambil manfaat dan kemuliaan yang ada di dalamnya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an: Artinya, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (QS. At-Taubah[9]:36).

Bulan Rajab juga menjadi momen untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan.

3. Peristiwa penting di Bulan Rajab

Rajab dikenal sebagai bulan yang penuh peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satunya adalah Isra’ Mi’raj, peristiwa perjalanan Rasulullah SAW yang melahirkan kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam. Meskipun tanggalnya masih diperdebatkan, banyak ulama menyebutkan bahwa Isra’ Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab.

Selain itu, beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah umat Islam tentu bukanlah kebetulan semata, akan tetapi menunjukkan bahwa Rajab adalah salah satu bulan yang mulia. Di antaranya adalah:

  • Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad pada bulan Rajab. Setelah mengandung selama sembilan bulan, pada bulan Rabi’ul Awwal Sayyidah Aminah melahirkan makhluk yang paling mulia, baginda nabi agung Muhammad SAW. Kelahirannya adalah rahmat yang Allah hadiahkan kepada alam semesta.
  • Pada hari kesepuluh bulan Rajab tahun 9 H, terjadi perang Tabuk. Perang Tabuk terjadi pada bulan Rajab. Pertempuran ini menjadi yang terakhir diikuti oleh Nabi Muhammad SAW. Tabuk sendiri adalah sebutan untuk tempat yang terletak antara Wadil Qura dan Syam. Perang Tabuk juga disebut Ghazwah Al-Usrah yang bermakna Perang Kesulitan.
  • Pada bulan Rajab tahun 9 H, An-Najasyi, Raja al-Habasyah tutup usia dalam keadaan muslim. Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Beliau dimakamkan di Mesir.
  • Pada bulan Rajab tahun 101 H, Khalifah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz meninggal dalam usia 39 tahun.
  • Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddin al Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang.
  • Pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama Indonesia berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jam’iyah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermazhab dalam beragama.

4. Keutamaan di bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Rajab termasuk empat bulan haram (al-ashhur al-hurum) yaitu bulan yang dimuliakan Allah. Dilarang melakukan peperangan dan perbuatan keji di bulan ini.

People also Ask:

1. Apa bacaan doa di bulan Rajab?

"Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya'ban, wa ballighna Ramadhan." Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.

2. Malam 1 Rajab doa apa?

membaca doa berikut: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.

3. Doa malam 27 Rajab dibaca kapan?

Doa ini dibacakan pada malam Isra Miraj tanggal 27 Rajab. Apabila membaca doa ini kemudian menyebutkan hajat yang dinginkan kepada Allah SWT, maka akan dikabulkan.

4. Apakah doa diterima di bulan Rajab?

Diterimanya doa pada malam pertama Rajab

Kita hendaknya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kemampuan berdoa dan melanjutkan praktik ini setiap hari, meskipun hanya beberapa menit. Doa kita hendaknya mencakup semua orang, terutama mereka yang menderita ketidakadilan dan penindasan di seluruh dunia.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |