Liputan6.com, Jakarta Doa istirja adalah ungkapan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT saat ditimpa kesulitan. Bacaan ini menjadi pengingat bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Mengutip dari Majmu Syarif Kamil, istirja dibaca ketika mendapat ujian atau musibah baik ujian kecil maupun besar. Bacaan ini menjadi pengingat umat Muslim agar tetap sabar saat tertimpa cobaan. Seperti diketahui, kunci ketika menghadapi musibah sendiri adalah menjaga kesabaran agar keimanan tidak tergoyahkan.
Agar kesabaran terjaga, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk menghafalkan bacaan istirja guna mendapatkan kemudahan. Hal ini juga membantu seorang Muslim untuk selalu meyakini bahwa Allah akan selalu ada untuk hamba-Nya dan tidak akan memberikan cobaan yang tidak mampu dilewati. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (20/8/2025).
Teks Lengkap Doa Istirja: Arab, Latin, dan Terjemahan
Menurut Kitab Terjemahan Superlengkap Juz Amma karya Ustaz Muchtam Al Bantani, doa istirja memiliki kedudukan istimewa dalam syariat Islam karena langsung disebutkan dalam Al-Quran sebagai ciri orang-orang yang sabar. Bacaan ini menjadi obat hati bagi mereka yang sedang mengalami kesedihan dan penderitaan.
Praktik membaca doa istirja telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Mereka selalu mengucapkan kalimat ini ketika mendapat kabar buruk atau menghadapi situasi sulit, sebagai bentuk ketundukan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
Bacaan doa istirja yang benar sesuai dengan yang termaktub dalam Al-Quran adalah sebagai berikut:
Teks Arab: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Latin: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
Terjemahan Bahasa Indonesia: "Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kita kembali."
Doa istirja ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 156, merupakan bagian dari ayat-ayat yang menjelaskan tentang sifat orang-orang yang sabar. Bacaan ini sangat sederhana namun mengandung makna yang sangat mendalam tentang ketauhidan dan kepasrahan kepada Allah SWT.
Dalil Al-Quran tentang Doa Istirja
Landasan utama doa istirja terdapat dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 155-156 yang berbunyi:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun' (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali)',"
Ayat ini menjelaskan bahwa cobaan adalah sunnatullah yang pasti akan dialami setiap manusia. Allah SWT memberikan berbagai bentuk ujian untuk menguji keimanan dan kesabaran hamba-Nya. Orang-orang yang sabar adalah mereka yang segera mengucapkan doa istirja ketika tertimpa musibah.
Menurut Tafsir Fi Zhilal Al-Quran karya Sayyid Qutb, ayat ini mengajarkan bahwa ujian hidup bukanlah hukuman, melainkan cara Allah untuk membersihkan dan menguatkan jiwa hamba-Nya. Doa istirja menjadi respon yang tepat untuk menghadapi ujian tersebut dengan sikap yang benar.
Para ulama sepakat bahwa membaca doa istirja ketika tertimpa musibah adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan). Bahkan beberapa ulama berpendapat bahwa membaca istirja adalah wajib ketika mendengar kabar kematian seseorang, berdasarkan keumuman perintah dalam ayat tersebut.
Keutamaan dan Manfaat Membaca Doa Istirja
Doa istirja memiliki berbagai keutamaan dan manfaat yang luar biasa bagi umat Islam yang mengamalkannya. Keutamaan utama adalah mendapatkan berkah, rahmat, dan petunjuk langsung dari Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran.
1. Memperoleh Berkah dan Rahmat Allah
Orang yang membaca doa istirja ketika tertimpa musibah akan mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT. Ini adalah janji langsung dari Allah dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 157.
2. Mendapatkan Pahala Besar
Setiap kali membaca istirja saat menghadapi cobaan, Allah akan mencatat pahala besar bagi hamba-Nya. Pahala ini berlipat ganda terutama bagi mereka yang ikhlas dalam menghadapi ujian.
3. Ketenangan Jiwa dan Hati
Doa istirja memiliki efek menenangkan jiwa karena mengingatkan bahwa segala sesuatu dalam kendali Allah. Hal ini membantu mengurangi stress dan kecemasan saat menghadapi masalah.
4. Penguatan Iman dan Tauhid
Mengucapkan istirja secara rutin akan memperkuat keyakinan bahwa Allah adalah pemilik segala sesuatu dan kepada-Nya semua akan kembali.
Kapan dan Bagaimana Cara Membaca Doa Istirja
Doa istirja dapat dibaca dalam berbagai situasi dan waktu, tidak terbatas pada momen-momen tertentu saja. Namun ada beberapa kondisi khusus di mana membaca istirja sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan lebih besar.
Waktu-waktu Membaca Doa Istirja:
- Saat Mendengar Kabar Kematian: Ini adalah waktu paling umum dan dianjurkan untuk membaca istirja, baik ketika mendengar kabar kematian keluarga, teman, maupun orang lain.
- Ketika Tertimpa Musibah Besar: Seperti bencana alam, kecelakaan, kehilangan harta benda, atau diagnosa penyakit serius.
- Saat Menghadapi Cobaan Kecil: Bahkan untuk masalah kecil seperti kehilangan barang, terlambat, atau gangguan dalam aktivitas sehari-hari.
- Ketika Melihat atau Mendengar Kesengsaraan Orang Lain: Sebagai bentuk empati dan pengingat bahwa cobaan bisa menimpa siapa saja.
Menurut Kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, tidak ada batasan jumlah dalam membaca doa istirja. Semakin sering dibaca, semakin besar pula pahala yang diperoleh. Yang terpenting adalah membacanya dengan penuh penghayatan dan keikhlasan.
Perbedaan Doa Istirja dengan Doa-Doa Lainnya
Doa istirja memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan doa-doa lainnya dalam Islam. Perbedaan utama terletak pada fungsi, waktu pembacaan, dan kandungan makna yang dikandungnya.
Karakteristik Khusus Doa Istirja:
1. Bersifat Spontan dan Refleks
Istirja dibaca secara spontan ketika mendengar atau mengalami musibah, berbeda dengan doa lain yang memiliki waktu khusus.
2. Mengandung Pengakuan
Ketauhidan Doa ini secara langsung mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik Allah dan kepada-Nya semua kembali.
3. Tidak Meminta Sesuatu
Berbeda dengan doa permohonan, istirja adalah bentuk penyerahan diri dan pengakuan terhadap kekuasaan Allah.
4. Bersifat Universal
Dapat dibaca dalam situasi apapun tanpa memandang jenis atau tingkat kesulitan yang dihadapi.
Doa istirja termasuk dalam kategori dzikir yang paling mulia karena mengandung unsur tauhid dan taslim (kepasrahan) kepada Allah SWT. Ini menjadikannya berbeda dari doa-doa lain yang lebih fokus pada permohonan atau pujian.
Makna Mendalam "Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un"
Kalimat "Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un" dalam doa istirja mengandung makna filosofis yang sangat dalam bagi kehidupan seorang Muslim. Ini bukan sekadar ucapan belaka, melainkan pengakuan akan hakikat keberadaan manusia. Makna ini menegaskan bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah titipan dari Allah.
Makna "Sesungguhnya kita adalah milik Allah" menegaskan bahwa segala sesuatu yang kita miliki, termasuk diri kita sendiri, adalah titipan dari Allah. Sementara "dan sesungguhnya kepada-Nya kita kembali" mengingatkan bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara dan tujuan akhir kita adalah kembali kepada Sang Pencipta.
Mengutip dari Majmu Syarif Kamil, bacaan ini juga menjadi pengingat umat Muslim yang sedang tertimpa musibah agar menjadi lebih sabar. Pemahaman ini membantu seseorang untuk tidak terlalu terikat pada dunia dan lebih fokus pada persiapan akhirat. Dengan meresapi makna ini, seorang Muslim akan lebih mudah menerima kehilangan dan kesulitan. Hal ini karena ia menyadari bahwa semua adalah bagian dari rencana ilahi yang lebih besar.
FAQ
1. Apa itu doa istirja? Doa istirja adalah bacaan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" yang dibaca ketika menghadapi musibah sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah SWT.
2. Kapan waktu yang tepat membaca doa istirja? Doa istirja dibaca ketika mendengar kabar buruk, tertimpa musibah, atau menghadapi cobaan baik besar maupun kecil.
3. Apakah doa istirja wajib dibaca? Para ulama berbeda pendapat, namun mayoritas menyatakan bahwa membaca istirja adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
4. Berapa kali doa istirja harus dibaca? Tidak ada batasan jumlah dalam membaca doa istirja, semakin sering dibaca semakin baik dan semakin besar pahalanya.
5. Apa keutamaan membaca doa istirja? Keutamaan membaca istirja antara lain mendapat berkah dan rahmat Allah, pahala besar, serta ketenangan jiwa.
6. Bolehkah membaca istirja untuk orang lain? Ya, boleh membaca istirja ketika mendengar musibah yang menimpa orang lain sebagai bentuk empati dan doa.
7. Apakah ada syarat khusus saat membaca doa istirja? Tidak ada syarat khusus, yang terpenting adalah membacanya dengan hati yang ikhlas dan penuh penghayatan kepada Allah SWT.