Liputan6.com, Jakarta Doa ketika difitnah dan dizalimi menjadi salah satu amalan penting yang perlu diketahui oleh setiap Muslim. Ketika seseorang mendapat tuduhan yang tidak berdasar atau mengalami perlakuan tidak adil, berdoa kepada Allah SWT adalah jalan terbaik untuk memohon perlindungan dan keadilan.
Dalam Islam, fitnah dan kezaliman merupakan perbuatan tercela yang sangat dilarang oleh Allah SWT. Firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 58 menjelaskan bahwa memfitnah adalah perbuatan yang akan dibebankan dosa besar kepada pelakunya. Doa ketika difitnah dan dizalimi memiliki kedudukan istimewa dalam Islam karena doa orang yang teraniaya adalah doa yang mustajab.
Mengutip dari buku Setapak Akhir Zaman karya Thoriq Aziz Jayana (2017), doa ini menjadi bentuk berserah diri kepada Allah SWT sekaligus keyakinan bahwa Allah Maha Mengetahui segala kebenaran. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (16/9/2025).
Doa Ketika Difitnah dan Dizalimi: Arab, Latin, dan Terjemahan
Ketika menghadapi fitnah dan kezaliman, terdapat beberapa doa yang diajarkan dalam Islam untuk dibaca. Berikut adalah doa-doa yang dapat diamalkan:
1. Doa Berserah Diri Kepada Allah
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Latin: Hasbunallah wa ni'mal wakil. Ni'mal maula wa ni'man nasir
Artinya: "Cukuplah bagi kami Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baik pelindung"
2. Doa Perlindungan dari Fitnah
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Latin: Allahumma inni audzubika min 'adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal
Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal"
3. Doa untuk Keselamatan Dunia dan Akhirat
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin: Rabbana atinaa fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannaar
Artinya: "Ya Allah, berilah kami kebaikan dalam kehidupan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksaan api neraka"
Mengutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki oleh KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri, ketiga doa di atas merupakan bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dan permohonan perlindungan dari segala bentuk fitnah dan kezaliman.
Dalil tentang Mustajabnya Doa Orang yang Dizalimi
Islam mengajarkan bahwa doa orang yang dizalimi memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Hal ini berdasarkan dalil-dalil yang terdapat dalam hadits dan Al-Quran yang menunjukkan bahwa Allah akan mengabulkan doa hambanya yang teraniaya.
Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah kamu waspada terhadap doa orang yang dizalimi. Sesungguhnya doa itu akan naik ke langit amat pantas seumpama api marak ke udara." (HR. Hakim). Hadits ini menunjukkan bahwa doa orang yang terzalimi memiliki kekuatan yang luar biasa dan akan langsung sampai kepada Allah SWT.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga menyampaikan: "Ada tiga doa mustajab (dikabulkan) yang tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu: doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa buruk orang tua kepada anaknya." (HR. Abu Daud dan al-Tirmizi). Hadits ini menegaskan bahwa doa orang yang teraniaya termasuk dalam kategori doa yang pasti dikabulkan Allah SWT.
Allah SWT juga menegaskan dalam hadits Qudsi: "Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu (wahai hamba yang terzalimi), sekalipun tidak segera." (HR. Tirmizi). Firman ini memberikan jaminan bahwa Allah akan memberikan pertolongan kepada orang yang dizalimi, meskipun mungkin tidak secara langsung.
Mengutip dari buku Berdoalah dalam Sujud Agar Harapmu Lekas Terwujud susunan Ipnu R Noegroho, mustajabnya doa orang yang teraniaya merupakan salah satu bentuk keadilan Allah SWT yang tidak akan membiarkan hambanya yang tidak bersalah terus menerus dizalimi tanpa mendapat pembelaan.
Ayat Al-Quran tentang Doa Orang yang Dizalimi
Al-Quran memberikan petunjuk jelas tentang kedudukan doa bagi orang yang dizalimi. Beberapa ayat menunjukkan betapa Allah mendengarkan keluhan dan doa hamba-Nya yang sedang teraniaya dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Dalam Surah An-Nisa' ayat 148, Allah SWT berfirman: "Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memberikan keistimewaan kepada orang yang dizalimi untuk menyampaikan keluhannya, dan Allah akan mendengarkan serta mengetahui kondisi yang dialaminya.
Surah Al-Baqarah ayat 286 juga mengandung doa yang dapat dibaca saat mengalami kezaliman: "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya... Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah... Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir."
Contoh lain dapat ditemukan dalam surah Yunus ayat 85-86 yang menceriterakan doa Nabi Musa AS ketika menghadapi kezaliman Fir'aun: "Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim. Selamatkanlah pula kami dengan rahmat-Mu dari kaum yang kafir."
Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa Allah SWT selalu memberikan jalan keluar bagi hambanya yang mengalami kezaliman, asalkan mereka tetap bertawakal dan berdoa kepada-Nya dengan penuh keikhlasan.
Cara Menghadapi Fitnah dengan Bijaksana
Selain berdoa, Islam juga mengajarkan cara-cara praktis untuk menghadapi fitnah dan kezaliman dengan bijaksana. Pendekatan yang tepat akan membantu menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan konflik yang lebih besar.
1. Tidak Membalas dengan Cara yang Sama
Islam melarang untuk membalas fitnah dengan fitnah atau kezaliman dengan kezaliman. Sebaliknya, umat Islam dianjurkan untuk membalas keburukan dengan kebaikan atau setidaknya dengan cara yang lebih baik.
2. Mencari Jalan Damai dan Dialog
Jika memungkinkan, cobalah untuk menyelesaikan masalah melalui dialog yang baik. Jelaskan dengan tenang dan bijaksana bahwa tuduhan atau perlakuan yang diterima tidak benar atau tidak adil.
3. Mencari Bantuan dari Orang yang Dipercaya
Mintalah bantuan dari tokoh agama, keluarga, atau teman yang dipercaya untuk menjadi mediator atau memberikan nasihat dalam menghadapi situasi yang sulit.
4. Memperbanyak Amal Shaleh
Ketika menghadapi fitnah, perbanyaklah amal shaleh seperti shalat, membaca Al-Quran, berzikir, dan bersedekah. Amal-amal ini akan menjadi perisai spiritual yang melindungi dari berbagai macam kejahatan.
5. Bersabar dan Bertawakal
Bersabar tidak berarti diam saja, tetapi tetap berusaha dengan cara yang baik sambil menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Tawakal merupakan puncak dari keimanan seorang Muslim.
Menurut website resmi Majelis Ulama Indonesia, cara-cara bijaksana dalam menghadapi fitnah ini telah dipraktikkan oleh para salafus shalih dan terbukti efektif dalam menyelesaikan berbagai konflik sosial.
Waktu Tepat Memohon Hajat Kepada Allah SWT
Meskipun doa dapat dipanjatkan kapan saja, terdapat waktu-waktu tertentu yang diyakini sangat mustajab atau memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Memanfaatkan waktu-waktu ini untuk memohon hajat, terutama saat difitnah dan dizalimi, dapat memperkuat harapan terkabulnya doa. Ini adalah kesempatan emas bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Beberapa waktu mustajab untuk berdoa antara lain:
- Sepertiga Malam Terakhir: Waktu ini adalah saat Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman, "Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan; siapa yang meminta, akan Aku beri; siapa yang memohon ampunan, akan Aku ampuni."
- Antara Adzan dan Iqamah: Doa yang dipanjatkan pada waktu ini tidak akan ditolak.
- Saat Sujud dalam Salat: Ketika sujud, seorang hamba berada dalam posisi terdekat dengan Allah, menjadikannya waktu yang tepat untuk memanjatkan doa.
- Setelah Salat Fardhu: Doa yang dipanjatkan setelah salat wajib dianggap mustajab.
- Saat Berbuka Puasa: Doa orang yang berpuasa saat berbuka termasuk doa yang tidak tertolak.
- Saat Turun Hujan: Turunnya hujan adalah waktu yang penuh rahmat, dan doa saat itu tidak akan tertolak.
- Malam Lailatul Qadar: Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini adalah waktu yang sangat istimewa untuk berdoa.
- Hari Jumat: Ada satu waktu di hari Jumat di mana doa dikabulkan, meskipun tidak disebutkan secara pasti kapan waktunya.
- Hari Arafah: Pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), dianjurkan memperbanyak doa.
Memilih waktu-waktu ini untuk memanjatkan doa ketika difitnah dan dizalimi dapat meningkatkan kekhusyukan dan harapan akan dikabulkannya permohonan. Ini adalah strategi spiritual untuk memaksimalkan peluang doa diterima oleh Allah SWT.
FAQ
- Apa itu doa ketika difitnah dan dizalimi? Doa ketika difitnah dan dizalimi adalah permohonan kepada Allah SWT untuk perlindungan, keadilan, dan kekuatan saat menghadapi tuduhan palsu atau perlakuan tidak adil.
- Mengapa doa orang yang dizalimi mustajab? Doa orang yang dizalimi mustajab karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah SWT, dan Allah menjamin akan menolong hamba-Nya yang teraniaya.
- Apa doa utama saat difitnah? Doa utama saat difitnah adalah "Hasbunallah wa ni’mal wakil. Ni’mal maula wa ni’man nasir" yang berarti "Cukuplah bagi kami Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baik pelindung".
- Apakah boleh mendoakan keburukan bagi orang yang menzalimi? Dalam Islam, meskipun doa orang yang dizalimi mustajab, dianjurkan untuk mendoakan kebaikan atau memohon keadilan, dan memaafkan adalah perbuatan yang lebih baik.
- Kapan waktu terbaik untuk memanjatkan doa ini? Waktu terbaik untuk memanjatkan doa ini adalah pada waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, saat sujud, atau setelah salat fardhu.
- Bagaimana sikap seorang muslim saat difitnah atau dizalimi? Seorang muslim hendaknya bersabar, bertawakal kepada Allah, dan memperbanyak doa, serta tidak terpancing emosi atau membalas dengan kezaliman.
- Apakah ada dalil Al-Qur'an tentang doa orang yang dizalimi? Ya, beberapa ayat Al-Qur'an seperti Surah An-Nisa' ayat 148 dan doa-doa para nabi dalam Surah Yunus dan Al-Qasas menunjukkan dukungan Allah terhadap orang yang dizalimi.