Liputan6.com, Jakarta - Mengelola hawa nafsu adalah bagian dari perjalanan spiritual setiap individu, termasuk dalam konteks doa menghilangkan nafsu birahi yang berlebihan pada wanita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari kata syahwat adalah nafsu atau keinginan bersetubuh atau keberahian.
Namun, kecondongan jiwa terhadap sesuatu yang disukainya dapat mendatangkan kemudaratan jika keluar dari batas syariat, seperti yang dijelaskan dalam Buku Ajar Aqidah Akhlak susunan Syafiuddin, dkk. (2021).
Oleh karena itu, upaya untuk mengendalikan dan menyucikan diri dari nafsu yang berlebihan menjadi sangat krusial, termasuk dengan doa menghilangkan nafsu birahi yang berlebihan pada wanita.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (18/9/2025).
Doa Utama Menghilangkan Nafsu Birahi yang Berlebihan
Salah satu doa yang sangat dianjurkan untuk memohon perlindungan dari hawa nafsu yang jelek, termasuk nafsu birahi yang berlebihan, adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa ini memohon perlindungan dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang mungkar.
Berikut adalah bacaan doa tersebut dalam Bahasa Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ
Adapun bacaan Latinnya adalah:
ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN MUNKAROOTIL AKHLAAQI WAL A’MAALI WAL AHWAA’
Doa ini memiliki arti: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek." Doa ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dinyatakan hasan, bahkan sahih oleh beberapa ulama.
Faedah dan Bahaya Hawa Nafsu yang Jelek
Hawa nafsu memiliki dua macam, yaitu akhlak yang terpuji dan akhlak yang tercela. Akhlak yang sesuai dengan petunjuk adalah akhlak yang dicintai dan terpuji, sedangkan akhlak yang sesuai hawa nafsu adalah akhlak yang mungkar dan tercela.
Doa yang disebutkan sebelumnya memiliki beberapa faedah penting:
- Perlindungan dari Akhlak Jelek: Doa ini memohon perlindungan dari akhlak yang jelek, baik dari sisi syariat maupun yang dikenal jelek secara batin.
- Perlindungan dari Akhlak Mungkar: Mencakup perlindungan dari sifat ujub (takjub pada diri sendiri), sombong, berbangga diri, hasad, dan melampaui batas.
- Perlindungan dari Amalan Mungkar: Termasuk amalan yang tampak (zahir) seperti zina, minum khamr, dan bentuk keharaman lainnya.
- Perlindungan dari Keinginan/Nafsu Mungkar: Kebanyakan hawa nafsu mengantarkan kepada kejelekan. Doa ini mencakup berlindung dari akidah yang jelek, niatan yang batil, dan pemikiran yang sesat.
Mengikuti hawa nafsu dapat membuat seseorang lalai dari kewajiban, terjerumus dalam dosa besar, hingga berbuat syirik kepada Allah. Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ah Al-Fatawa (10:635) menjelaskan bahwa adanya nafsu dan syahwat itu sendiri tidaklah berakibat seseorang dihukum.
Seseorang baru dikatakan terkena hukuman ketika ia menuruti nafsunya sehingga yang ia harus lakukan adalah melarang nafsunya (untuk melanggar larangan Allah). Melarang nafsu yang akan salah itulah yang masuk ibadah dan amal shalih.
Sebab-Sebab Timbulnya Hawa Nafsu yang Jelek
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya hawa nafsu yang jelek dan sulit dikendalikan. Memahami penyebab ini adalah langkah awal untuk mengatasi dorongan yang berlebihan, termasuk dalam konteks doa menghilangkan nafsu birahi yang berlebihan pada wanita.
- Membiasakannya Sejak Kecil: Jika hawa nafsu sudah dibiasakan sejak kecil, maka akan terus seperti itu hingga dewasa. Orang tua perlu berhati-hati agar tidak memanjakan anak dengan menuruti semua keinginannya yang bersifat nafsu semata.
- Duduk-duduk dengan Pengikut Hawa Nafsu: Bergaul dengan orang-orang yang mengikuti hawa nafsu, seperti pemabuk, penjudi, atau orang yang akhlaknya rusak, dapat memengaruhi diri kita. Pepatah mengatakan, "Sahabat itu sifatnya menarik" (Ash-shohibu saahib).
- Kurang Mengenal Hak Allah dan Akhirat: Jika seseorang terus memikirkan dunia dan lalai dari akhirat, hawa nafsunya akan selalu dituruti tanpa kendali.
- Kurang Amar Ma’ruf Nahi Mungkar: Kurangnya saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran akan menyebabkan maksiat terus ada dan banyak orang menuruti hawa nafsu. Allah SWT memerintahkan dalam QS. Luqman: 17 untuk menyuruh berbuat yang baik dan mencegah dari perbuatan yang mungkar.
- Cinta Dunia dan Terus Tersibukkan dengan Dunia: Sifat ini akan membuat seseorang terus menuruti hawa nafsu tanpa batas.
- Tidak Mengetahui Bahaya Mengikuti Hawa Nafsu: Banyak yang tidak menyadari bahwa mengikuti hawa nafsu dapat menyebabkan kelalaian dari kewajiban, terjerumus dalam dosa besar, bahkan syirik.
Strategi Mengendalikan Nafsu Syahwat Menurut Ajaran Islam
Mengendalikan nafsu syahwat adalah perintah agama agar selamat di dunia dan akhirat. Imam Ghazali menekankan bahwa pengendalian ini harus dilakukan secara arif, bijaksana, dan penuh kehati-hatian.
Mengutip buku Kenali Dirimu Temukan Tujuan Hidupmu karya Royhan Firdausy (2020), mengendalikan nafsu syahwat bisa dimulai dengan membangun kesadaran akal dan hati.
Kesadaran ini perlu dikembangkan agar nafsu tidak menyeleweng. Misalnya, menyadari bahwa setiap tindakan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Selain itu, meningkatkan takwa dan menanamkan rasa takut kepada Allah SWT juga merupakan langkah penting dalam upaya mengendalikan nafsu birahi, termasuk bagi wanita.
Beberapa langkah konkret untuk mengendalikan nafsu syahwat meliputi:
Mujahadah
Mujahadah berarti berusaha melawan dan menundukkan kehendak hawa nafsu. Rasulullah SAW bersabda bahwa seorang mujahid adalah orang yang mampu berjihad melawan hawa nafsunya karena Allah. Ini berarti rela meninggalkan apa yang disukai demi mengejar kebenaran. Mujahadah dapat ditempuh melalui tiga langkah utama:
Takhalli (mengosongkan diri dari sifat buruk),
Tahalli (menghiasi diri dengan sifat baik), dan
Tajalli (tersingkapnya kebenaran ilahi).
Menempuh Jalan Riyadah
Riyadah adalah latihan spiritual dengan istiqomah menjalankan ibadah dan menundukkan keinginan nafsu syahwat. Riyadah dapat ditempuh dengan dua cara: (1) melatih diri untuk selalu taat kepada Allah dan (2) melatih diri untuk menjauhi maksiat.
Puasa
Ibadah puasa merupakan bagian dari manajemen nafsu karena dapat membunuh sifat buruk seperti keserakahan dan ketamakan. Puasa dapat menumbuhkan kesucian hati, kebersihan anggota badan, dan rasa syukur atas segala rahmat Allah SWT.
Doa Tambahan untuk Ketenangan Hati dan Kesucian Pikiran
Selain doa utama untuk perlindungan dari hawa nafsu yang jelek, terdapat doa-doa lain yang dapat diamalkan untuk memohon ketenangan pikiran dan kesucian hati. Doa-doa ini secara tidak langsung membantu dalam mengendalikan nafsu birahi yang berlebihan pada wanita, dengan memperkuat benteng spiritual dan mental.
Salah satu doa yang dapat dipanjatkan untuk ketenangan pikiran adalah:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِيْ قَلْبِيْ، وَنُوْرًا فِيْ قَبْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ سَمْعِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَصَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ شَعْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَشَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ لَحْمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ دَمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ عِظَامِيْ. وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِيْ، وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِيْ، وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِيْ، وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِيْ، وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِيْ. اَللّٰهُمَّ زِدْنِيْ نُوْرًا، وَاَعْطِنِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا
Latinnya: Allāhummaj'al lī nūran fī qalbī, wa nūran fī qabrī, wa nūran fī sam'ī, wa nūran fī basharī, wa nūran fī sya'rī, wa nūran fī basyarī, wa nūran fī lahmī, wa nūran fī damī, wa nūran fī 'izhāmī, wa nūran min bayni yadayya, wa nūran fī khalfī, wa nūran 'an yamīnī, wa nūran 'an syimālī, wa nūran min fawqī, wa nūran min tahtī. Allāhumma zidnī nūrā. Wa a'thinī nūrā. Waj'al lī nūrā. Waj'alnī nūrā.
Artinya: "Ya Allah jadikanlah cahaya pada hatiku, kuburku, pendengaranku, penglihatanku, rambutku, kulitku, dagingku, darahku, tulang-tulangku, di hadapanku, belakangku, sisi kananku, sisi kiriku, sisi atasku, dan pada sisi bawahku. Ya Allah tambahkanlah cahaya bagiku. Berikanlah cahaya kepadaku. Jadikanlah cahaya bagiku. Jadikanlah diriku bercahaya."
Selain itu, untuk memohon kesucian hati dan pikiran, seorang hamba juga dapat memanjatkan doa berikut:
اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ النِّفَاقِ، وَعَمَلِي مِنَ الرِّيَاءِ، وَلِسَانِي مِنَ الْكَذِبِ، وَعَيْنِي مِنَ الْخِيَانَةِ، فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
Latinnya: Allahumma tahhir qalbi minan-nifaqi, wa 'amali minar-riyaa'i, wa lisani minal-kadzibi, wa 'aini minal-khiyanati, fa innaka ta'lamu khaa'inatal-a'yun wa ma tukhfi as-sudur.
Artinya: "Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari kemunafikan, amalku dari riya (pamer), lisanku dari kebohongan, dan mataku dari pengkhianatan karena sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan oleh hati."
FAQ (Frequently Asked Questions)
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum terkait doa menghilangkan nafsu birahi yang berlebihan pada wanita dan pengendalian diri dalam Islam.
Apa itu nafsu birahi yang berlebihan dalam pandangan Islam?
Nafsu birahi yang berlebihan, atau syahwat, dalam Islam merujuk pada kecondongan jiwa terhadap sesuatu yang disukai secara intens hingga melampaui batas-batas syariat atau norma agama. Meskipun syahwat adalah fitrah manusia, jika tidak dikendalikan, ia dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan maksiat dan dosa.
Mengapa penting bagi wanita untuk mengendalikan nafsu birahi?
Penting bagi wanita, dan juga pria, untuk mengendalikan nafsu birahi agar dapat menjaga kesucian diri, kehormatan, dan ketaatan kepada Allah SWT. Pengendalian ini membantu mencegah perbuatan yang dilarang agama, menjaga keharmonisan rumah tangga (jika sudah menikah), serta mencapai ketenangan batin dan spiritual.
Apakah ada doa khusus untuk menghilangkan nafsu birahi pada wanita?
Tidak ada doa yang secara spesifik menyebut "nafsu birahi pada wanita", namun ada doa umum yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan dari hawa nafsu yang jelek secara keseluruhan. Doa "Allahumma inni a'udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a'maali wal ahwaa" adalah salah satu doa yang sangat relevan untuk tujuan ini, memohon perlindungan dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang mungkar.
Selain doa, apa saja cara lain untuk mengendalikan nafsu birahi?
Selain berdoa, cara lain untuk mengendalikan nafsu birahi meliputi mujahadah (melawan hawa nafsu), riyadah (latihan spiritual dan ibadah), serta puasa. Membangun kesadaran akal dan hati, meningkatkan takwa, dan menjauhi lingkungan yang memicu nafsu juga merupakan strategi penting.
Apakah nafsu birahi selalu dianggap negatif dalam Islam?
Tidak, nafsu birahi atau syahwat tidak selalu dianggap negatif. Ia adalah fitrah manusia yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan keturunan. Namun, ketika syahwat tidak dikelola dengan baik dan melampaui batas syariat, barulah ia menjadi negatif dan dapat membawa kemudaratan.
Bagaimana peran puasa dalam mengendalikan nafsu birahi?
Puasa memiliki peran yang sangat efektif dalam mengendalikan nafsu birahi. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari, seseorang melatih kesabaran, disiplin, dan pengendalian diri. Puasa membantu membunuh sifat-sifat buruk dan menumbuhkan kesucian hati.
Apakah doa-doa untuk ketenangan hati dan kesucian pikiran juga membantu?
Ya, doa-doa untuk ketenangan hati dan kesucian pikiran sangat membantu dalam mengendalikan nafsu birahi. Hati yang tenang dan pikiran yang bersih cenderung lebih mudah mengendalikan dorongan nafsu. Doa-doa seperti memohon cahaya dalam hati dan membersihkan hati dari kemunafikan dapat memperkuat benteng spiritual seseorang dari godaan hawa nafsu.