Doa Menyembelih Burung Dara Lengkap Niat, Tata Cara dan Adabnya

Liputan6.com, Jakarta Bagi umat Islam, penyembelihan hewan sesuai syariat bukan sekadar tradisi untuk mendapatkan manfaat daging namun juga merupakan sebuah aktivitas bernilai ibadah. Allah SWT telah menyediakan hewan yang halal dikonsumsi. Untuk itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui tata cara, niat dan niat menyembelih hewan termasuk doa menyembelih burung dara.

Dalil pemanfaatan hewan halal, termasuk burung dara untuk dikonsumsi sesuai syariat itu termaktub dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 118, “Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’am: 118)

Berikut ini adalah tata cara menyembelih burung dara, termasuk di dalamnya bacaan doa, niat dan adab menyembelih hewan.

Merujuk Buku Fiqih Sunnah  karya Sayyid Sabiq bahwa bacaan yang paling utama dalam penyembelihan hewan adalah “Bismillāhi Allāhu Akbar”. Sedangkan niat tempatnya di dalam hati, dan tidak ada lafaz niat khusus yang disyariatkan untuk diucapkan.

Meski begitu, ulama berpendapat pelafalan niat diperlukan sebagai penegasan tentang penyembelihan hewan tersebut.

Bacaan Niat Menyembelih Burung Dara

Dikutip dari buku 71 Doa Harian Disertai Doa-doa Ibadah Lengkap yang disusun oleh Yusuf Chudlori, berikut ini adalah bacaan niat menyembelih hewan, termasuk ayam dan burung dara.

نَوَيْتُ أَنْ أَذْبَحَ مِنَ الوَدَجَيْنِ أَنْ تَقْطَعَا حَقَّ الْحُلْقُوْمِ وَالْمَرِيْنِي فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى

Latinnya: Nawaitu an adzbaha minal-wadajaini an taqthaʻâ haqqal-hulqûmi wal-marî'i fardhan lillâhi taʻâlâ.

Artinya: "Saya berniat memotong dua otot hingga terputus keduanya, fardhu karena Allah Ta'ala."

Imam An Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab menyebutkan wajibnya membaca basmalah saat menyembelih, apabila sengaja ditinggalkan maka daging hewan jadi tidak halal. Selanjutnya, disunnahkan bertakbir dan membaca doa menyembelih hewan.

1. Bacaan Basmalah

بِسْمِ الله

Latinnya: Bismillahi

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah"

atau lafal lebih lengkap

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

2. Bacaan Takbir

اللهُ أَكْبَرُ

Latinnya: Allahu Akbar

Artinya: "Allah Maha Besar"

Membaca basmalah (bismillāh) saat menyembelih adalah wajib menurut mayoritas ulama. Jika sengaja ditinggalkan, sembelihan menjadi tidak halal. Namun jika lupa, masih dianggap sah.

Dijelaskan oleh Imam Nawawi dan Sayyid Sabiq, disyariatkan membaca basmalah dalam penyembelihan hewan dan disunnahkan bertakbir. Dan sebagian ulama membolehkan menambah doa penyembelihan hewan.

Berikut ini doa menyembelih burung dara:

اللهم هذا منك ولك، تقبل مني

Latin: Allāhumma hādzā minka wa laka, taqabbal minnī

Artinya: “Ya Allah, ini dari-Mu dan untuk-Mu, terimalah dariku.”

Bacaan doa di atas hanya dianjurkan dan tidak wajib. Dalam pembahasan tentang tata cara menyembelih, Sayyid Sabiq menyebutkan bahwa bacaan yang paling utama adalah “Bismillāhi Allāhu Akbar”.

Dalam jurnal Praktik Penyembelihan dan Pengolahan Ayam di Rumah Potong Ayam Kecamatan Polewali (Tinjauan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal) karya Suardi Kaco dkk, membahas mengenai praktik penyembelihan sesuai syariat.

Terdapat tata cara, syarat dan adab penyembelihan hewan, termasuk burung dara. 

Tata Cara Menyembelih Burung Dara:

1. Menghadap kiblat
2. Membaca doa menyembelih ayam
3. Penempatan pisau yang tepat
4. Mengiringi penyembelihan dengan takbir
5. Pemotongan yang cepat dan tepat
6. Jangan mengangkat pisau sebelum selesai menyembelih ayam
7. Jangan mematahkan leher sebelum ayam mati

Menyembelih burung dara sesuai ajaran Islam harus mengikuti tata cara yang benar agar prosesnya sah dan dagingnya halal.

Dalam Islam, menyembelih hewan, termasuk burung dara, tidak hanya tentang tata cara yang benar, tetapi juga mengikuti adab dan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Berikut ini Adab dan Sunnah Menyembelih Burung Dara:

• Penyembelihan dilakukan oleh pemilik burung dara (mudlahhi) jika mampu.
• Jika pemilik tidak mampu, boleh diwakilkan kepada laki-laki yang ahli dalam penyembelihan.
• Penyembelihan dilakukan di tempat yang layak atau di tempat tinggal pemilik burung dara.
• Menajamkan pisau sebelum menyembelih, dan tidak menajamkan pisau di hadapan burung dara yang akan disembelih.
• Memberi burung dara minum sebelum penyembelihan.
• Menenmpatkan dara ke tempat penyembelihan dengan lembut, tidak kasar atau menyakiti.
• Memposisikan burung dara dengan benar dan lembut sebelum disembelih.
• Memperlakukan burung dara dengan hati-hati, tidak menyiksa atau menakuti.
• Membaca doa saat menyembelih burung dara.

Syarat penyembelihan hewan sesuai syariat juga dibahasa dalam karya ilmiah berjudul Penyembelihan Hewan Menggunakan Alat modern Menurut Fatwa MUI karya Rosnita, Universitas Muhammadiyah Makassar.

"Penyembelih haruslah seorang muslim dan ahli kitab, adapun alat yang digunakan ialah pisau dan sejenisnya. Bagian urat yang wajib terputus, yaitu urat pernapasan, urat makanan dan minuman atau dua urat besar pada leher," demikian dikutip dari digilibadmin.unismuh.ac.id.

Berikut ini adalah syarat yang harus dipemuhi dalam penyembelihan hewan.

1. Penyembelih Harus Seorang Muslim atau Ahli Kitab

Syarat utama dalam menyembelih hewan adalah penyembelih harus beragama Islam atau termasuk ahli kitab.

2. Dilakukan dengan Niat untuk Menyembelih

Penyembelihan harus dilakukan dengan niat dan tujuan yang jelas, yaitu untuk menyembelih hewan secara sah menurut syariat.

3. Memutus Hulqum dan Mari'

Dalam proses penyembelihan, syarat teknis yang harus dipenuhi adalah memotong hulqum (tenggorokan) dan mari' (saluran makanan dan minuman) hewan dalam satu penyembelihan.

4. Hewan dalam Kondisi Hayat Mustaqirrah

Jika hewan yang disembelih dalam keadaan hayat mustaqirrah, yaitu masih memiliki tanda-tanda kehidupan, seperti darah yang masih mengalir atau anggota tubuh yang bergerak. Hewan dalan kondisi ini bisa disembelih lebih dari satu kali penyembelihan.

5. Menggunakan Alat Tajam selain Kuku, Gigi, atau Tulang

Alat yang digunakan untuk menyembelih harus tajam dan bukan berasal dari tulang, kuku, atau gigi. Menggunakan alat tumpul atau yang memberikan tekanan besar dianggap haram.

6. Cara Penyembelihan untuk Hewan yang Sulit Dikendalikan

Jika hewan tidak bisa disembelih secara normal karena terlalu liar atau tidak terkendali, penyembelihan bisa dilakukan dengan cara 'aqr, yaitu melukai hewan menggunakan alat tajam dari jarak jauh, seperti melemparnya.

Namun, hewan tersebut harus masih dalam kondisi hayat mustaqirrah saat terluka. Kemudian, disembelih sesuai tata cara yang dijelaskan di atas agar dagingnya tetap halal untuk dimakan.

1. Apa doa yang dibaca ketika menyembelih?

Doa menyembelih hewan adalah membaca "Bismillahi Allahu Akbar. Allahumma minka wa laka" yang berarti "Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (hewan) ini adalah dari-Mu dan untuk-Mu". Doa ini bertujuan untuk menunjukkan penyerahan diri dan bahwa seluruh proses kurban dilakukan atas nama Allah SWT untuk mencari keridaan-Nya.

2. Apa itu doa tukang jagal halal?

Agar semua jenis daging dianggap halal, daging tersebut harus disembelih oleh seorang Muslim. Sebelum menyembelih hewan, tukang daging membaca doa, biasanya " Bismillah, Allahu Akbar " (Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar) untuk mengakui keagungan Allah atas kehidupan.

3. Apa yang harus diucapkan ketika hendak menyembelih hewan?

Pertama, niat dan doa harus diucapkan sebagai bentuk beribadah kepada Allah SWT dengan membaca Basmalah dan Takbir sebelum menyembelih hewan kurban.

4. Apa doa sembelih ayam?

Doa menyembelih ayam yang dianjurkan dalam Islam adalah dengan mengucapkan "Bismillahi Allahu Akbar" atau "Bismilahirrohmanirrohim" terlebih dahulu, lalu diikuti dengan doa "Allaahumma haadzihii minka wa ilaika, fataqabbal minnii yaa kariim" yang artinya "Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertakarub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah takarubku".