Doa Munajat Bahasa Sunda dan Arab, Simak Amalan Lain yang Bisa Dilakukan

3 weeks ago 20

Liputan6.com, Jakarta Doa munajat bahasa sunda menjadi tradisi spiritual yang kental dengan nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal. Munajat sendiri merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, di mana seorang hamba mencurahkan permohonan dan keluh kesahnya kepada Allah SWT.

Doa munajat bahasa sunda tidak hanya mengandung permohonan ampunan, tetapi juga mencerminkan kesederhanaan dan ketulusan hati dalam berdialog dengan Sang Pencipta. Mengutip buku Di Balik Kabut Awan Bulan Purnama susunan Dr. Nurhadi (2020), munajat artinya berbisik atau berbicara secara rahasia.

Ketika seorang hamba bermunajat kepada Allah, ia mencurahkan segala permasalahan yang sedang dihadapi secara rahasia, hanya antara dia dan Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (6/10/2025).

Doa Munajat Bahasa Sunda, Arab, Latin, dan Terjemahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), munajat diartikan sebagai doa sepenuh hati yang ditujukan kepada Tuhan untuk mengharapkan keridhoan, ampunan, bantuan, hidayah, dan sebagainya. Praktik ini berbeda dengan dzikir atau wirid karena lebih menekankan pada dialog pribadi yang intim antara hamba dengan Tuhannya.

Berikut ini adalah contoh doa munajat bahasa sunda lengkap dengan versi Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia:

Doa Munajat Bahasa Sunda

"Ya Allah, Gusti nu Maha Agung, abdi nyuhunkeun hampura kana sagala dosa sareng kasalahan abdi. Mugi-mugi Gusti kersa maparin petunjuk sareng kekuatan pikeun abdi supados tiasa ngajalankeun parentah Gusti. Mugi-mugi kulawarga abdi tansah dipaparin kasehatan, rejeki anu berkah, sareng kabagjaan di dunya sareng akherat. Amin ya Rabbal alamin."

Doa Munajat Bahasa Arab

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Latin: Allahumma inni as'alukal huda wat tuqa wal 'afafa wal ghina

Terjemahan:"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri, dan kecukupan."

Doa munajat yang tulus dari hati akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT, terutama jika diucapkan dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan. Munajat dalam bahasa Sunda memiliki kekhasan karena menggunakan bahasa lemes atau halus yang mencerminkan adab dan kesopanan dalam bermohon kepada Allah.

Umat Muslim di Jawa Barat khususnya sering menggunakan bahasa Sunda dalam bermunajat karena lebih menyentuh hati dan terasa lebih khusyuk. Bahasa ibu memberikan keintiman tersendiri dalam berkomunikasi dengan Sang Khaliq, meskipun doa dalam bahasa Arab tetap memiliki keutamaan tersendiri.

Keutamaan Bermunajat Kepada Allah SWT

Bermunajat kepada Allah SWT memiliki banyak keutamaan yang dijanjikan dalam Al-Quran dan hadits. Berikut adalah beberapa keutamaan yang bisa didapatkan oleh seorang hamba yang senantiasa bermunajat:

1. Diangkat Derajatnya

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 79 yang menyebutkan anjuran untuk melaksanakan shalat tahajud di sebagian malam. Menunaikan qiyamul lail sambil bermunajat kepada Allah dapat mengangkat derajat seorang hamba ke tempat yang terpuji.

2. Dikabulkan Doanya

Ketika bermunajat, seorang hamba sangat dekat dengan Rabbnya dan boleh mencurahkan apa saja yang diinginkannya. Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah SAW bersabda tidak ada seorang Muslim yang memanjatkan doa kepada Allah melainkan akan diberi apa yang dimintanya atau dipalingkan dari keburukan yang senilai.

3. Memberikan Ketentraman Hati

Doa dan munajat dapat menumbuhkan rasa ketentraman dan persatuan di antara umat. Allah SWT berjanji akan melimpahkan banyak kebaikan dan keberkahan kepada hamba-Nya yang senantiasa bermunajat dengan tulus.

4. Menghindarkan dari Pertikaian

Seorang Muslim yang rajin bermunajat kepada Allah akan diberikan ketenangan hati sehingga terhindar dari segala pertikaian dan permusuhan. Munajat dapat mengokohkan barisan umat Muslim dan membantu mereka melawan kejahatan.

5. Mendekatkan Diri Kepada Allah

Munajat adalah bentuk komunikasi pribadi yang sangat intim dengan Allah SWT. Melalui munajat, seorang hamba dapat merasakan kedekatan spiritual yang luar biasa dengan Sang Pencipta, sehingga memperkuat keimanan dan ketakwaan.

Mengutip buku Zikir dan Doa Penghuni Surga susunan Ali Abdullah (2014), keutamaan bermunajat kepada Allah sangat banyak dan mencakup berbagai aspek kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, umat Muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak munajat, terutama di waktu-waktu mustajab.

Waktu Mustajab untuk Bermunajat

Para ulama sepakat bahwa terdapat waktu-waktu tertentu yang lebih mustajab untuk bermunajat kepada Allah SWT. Memahami waktu-waktu ini akan membantu meningkatkan kualitas ibadah dan memperbesar peluang dikabulkannya doa.

1. Sepertiga Malam

Waktu yang paling utama untuk bermunajat adalah di sepertiga malam terakhir sebelum fajar. Pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia dan bertanya apakah ada hamba yang memohon sesuatu agar dikabulkan. Momen ini sangat istimewa karena merupakan waktu di mana pintu rahmat Allah terbuka lebar.

2. Sujud Dalam Sholat

Selain sepertiga malam, waktu lain yang mustajab adalah saat sujud dalam shalat. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak doa saat sujud karena pada posisi tersebut seorang hamba berada dalam keadaan paling dekat dengan Allah SWT. Munajat dalam sujud akan lebih mudah dikabulkan.

3. Waktu Antara Adzan dan Iqamah

Waktu antara adzan dan iqamah juga merupakan waktu yang baik untuk bermunajat. Demikian pula pada hari Jumat, terutama di saat-saat menjelang maghrib, doa-doa yang dipanjatkan memiliki peluang besar untuk dikabulkan.  Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pada hari Jumat terdapat waktu yang jika seorang Muslim berdoa pada waktu tersebut, maka doanya pasti dikabulkan.

Adab Bermunajat Kepada Allah SWT

Bermunajat kepada Allah memiliki adab-adab yang perlu diperhatikan agar ibadah ini menjadi lebih berkualitas dan lebih mudah dikabulkan. Berikut adalah adab-adab yang sebaiknya dilakukan:

1. Memulai dengan Pujian kepada Allah

Sebelum menyampaikan permohonan, seorang hamba sebaiknya memulai dengan memuji Allah SWT dan mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan adab yang baik dan menghormati keagungan Allah.

2. Dalam Keadaan Suci

Bermunajat sebaiknya dilakukan dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar. Berwudhu sebelum bermunajat akan membuat hati lebih khusyuk dan doa lebih mudah terkabul.

3. Menghadap Kiblat

Meskipun tidak wajib, menghadap kiblat saat bermunajat menunjukkan kesungguhan dan fokus dalam berdialog dengan Allah SWT. Posisi ini juga mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

4. Mengangkat Kedua Tangan

Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengangkat kedua tangan saat berdoa. Setelah selesai bermunajat, disunnahkan untuk mengusap wajah dengan kedua telapak tangan.

5. Berdoa dengan Khusyuk dan Yakin

Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan doa yang dipanjatkan. Berdoalah dengan penuh harap dan jangan ragu-ragu, karena Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.

6. Tidak Terburu-buru

Jangan terburu-buru dalam bermunajat dan jangan mengeluh jika doa belum dikabulkan. Allah Maha Mengetahui waktu yang terbaik untuk mengabulkan permohonan hamba-Nya.

Setelah selesai bermunajat, tutuplah dengan mengucapkan hamdalah (Alhamdulillah) sebagai bentuk syukur kepada Allah yang telah memberikan kesempatan untuk bermunajat kepada-Nya.

Adab-adab dalam berdoa dan bermunajat sangat penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi kualitas ibadah dan peluang dikabulkannya permohonan. Semakin baik adab yang diterapkan, semakin besar harapan untuk mendapat ridha Allah SWT.

FAQ

1. Apa itu doa munajat bahasa Sunda?

Doa munajat bahasa Sunda adalah permohonan tulus kepada Allah SWT yang diucapkan dalam bahasa Sunda.

2. Apakah boleh bermunajat menggunakan bahasa Sunda?

Ya, sangat diperbolehkan karena Allah Maha Mendengar dan Maha Mengerti segala bahasa.

3. Kapan waktu terbaik untuk melakukan doa munajat?

Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, serta waktu mustajab lain seperti Hari Arafah atau saat turun hujan.

4. Apa keutamaan bermunajat kepada Allah?

Keutamaannya meliputi diangkat derajatnya, doa dikabulkan, mendapatkan ketentraman hati, dan terhindar dari pertikaian.

5. Amalan apa saja yang bisa menyertai doa munajat?

Amalan yang bisa menyertai munajat adalah shalat Tahajjud, berdzikir, dan membaca Al-Qur'an.

6. Bagaimana adab bermunajat agar doa dikabulkan?

Adabnya meliputi memuji Allah, bershalawat kepada Nabi, beristighfar, menghadap kiblat, dan bersungguh-sungguh.

7. Mengapa ketulusan hati penting dalam doa munajat?

Ketulusan hati adalah fondasi utama karena munajat adalah komunikasi rahasia yang menuntut kejujuran niat murni kepada Allah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |