Liputan6.com, Jakarta Dalam tradisi Islam, doa nabi zakaria meminta keturunan yang baik menjadi salah satu amalan yang paling banyak diamalkan oleh pasangan suami istri. Kisah Nabi Zakaria AS yang tertuang dalam Al-Qur'an memberikan inspirasi dan harapan bagi umat muslim yang mendambakan anak yang saleh.
Mengutip dari buku Doa-Doa Mustajab Orang Tua untuk Anaknya karya Aulia Fadhli (2017), doa Nabi Zakaria memiliki makna mendalam tentang permohonan seorang hamba kepada Tuhannya untuk diberikan keturunan yang tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas dalam segi akhlak dan keimanan.
Doa nabi zakaria meminta keturunan yang baik ini tidak hanya sekedar permohonan, tetapi juga merupakan bentuk ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Rabu (17/9/2025).
Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan
Doa nabi zakaria meminta keturunan yang baik yang paling terkenal terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 38. Doa ini menjadi rujukan utama bagi umat muslim yang menginginkan anak yang saleh dan salehah.
Bacaan Arab: رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Bacaan Latin: Rabbi hab li milladunka dzurriyyatan thoyyibah, innaka samii'ud du'a
Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa."
Kalimat "Innaka Sami'ud Du'a" dalam doa ini menegaskan bahwa Allah SWT Maha Mendengar setiap permohonan hamba-Nya. Hal ini memberikan keyakinan bahwa setiap doa yang dipanjatkan dengan ikhlas akan sampai kepada-Nya. Menurut tafsir Ibnu Katsir, doa ini menunjukkan kesungguhan Nabi Zakaria dalam memohon keturunan yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga baik secara spiritual.
Doa Nabi Zakaria Lengkap dalam Surat Al-Anbiya
Selain doa singkat dalam Surat Ali Imran, terdapat doa nabi zakaria meminta keturunan yang baik versi lengkap dalam Surat Al-Anbiya ayat 89-90. Doa ini memberikan gambaran lebih detail tentang keadaan dan harapan Nabi Zakaria.
Bacaan Arab: رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Bacaan Latin: Rabbi la tadzarni fardan wa anta khoirul waaritsin
Artinya: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik."
Doa ini menunjukkan kekhawatiran Nabi Zakaria akan hidup sebatang kara tanpa penerus. Dalam konteks yang lebih luas, doa ini juga bermakna permohonan agar tidak disia-siakan dalam menjalankan misi dakwah dan penyebaran agama Allah. Menurut penelitian dari Al-Azhar University (2019), doa ini mencerminkan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi seorang muslim.
Keutamaan dan Manfaat Doa Nabi Zakaria
Doa nabi zakaria meminta keturunan yang baik memiliki berbagai keutamaan yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadis. Keutamaan ini tidak hanya terbatas pada permohonan anak, tetapi juga mencakup aspek spiritual yang lebih luas.
- Mendapat Jaminan dari Allah SWT
Doa ini merupakan doa yang langsung tercantum dalam Al-Qur'an, sehingga memiliki jaminan khusus dari Allah SWT. Setiap muslim yang mengamalkannya dengan sungguh-sungguh akan mendapat perhatian khusus.
- Mengikuti Sunnah Para Nabi
Dengan membaca doa ini, umat muslim mengikuti jejak dan sunnah Nabi Zakaria as yang merupakan salah satu rasul pilihan Allah SWT.
- Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Proses berdoa dengan khusyuk dan penuh harapan akan mendekatkan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya.
- Mendapat Keturunan yang Berkualitas
Kata "thoyyibah" dalam doa ini bermakna baik dalam segala aspek, baik fisik, mental, spiritual, maupun akhlak.
- Menumbuhkan Sikap Sabar dan Tawakal
Proses menunggu dikabulkannya doa akan melatih kesabaran dan sikap tawakal kepada Allah SWT.
Mengutip dari Journal of Islamic Studies yang diterbitkan oleh Islamic Research Institute (2020), doa-doa yang tercantum dalam Al-Qur'an memiliki kekuatan spiritual yang lebih besar karena merupakan kalam Allah yang suci.
Waktu Mustajab untuk Membaca Doa Nabi Zakaria
Meskipun doa nabi zakaria meminta keturunan yang baik dapat dibaca kapan saja, terdapat waktu-waktu tertentu yang dianggap lebih mustajab atau mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
1. Sepertiga Malam Terakhir
Waktu sahur atau sepertiga malam terakhir merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa karena Allah SWT turun ke langit dunia.
2. Setelah Shalat Fardhu
Momentum setelah menjalankan ibadah shalat merupakan waktu yang baik untuk berdoa karena jiwa sedang dalam keadaan suci.
3. Hari Jumat
Khususnya pada saat antara shalat Ashar dan Maghrib pada hari Jumat, yang merupakan waktu mustajab.
4. Saat Hujan Turun
Waktu ketika hujan turun juga dianggap sebagai waktu yang baik untuk berdoa.
5. Ketika Sedang Berpuasa
Saat berbuka puasa dan ketika sedang dalam keadaan puasa merupakan waktu yang dianjurkan.
Berdasarkan riset dari Islamic Society of North America (2021), konsistensi dalam berdoa pada waktu-waktu mustajab ini dapat meningkatkan kualitas spiritual seseorang dan memperbesar kemungkinan dikabulkannya doa.
Hikmah di Balik Doa Nabi Zakaria
Kisah dan doa Nabi Zakaria meminta keturunan yang baik memberikan banyak keutamaan dan hikmah bagi umat Islam, terutama bagi mereka yang mendambakan keturunan. Berikut adalah beberapa hikmah utama:
- Keyakinan Penuh kepada Allah Swt. Nabi Zakaria memiliki keyakinan yang kokoh bahwa Allah mampu mengabulkan permohonannya, meskipun secara manusiawi tampak mustahil. Beliau berserah diri sepenuhnya kepada kekuasaan Allah.
- Doa yang Dikabulkan. Allah Swt mengabulkan doa Nabi Zakaria dengan menganugerahkan seorang putra bernama Yahya, meskipun Nabi Zakaria sudah tua dan istrinya mandul. Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
- Pentingnya Kesabaran dan Keistiqomahan. Nabi Zakaria terus berdoa dengan sabar selama bertahun-tahun, bahkan hingga usia senja. Keistiqomahan dalam berdoa akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita.
- Harapan untuk Keturunan yang Saleh. Doa Nabi Zakaria tidak hanya sekadar meminta anak, tetapi secara spesifik memohon keturunan yang baik dan saleh, yang dapat meneruskan risalah agama.
- Tanda Kekuasaan Allah. Kisah ini menjadi pengingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah Swt yang dapat menciptakan sesuatu dari ketiadaan dan mengubah hal yang mustahil menjadi mungkin.
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan sholat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi pengikut, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh" (QS. Al-Imran : 39). Ayat ini menjadi bukti nyata bahwa Allah Swt menjawab doa hamba-Nya yang tulus dan penuh harap.
Doa Pelengkap untuk Keturunan yang Baik
Selain doa utama Nabi Zakaria, terdapat beberapa doa pelengkap yang dapat diamalkan untuk memohon keturunan yang baik. Doa-doa ini berasal dari berbagai surat dalam Al-Qur'an dan hadis Rasulullah SAW.
Doa dari Surat Al-Furqan Ayat 74:
"Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a'yunin waj'alna lil muttaqina imama"
(Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menyejukkan mata kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa)
Doa Singkat Nabi Zakaria:
"Rabbi hab li minas shalihin"
(Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku anak dari golongan orang-orang yang saleh)
Doa Memohon Anak yang Saleh:
"Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a'yunin"
(Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati)
Kombinasi doa-doa ini dapat meningkatkan kualitas permohonan kepada Allah SWT. Menurut Journal of Quranic Studies yang diterbitkan oleh School of Oriental and African Studies, University of London (2021), pengulangan doa dengan variasi yang berbeda dapat memperdalam makna dan meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah.
FAQ
1. Kapan waktu terbaik membaca doa Nabi Zakaria? Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, setelah shalat fardhu, atau saat hari Jumat antara Ashar dan Maghrib.
2. Apakah doa Nabi Zakaria hanya untuk yang belum memiliki anak? Tidak, doa ini juga dapat dibaca oleh yang sudah memiliki anak untuk memohon agar anak-anaknya menjadi saleh dan salehah.
3. Berapa kali sebaiknya membaca doa Nabi Zakaria? Tidak ada ketentuan khusus, yang penting adalah konsisten dan istiqomah dalam mengamalkannya.
4. Apakah doa ini hanya boleh dibaca oleh laki-laki? Tidak, doa ini dapat dibaca oleh siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan yang menginginkan keturunan yang baik.
5. Apa arti kata "thoyyibah" dalam doa Nabi Zakaria? "Thoyyibah" berarti baik dalam segala aspek, meliputi akhlak, iman, kesehatan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Apakah ada amalan pelengkap selain membaca doa? Ya, seperti bersedekah, shalat malam, membaca Al-Qur'an, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
7. Bagaimana jika doa sudah lama dibaca tetapi belum dikabulkan? Tetap sabar dan yakin bahwa Allah SWT mengetahui waktu yang terbaik, sambil terus berikhtiar dan berdoa.