Doa Penutup Kegiatan Teks Arab, Latin, dan Arti: Pembawa Berkah dan Ampunan

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Doa penutup kegiatan adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ini merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT agar setiap aktivitas yang telah diselesaikan mendapatkan keberkahan. 

Buku Kumpulan Doa Sehari-hari dari Kementerian Agama Jawa Timur menegaskan bahwa "do'a itu ibadah" dan menjadi amalan mulia yang paling diharapkan diterima oleh-Nya.

Jurnal penelitian Menyelami Makna Hakikat Doa dalam Islam dari UII juga menyebutkan doa tercipta dari kesadaran akan kelemahan manusia, sebagai jalan meminta pertolongan Allah SWT. Membaca doa, acara yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (16/9/2025).

Bacaan Doa Penutup Kegiatan (Kafaratul Majelis)

Doa penutup majelis yang paling sering dibaca dan dianjurkan adalah doa kafaratul majelis. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW dan memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa-dosa yang mungkin terjadi selama majelis.

Berikut adalah bacaan doa kafaratul majelis:

Teks Arab: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Transliterasi Latin: "Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik."

Arti: "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu."

Doa ini diriwayatkan oleh Tirmidzi, yang menyatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Siapa saja yang membaca doa ini sebelum berdiri dari tempat duduknya, maka seluruh kesalahan selama dalam majelis tersebut akan diampuni.

Doa Penutup Kegiatan Lainnya (Versi Panjang)

Selain doa kafaratul majelis, terdapat juga doa penutup kegiatan versi panjang yang mencakup permohonan keselamatan dan keberkahan yang lebih komprehensif. Doa ini sering dibaca dalam berbagai acara seperti rapat, seminar, atau majelis ilmu.

Berikut adalah bacaan doa penutup kegiatan versi panjang:

Teks Arab: اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِن الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا، اللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُوَّاتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا

Transliterasi Latin: "Allahumma aqsim lana min khasy-yatik, maa tahulu bainana wa baina ma’shiyyatik, wa min thaa’atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi ‘alaina mashaaibad dunya. Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj’alhul waaritsa minna waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadanaa wa laa taj’al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunya akbara hammina wa laa mablagha ‘ilminaa wa laa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa."

Arti: "Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini. Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami. Janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami."

Doa ini juga diriwayatkan oleh Tirmidzi. Dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H. Hamdan Hamedan, MA, doa ini disebutkan sebagai doa penutup majelis sekaligus permohonan keselamatan.

Manfaat Membaca Doa Sebelum dan Sesudah Beraktivitas

Membaca doa, baik sebelum maupun sesudah beraktivitas, memiliki banyak manfaat spiritual dan duniawi bagi seorang Muslim. Doa adalah senjata utama bagi seorang Muslim dalam menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan dan ketenangan.

  • Doa Dapat Mengubah Takdir. 

Kekuatan doa sangat luar biasa dan dapat mengubah takdir. Dijelaskan dari Tsauban RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada yang dapat mencegah takdir, kecuali doa. Tidak ada yang dapat menambah umur, kecuali kebaikan. Dan seseorang benar-benar akan dihalangi dari rezeki, disebabkan oleh dosa yang diperbuatnya." (HR. Al-Hakim).

  • Memperoleh Tambahan Kekuatan. 

Dengan membaca doa, seseorang akan memperoleh tambahan kekuatan dari Allah SWT. Misalnya, saat merasa gugup, memohon kepada Allah SWT dapat memberikan rasa tenang dan percaya diri.

  • Terhindar dari Keburukan. 

Manfaat doa berikutnya adalah dapat menghindarkan dari keburukan. Diriwayatkan dari Abu Sa’id: "Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:

  1. Allah akan segera mengabulkan doanya,
  2. Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
  3. Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.

"Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdoa.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian.” (HR. Ahmad).

  • Terhindar dari Murka Allah.

Jarang atau enggan berdoa merupakan salah satu ciri dari orang yang sombong, dan kesombongan adalah sifat yang sangat dibenci Allah SWT. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya." (HR. Tirmidzi).

  • Memperoleh Rahmat Allah.

Berdoa juga mendatangkan rahmat dari Allah Ta’ala. Seseorang yang selalu berdoa dan senantiasa mengingat Tuhan maka kehidupannya akan terasa lebih mudah. Sebagaimana Allah SWT berfirman yang artinya:

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-A’raf : 55-56).

Adab Menutup Acara

Penutupan acara dengan doa dan adab yang baik mencerminkan etika spiritual dan rasa hormat terhadap Allah dan peserta. Dalam penelitian Strategi Pembiasaan Pembacaan Doa oleh Faiqotul Zannah, pembiasaan doa dalam setiap kegiatan dapat memperkuat nilai moral dan religius seseorang.

Berikut adalah adab-adab yang dianjurkan saat menutup acara:

  1. Mengucap Pujian kepada Allah SWT. Sebelum membaca doa, hendaknya diawali dengan mengucapkan Alhamdulillah, sebagai bentuk rasa syukur bahwa segala keberhasilan berasal dari-Nya.
  2. Mengirimkan Salam dan Shalawat kepada Rasulullah SAW. Mengucapkan Allahumma salli ala Muhammad menempatkan Nabi SAW sebagai penengah doa dan meningkatkan keberkahan, sesuai sunnah pembukaan dan penutupan ibadah.
  3. Membaca Doa Penutup Khusus (Kafaratul Majelis). Bacaan ini secara khusus ditujukan untuk memohon ampun atas kesalahan yang mungkin terjadi selama acara berlangsung, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah dalam hadits Tirmidzi.
  4. Doa Permohonan untuk Keberkahan dan Manfaat Ilmu/Acara. Memohon agar ilmu atau hasil acara memberikan manfaat yang luas dan dapat diamalkan, sebagai wujud komitmen terhadap tujuan acara yang mengandung nilai taqwa.
  5. Memohon Keselamatan dan Perlindungan. Keselamatan bagi peserta, pemateri, dan masyarakat sekitar sangat dianjurkan dalam doa penutupnya agar terhindar dari marabahaya dan keburukan.
  6. Menjaga Ketenangan dan Adab Selama Membaca Doa. Doa hendaknya dibaca dengan khusyuk, tenang, dan tidak terburu-buru, mencerminkan keseriusan doa dan rasa hormat terhadap ayat-ayat suci yang dibaca.
  7. Mengakhiri dengan Salam Penutup. Setelah doa, peserta dan panitia disunnahkan mengucapkan salam satu sama lain seperti Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, menegaskan ukhuwah dan perdamaian.
  8. Tidak Langsung Meninggalkan Tempat. Dianjurkan menunggu sebentar setelah salam untuk saling minta maaf, berjabat tangan, dan membangun suasana ukhuwah yang nyaman sebelum berpulang.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk membaca doa kafaratul majelis tatkala menutup majelis.

Selain itu, dalam buku Kumpulan Doa menurut Al-Quran dan Hadits karya Syaikh Sa'id bin Wahf al-Qahthani, Ibnu Umar mengabarkan bahwa Rasulullah belum berdiri dari majelisnya sebelum membaca Rabbigfirlī wa tub 'alayya innaka antat-tawwābul-gafūr sebanyak 100 kali.

FAQ

Apa itu doa penutup kegiatan?

Doa penutup kegiatan adalah bacaan atau permohonan yang diucapkan setelah suatu acara atau aktivitas selesai, bertujuan untuk memohon keberkahan, ampunan, dan manfaat dari Allah SWT atas segala yang telah dilakukan. Ini merupakan bentuk pengakuan akan kelemahan manusia dan kebutuhan akan pertolongan ilahi.

Mengapa penting membaca doa penutup kegiatan?

Membaca doa penutup kegiatan penting karena merupakan sunnah Rasulullah SAW dan berfungsi sebagai "kafaratul majelis" atau penghapus dosa-dosa yang mungkin terjadi selama kegiatan. Selain itu, doa ini diharapkan dapat menjadikan acara yang telah berlangsung memberikan manfaat yang lebih besar setelahnya.

Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa penutup kegiatan?

Doa penutup kegiatan dibaca di akhir setiap pertemuan, majelis, rapat, seminar, atau aktivitas lainnya. Rasulullah SAW sendiri sering membaca doa ini sebelum meninggalkan majelis ilmu sebagai penutup dan permohonan ampun.

Apakah ada doa penutup kegiatan yang spesifik untuk majelis ilmu?

Ya, doa penutup acara singkat di mana acaranya adalah majelis taklim, biasanya disebut sebagai doa kafaratul majelis. Bacaan ini adalah yang paling umum dan dianjurkan untuk majelis ilmu.

Bisakah kita membuat doa penutup kegiatan dengan redaksi sendiri?

Menurut Buya Yahya, di luar sholat, seseorang bebas untuk membuat doa dengan redaksi sendiri. Namun, beliau mengingatkan bahwa sebaik-baik doa adalah doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW karena mengandung rahasia di balik lafadz yang diucapkan.

Apa manfaat utama dari membaca doa secara umum?

Manfaat utama membaca doa secara umum sangat banyak, di antaranya adalah dapat mengubah takdir, memperoleh tambahan kekuatan, terhindar dari keburukan, terhindar dari murka Allah, dan memperoleh rahmat Allah. Doa juga merupakan bentuk ibadah yang menunjukkan ketergantungan seorang hamba kepada Tuhannya.

Ada beberapa adab khusus saat menutup acara dengan doa, seperti mengucap pujian kepada Allah SWT, mengirimkan salam dan shalawat kepada Rasulullah SAW, membaca doa penutup khusus (kafaratul majelis), memohon keberkahan, menjaga ketenangan, mengakhiri dengan salam penutup, dan tidak langsung meninggalkan tempat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |