Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rabiul Awal memiliki sangat istimewa dalam Islam, terutama karena menjadi bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rabiul Awal ini juga disebut bulan Maulid karena statusnya sebagai bulan lahirnya makhluk terbaik sekalian alam. Menilik keistimewaan itu, maka penting bagi seorang muslim untuk mengetahui doa Rabiul Awal.
Dalam Buku Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah, yang diperkirakan bertepatan dengan tahun 570 atau 571 Masehi. Kelahiran beliau membawa cahaya dan petunjuk bagi umat manusia, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Anbiya (21:107): "Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
Untuk menyambut bulan penuh berkah ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, sholawat dan sejumlah amalan sunnah lainnya. Dengan memperbanyak doa dan amalan di bulan Rabiul Awal, umat Islam diharapkan memperoleh rahmat Allah SWT, serta syafaat Rasulullah di hari kiamat.
1. Doa Menyambut Rabiul Awal
Berikut ini adalah doa menyambut Rabiul Awal atau Maulid yang diijazahkan Habib Umar bin Hafidz, ulama sal Yaman yang cukup terkenal di Indonsia. Doa ini banyak disebarkan melalui pamflet dan situs-situs keislaman.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي خَاتِمَةِ شَهْرِنَا هَذَا، وَأَقْدِمْ عَلَيْنَا رَبِيعَ الأَوَّلِ بِصَلَاحِ الْبِلَادِ وَالْعِبَادِ ، وَدَفْعِ الْبَلَاءِ وَالْفَسَادِ ، وَتَفْرِيحِ كُرَبِ أُمَّةِ حَبِيبِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَافِي وَالْبَادِ ، يَا كَرِيمُ يَا جَوَادُ
Latin: Allaahumma baariklanaa fii khaatimati syahrinaa hadzaa, wa aqdim 'alainaa rabi'il awwali bishalaahil bilaadi wal' ibaad, wa daf'il balaa' i wal fasaad, wa tafriiji kurabi ummati habiibika muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallama fil khaafii wal baad, yaa kariimu yaa jawwaad.
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di penghujung bulan (Safar) kami ini dan datangkanlah kepada kami bulan Rabiul Awal dengan diberi kebaikan teruntuk negara serta orang-orang di dalamnya, dihindarkan dari bahaya ataupun kerusakan bencana, dan dihilangkannya kesusahan ummat Nabi Muhammad saw baik yang tersembunyi maupun yang terlihat, Wahai Engkau dzat yang Maha Mulia lagi Maha Dermawan.
2. Doa Memasuki Bulan Hijriah (Termasuk Rabiul Awal)
Doa Rabiul Awal kedua adalah doa umum saat memasuki awal bulan, termasuk Rabiul Awal. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW.
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلاَمِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Latin: Allāhumma ahillahu ‘alainā bil-yumni wal-īmān, was-salāmati wal-islām, wat-taufīqi limā tuḥibbu wa tarḍā, rabbī wa rabbukallāh.
Arti: Ya Allah, tampakkanlah bulan ini kepada kami dengan penuh keberkahan, iman, keselamatan, dan Islam. Serta taufik untuk melakukan amal yang Engkau cintai dan ridhai. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.
Doa ini diriwayatkan dalam beberapa kitab hadits. Di antaranya Sunan at-Tirmidzi (Hadits No. 3456): Dari Talhah bin Ubaidillah, bahwa Nabi SAW apabila melihat hilal, beliau berdoa dengan doa di atas.
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah mengajarkan umat Islam untuk berdoa saat melihat hilal sebagai bentuk syukur dan harapan akan keberkahan bulan yang baru. Melalui doa ini, umat Islam diajarkan untuk memulai setiap bulan dengan harapan akan keberuntungan, keimanan, keselamatan, dan taufik dari Allah. Doa ini juga mencerminkan sikap tawakal dan pengakuan bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan Allah.
Dengan mengamalkan doa ini, umat Islam berharap dapat menjalani bulan tersebut dengan penuh berkah dan mendapatkan petunjuk serta perlindungan dari Allah.
3. Doa Syukur Berjumpa Bulan Rabiul Awal
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بَلَّغَنَا رَبِيعَ الأَوَّلِ، اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ شَهْرَ خَيْرٍ وَبَرَكَةٍ، وَاجْعَلْنَا فِيهِ مِنْ أَهْلِ طَاعَتِكَ وَمَحَبَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Latin: Al-ḥamdu lillāhi alladzī ballag̱anā Rabī‘a al-Awwal, Allāhummaj‘alhu syahra khairin wa barakah, waj‘alnā fīhi min ahli ṭā‘atika wa maḥabbati nabiyyika Muḥammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam.
Arti: Segala puji bagi Allah yang telah menyampaikan kami ke bulan Rabiul Awal. Ya Allah, jadikanlah bulan ini bulan penuh kebaikan dan keberkahan. Serta jadikanlah kami termasuk golongan orang yang taat kepada-Mu dan mencintai Nabi-Mu Muhammad SAW.
Doa ini sering dibaca oleh umat Islam sebagai ungkapan syukur dan harapan akan keberkahan bulan Rabiul Awal. Meskipun tidak terdapat dalam kitab hadits utama seperti Sahih al-Bukhari atau Sahih Muslim, doa ini banyak diamalkan dalam tradisi umat Islam, terutama di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Dalam konteks keagamaan, doa ini mencerminkan rasa syukur umat Islam atas kesempatan untuk memasuki bulan yang penuh berkah ini. Selain itu, doa ini juga menunjukkan harapan agar bulan Rabiul Awal menjadi momentum untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah ﷺ.
Dengan mengamalkan doa ini, umat Islam berharap dapat menjalani bulan Rabiul Awal dengan penuh keberkahan, meningkatkan kualitas ibadah, dan mempererat cinta serta kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
4. Doa Sholawat Fatih
Sholawat Fatih adalah salah satu sholawat yang terkenal diamalkan umat Islam, terutama di bulan Rabiul Awal. Sholawat ini dikenal karena memadukan pujian kepada Nabi Muhammad ﷺ dan doa untuk kelapangan hidup, petunjuk, serta keselamatan.
Shalawat Fatih Arab:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Latin: Allaahumma shalli wa sallim wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammadinil Faatihi limaa ughliqa wal khaatimi limaa sabaqa wan naasiril haqqi bil haqqi wal haadī ilaa shiraatin mustaqīm.
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus."
Shalawat ini dikenal dengan nama Shalawat Fatih dan banyak diamalkan oleh umat Islam, terutama di bulan Rabiul Awal. Dengan membaca doa ini umat Islam berharap agar bulan ini membawa kebaikan, keberkahan, dan perlindungan dari segala mara bahaya.
Selain itu, memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW di bulan ini juga merupakan bentuk kecintaan dan penghormatan kepada beliau. Amalan-amalan ini juga sejalan dengan ajaran dalam kitab-kitab klasik seperti al-Muwatta’ karya Imam Malik dan al-Mughni karya Ibnu Qudamah, yang menekankan pentingnya doa dan shalawat dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
5. Doa Memohon Syafaat Rasulullah Saw
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَارْزُقْنَا فِي هَذَا الشَّهْرِ شَفَاعَتَهُ، وَاجْمَعْنَا تَحْتَ لِوَائِهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ
Latin: Allāhumma ṣalli ‘alā sayyidinā Muḥammad, warzuqnā fī hādzā asy-syahri syafā‘atahu, wajma‘nā taḥta liwā’ihi yauma lā ẓilla illā ẓilluh.
Arti: Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas junjungan kami Nabi Muhammad. Anugerahkanlah kepada kami syafaatnya di bulan ini. Kumpulkanlah kami di bawah panjinya pada hari tiada naungan selain naungan-Mu.
Doa ini bersesuaian dengan ajaran Rasulullah ﷺ mengenai keutamaan bershalawat dan memohon syafaat Nabi.
QS. Al-Ahzab (33:56): "Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan."
Doa ini tercantum dalam Riyad as-Salihin, Imam an-Nawawi) dalam bab shalawat dan doa syafaat Al-Maqasid al-Hasanah fi Dzikri Maulid al-Habib (Kitab Maulid dan dzikir Rabiul Awal).
6. Doa Permohonan Kebaikan
Doa permohonan kebaikan umum, berikut bacaannya:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ رَبِيعَ الأَوَّلِ شَهْرَ خَيْرٍ وَرَحْمَةٍ، وَاجْعَلْنَا فِيهِ مِنْ أَهْلِ مَغْفِرَتِكَ وَرِضْوَانِكَ، وَارْزُقْنَا فِيهِ طَاعَتَكَ وَمُصَاحَبَةَ حَبِيبِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْجَنَّةِ
Latin: Allāhummaj‘al Rabī‘al-awwal syahra khairin wa raḥmah, waj‘alnā fīhi min ahli maghfiratika wa riḍwānika, warzuqnā fīhi ṭā‘ataka wa muṣāḥabata ḥabībika Muḥammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam fīl-jannah.
Artinya: "Ya Allah, jadikan bulan Rabiul Awal ini sebagai bulan kebaikan dan rahmat, masukkanlah kami di dalamnya sebagai golongan orang-orang yang Engkau ampuni dan Engkau ridhai, serta karuniakan kepada kami ketaatan kepada-Mu dan kebersamaan dengan kekasih-Mu Muhammad ﷺ di surga."
Doa ulama ini tertera dalam dalam kitab Adzkar al-Yaum wa al-Lailah, Imam An-Nawawi.
Niat Menyambut Bulan Maulid
Selain doa menyambut bulan maulid, kita juga dianjurkan untuk meniatkan diri memasuki bulan maulid dan menyambut hari kelahiran manusia paling utama di muka bumi. Berikut redaksi niatnya:
- نَوَيْتُ أنْ أَحْضُرَ المـولِد مِثْلَ ما نَوى أسْلافُنا الصّالِحون - وبنيَّة تَعْظِيم شَهْر وِلادَةِ النَّبي صلى الله عليه وسلم - وبِنِيَّة زِيادةِ الإيمان وزِيادَةِ التَّقوَى والمَحبَّة والقُرب إلى اللّه وإلى الرسول صلى الله عليه وسلم وأسلافِنا الصّالحين - وبنيّة إتِّباعِ الرَّسول صلى الله عليه وسلّم ظاهِرًا وباطِنًا فى القَوْلِ والفِعْلِ والنِّيَّة - وأَنَّ الله يَرْزُقنا النَّظَر إلى وَجهِ الحَبِيب سَيِّدِنا مُحمّدٍ صلّى الله عليه وصحبِه وسلّم يَقْظَةً ومَنامًا فى الدُّنْيا والآخِرة وفى البَرزَخ وهُوَ راضٍ عَنَّا - وعلَى كُلِّ نِيَّةٍ صالِحة في خَيْرٍ ولُطْفٍ وعافِيَة وسَلامَة
Latin: Nawaitu an aḥḍura al-mawlid miṯla mā nawa aslāfunā aṣ-ṣāliḥūn, wa biniyyati ta‘ẓīmi syahri wilādati an-nabiyyi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, wa biniyyati ziyādati al-īmān wa ziyādati at-taqwā wa al-maḥabbah wa al-qurbi ilallāh wa ilā ar-rasūl ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam wa aslāfinā aṣ-ṣāliḥīn, wa biniyyati ittibā‘i ar-rasūl ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam ẓāhiran wa bāṭinan fī al-qawli wa al-fi‘li wa an-niyyah, wa anna Allāha yarzuqanā an-naẓara ilā wajhi al-ḥabīb sayyidinā Muḥammad ṣallallāhu ‘alaihi wa ṣaḥbihi wa sallam yaqẓatan wa manāman fī ad-dunyā wa al-ākhirah wa fī al-barzakh wa huwa rāḍin ‘annā, wa ‘alā kulli niyyatin ṣāliḥatin fī khairin wa luṭfin wa ‘āfiyah wa salāmah.
Artinya: Aku niat menghadiri Maulid seperti niatnya orang-orang saleh. Niat mengagungkan bulan kelahiran Nabi saw. Niat menambah iman, takwa, cinta serta dekat kepada Allah, Rasulullah dan orang-orang saleh. Niat mengikuti Rasulullah secara dzahir dan batin dalam perkataan, pekerjaan, dan niat. Niat memperindah akhlak dan adab. Niat semoga Allah memberi kita rezeki dapat melihat wajah Rasulullah secara langsung atau bermimpi beliau di dunia, di akhirat, dan di Barzakh, serta beliau ridho kepada kita. Dan semua niat yang baik untuk kebaikan, kelembutan, kesehatan, dan keselamatan.
Doa ini berdalil hadis HR. Al-Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907: Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya.”Doa dan niat menghadiri majelis dzikir/maulid masuk dalam lingkup keutamaan niat baik.
Dalam Al-Maurid al-Hani fi Mawlid as-Sani, Imam Jalaluddin As-Suyuthi menjelaskan kebolehan menghadiri dan merayakan maulid dengan niat ta‘ẓim (mengagungkan Nabi ﷺ). Amalan doa dan niat dalam tradisi maulid adalah bentuk cinta kepada Rasulullah SAW.
Keutamaan Bulan Rabiul Awal
Bulan Rabiul Awal memiliki tiga peristiwa agung: kelahiran, hijrah, dan wafatnya Rasulullah ﷺ. Oleh karena itu, bulan ini menjadi bulan penuh makna spiritual bagi umat Islam. Ulama menganjurkan memperbanyak doa, shalawat, dzikir, dan amalan kebaikan sebagai bentuk syukur dan cinta kepada Rasulullah ﷺ.
1. Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Rabiul Awal adalah bulan di mana Rasulullah ﷺ dilahirkan (12 Rabiul Awal menurut jumhur ulama, meski ada perbedaan tanggal). Hal ini menjadikan bulan Rabiul Awal mulia, karena menjadi saksi turunnya rahmat terbesar bagi umat manusia.
Allah berfirman dalam QS. Al-Anbiya (21:107):وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”
2. Bulan Hijrah Nabi SAW
Dalam bulan Rabiul Awal pula, Rasulullah ﷺ tiba di Madinah setelah hijrah dari Makkah. Peristiwa ini menjadi awal tegaknya masyarakat Islam dan terbentuknya umat yang kuat.
3. Bulan Wafatnya Nabi SAW
Rasulullah ﷺ wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 H. Para ulama menyebutkan bahwa meskipun peristiwa ini menyedihkan, umat Islam justru diajarkan untuk terus berpegang teguh pada sunnah Nabi ﷺ setelah wafat beliau.
4. Bulan Peringatan & Syiar Cinta Nabi SAW
Para ulama Ahlus Sunnah menjelaskan bahwa memperbanyak shalawat, dzikir, sedekah, dan ibadah di bulan Rabiul Awal adalah bentuk ta‘ẓim (pengagungan) kepada Nabi ﷺ.
Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam Husn al-Maqsid fi ‘Amal al-Maulid menyatakan bahwa peringatan maulid dengan doa, sedekah, dan dzikir adalah amal baik yang mendatangkan pahala.
Hal ini juga selaras dengan hadits: “Barangsiapa yang mencintai sunnahku, maka ia benar-benar mencintaiku. Dan barangsiapa yang mencintaiku, ia akan bersamaku di surga.” (HR. Tirmidzi).
5. Momentum Peningkatan Iman dan Syafaat
Rabiul Awal menjadi momentum untuk memperkuat iman, memperbanyak shalawat, serta menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah ﷺ.
Dalam sebuah hadits: “Sebaik-baik amal kalian adalah mencintai Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab al-Mufrad).
Dengan memperingati Rabiul Awal, umat Islam diingatkan akan misi kenabian: menyebarkan kasih sayang, menegakkan keadilan, dan meningkatkan takwa.
People also Ask:
1. Amalan apa di bulan Rabiul Awal?
Di bulan Rabiul Awal, beberapa amalan sunah yang dianjurkan adalah memperbanyak shalawat, mengadakan peringatan Maulid Nabi, bersedekah dan berbuat baik kepada sesama, berpuasa sunah seperti puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh, serta membaca Al-Qur'an, berzikir, dan memperbanyak doa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneladani akhlak Rasulullah SAW.
2. Doa Berkah Maulid Nabi Muhammad saw?
"Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad." Artinya: Ya Allah berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. "Allāhumma shalli 'ala Muhammad 'abdika wa rasulika an-nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim".
3. 1 Rabiul Awal 2025 memperingati hari apa?
Sementara itu, Menurut Muhammadiyah (KHGT), dengan metode hisab global tunggal, 1 Rabiul Awal 1447 Hijriah ditetapkan pada Minggu 24 Agustus 2025, sehingga 12 Rabiul Awal jatuh pada Kamis 4 September 2025.
4. Bagaimana tulisan Arab Rabiul Awal?
Rabiʽ al-Awwal ( Arab : رَبِيع ٱلْأَوَّل , diromanisasi : Rabīʿ al-ʾAwwal , lit. 'Rabi' awal', juga dikenal sebagai Rabi' al-Ula ( Arab : رَبِيع ٱلْأُولَىٰ , diromanisasi : Rabī' al-ʾŪlā , lit.
5. Apa yang dilakukan saat Rabiul Awal?
Bulan Rabiul Awal bisa menjadi titik awal bagi kita untuk lebih disiplin dalam menjalankan shalat tahajud, shalat dhuha, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan puasa sunah. Nabi Muhammad SAW adalah teladan dalam ibadah, beliau senantiasa memperbanyak ibadah meskipun telah dijamin surga.