Doa untuk Istri Hamil Agar Persalinan Lancar, Anak Sehat dan Saleh

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Dukungan suami untuk istri yang hamil sudah menjadi pengetahuan umum dan lazim dilakukan dalam praktik parenting dini. Tarbiyah Islamiyah untuk anak itu bahkan dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan. Salah satu yang bisa dilakukan oleh suami adalah doa untuk istri hamil, baik di hadapan istri maupun sendirian.

Dalil kewajiban suami untuk menjaga istri hamil salah satunya termaktub dalam Al-Qur'an Surat Luqman ayat 14, yang artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali. (QS. Luqman:14).

Dalam Tafsir Al-Qurthubi dijelaskan, ayat ini memerintahkan berbuat baik kepada orang tua, terutama ibu. Namun, secara fiqh keluarga, ia menekankan bahwa suami memiliki kewajiban menafkahi, melindungi, dan memuliakan istrinya ketika mengandung, karena janin itu juga adalah keturunannya.

Dukungan suami adalah bentuk syukur kepada Allah atas karunia anak. Dukungan lainnya berupa doa suami saat istri hamil. Hal ini berguna agar selama kehamilan istri senantiasa diberi kesehatan dan kelancaran kelak saat persalinan.

Doa-Doa untuk Istri Hamil

Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2005), menjelaskan suami memiliki kewajiban memberikan rasa aman, ketenangan, serta mencukupi nafkah lahir dan batin bagi istri. Kondisi kehamilan yang melemahkan fisik istri menuntut suami untuk lebih sabar dan penuh perhatian, termasuk membantu pekerjaan rumah dan menjaga kesehatan pasangan.

Salah satu bentuk dukungan itu yakni dengan berdoa. Mengutip buku Panduan Kehamilan dan Kelahiran Bagi Muslimah karya Nur Hayati dan buku Doa & Zikir Mustajab untuk Ibu Hamil dan Menyusui karya Ummu Azzam, berikut beberapa doa yang bisa dibaca suami untuk istri hamil:

1. Doa Keturunan yang Thayyib (Baik)

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Bacaan latin: Hunaaalika da'aa Zakariyyaa Rabbahuu qoola Rabbi hab lii mil ladunka zurriyyatan taiyibatan innaka samii'ud du'aaa'

Artinya: "Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata, 'Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa'."

2. Doa Memohon Perlindungan

اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرٰنَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Latin: Iz qoolatim ra atu 'imraana Rabbi innii nazartu laka maa fii batnii muharraran fataqabbal minnii innaka Antas Samii'ul 'Aliim

Artinya: "(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu, terimalah (nadzar) itu dari padaku. Sesungguhnya, Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui."

3. Doa Agar Rajin Ibadah

Dalam Jurnal 'Manfaat Dukungan Suami pada Kesehatan Ibu Hamil' karya Diah Indriastuti dkk, dijelaskan faktor non-medis yang berpengaruh pada kesehatan ibu hamil adalah faktor psikologis, keterbatasan pengetahuan ibu dan ketidakaberdayaan ibu untuk mengambil keputusan. Perempuan membutuhkan dukungan selama kehamilan terutama dari orang terdekat dan terpercaya, salah satunya suami.

Dalam konteks ini secara spiritual suami berdoa sebagai penguat untuk istri.

رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَاَتِيْ عَاقِرٌ ۗ قَالَ كَذٰلِكَ اللّٰهُ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ

Latin: Rabbi annaa yakuunu lii ghulaamunw wa qad balaghaniyal kibaru wamraatii 'aaqirun qoola kazaalikal laahu yaf'alu maa yashaaa'

Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."

4. Doa Mendapatkan Anak Saleh

Doa Pertama

وَالَّذِيۡنَ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًا

Bacaan latin: Wallaziina yaquuluuna Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zurriyaatinaa qurrata a'yuninw waj 'alnaa lilmuttaqiina Imaamaa

Artinya: "Dan, orang-orang yang berkata, 'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."

Doa Kedua

رَبِّ هَبۡ لِىۡ مِنَ الصّٰلِحِيۡنَ

Bacaan latin: Rabbi hab lii minas saalihiin

Artinya: "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh."

5. Doa Selama Bayi dalam Kandungan

اَللّٰهُمَّ احْفَظْ وَلَدِيْ مَادَامَ فِيْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ وَاشْفِهِ أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَآؤُكَ شِفَآءً لَايُغَادِرُ سَقَمًا. اَللّٰهُمَّ صَوِّرْهُ فِيْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ صُوْرَةً حَسَنَةً وَثَبِّتْ قَلْبَهُ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ. اَللّٰهُمَّ أَخْرِجْهُ مِنْ بَطْنِ زَوْجَتِيْ وَقْتَ وِلَادَتِهَا سَهْلًا وَتَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ صَحِيْحًا كَامِلًا وَعَاقِلًا حَاذِقًا عَالِمًا عَامِلًا. اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْحَدِيْثِ وَالْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ بِبَرَكَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin: Allâhumma-ḫfadh waladî mâ dâma fî bathni zaujatî wa-syfihi antasy-syâfi lâ syifâ’an illâ syifâuka syifâ’an lâ yughâdiru saqaman. Allâhumma shawwirhu fî bathni zaujatî shûratan ḫasanatan wa tsabbit qalbahu îmânan bika wa bi rasûlika. Allâhumma akhrijhu mim bathni zaujatî waqta wilâdatihâ sahlan wa taslîman. Allâhumma ij‘alhu shahîhan kâmilan wa ‘âqilan ḫâdziqan ‘âliman ‘âmilan. Allâhumma thawwil ‘umrahu wa shahhih jasadahu wa ḫassin khuluqahu wa afshah lisânahu wa aḫsin shautahu li qirâ-atil hadîtsi wal qur’ânil ‘adhîm bi barakati Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam. Walhamdulillâhi Rabbil ‘âlamîn

Ya Allah, jagalah anakku selama ia berada dalam perut istriku, sehatkan ia, sesungguhnya Engkau Yang Maha Menyehatkan. Tak ada kesehatan kecuali kesehatan dari-Mu, kesehatan yang tak terganggu penyakit. Ya Allah, bentuk ia yang ada di perut istriku dalam rupa yang baik, tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu dan pada Rasul-Mu. Ya Allah, keluarkan dia dari perut istriku pada saat kelahirannya secara mudah dan selamat. Ya Allah, jadikan ia utuh, sempurna, berakal, cerdas, berilmu, dan beramal. Ya Allah, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan rupanya, dan fasihkan lisannya untuk membaca hadits dan Al-Qur’an Yang Agung, dengan berkah Nabi Muhammad ﷺ. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh keberadaan.

6. Doa Usia Kandungan 4 Bulan

Dalam masyarakat Indonesia, ada tradisi ngapati atau ngupati, sebagai bentuk syukur kehamilan. Lazimnya ngapati atau ngupati ini dilakukan saat usia kehamilan berusia 4 bulan.

Berikut ini adalah doa yang diajarkan ulama dan fuqaha:

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ وَمِنَ اللهِ وَإِلَى اللهِ وَلَا غَالِبَ إِلَّا اللهُ وَلَا يُفَوِّتُهُ هَارِبٌ مِنَ اللهِ وَهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، نُعِيْذُ هٰذَا الْحَمْلَ الْبَالِغَ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ بِاللهِ اللَّطِيْفِ الْحَفِيْظِ الَّذِيْ لَآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ وَنُعِيْذُهُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّةِ وَبِأَسْمَآئِكَ الْعَظِيْمَةِ وَآيَاتِهِ الْكَرِيْمَةِ وَحُرُوْفِهَا الْمُبَارَكَةِ مِنْ شَرِّ الْإِنْسِ وَالْجَآنِّ وَمِنْ مَكْرِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْاٰوَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ الْفِتَنِ وَالْبَلَايَا وَالْعِصْيَانِ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ وَلَدًا صَالِحًا كَرِيْمًا كَامِلًا عَاقِلًا عَلِيْمًا نَافِعًا مُبَارَكًا حَلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ زَيِّنْهُ بِزِيْنَةِ الْأَخْلَاقِ الْكَرِيْمَةِ وَالصُّوْرَةِ الْجَمِيْلَةِ ذِي الْهَيْبَةِ وَالْهَيْئَةِ الْمَلِيْحَةِ وَالرُّوْحِ عَلَى الْفِطْرَةِ الْجَزِيْلَةِ. اَللّٰهُمَّ اكْتُبْهُ فِيْ زُمْرَةِ الْعُلَمَآءِ الصَّالِحِيْنَ وَحَمَلَةِ الْقُرْاٰنِ الْعَامِلِيْنَ وَارْزُقْهُ عَمَلاً يُقَرِّبُهُ إِلَى الْجَنَّةِ مَعَ النَّبِيِّيْنَ يَآ أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ وَيَا خَيْرَ الرَّازِقِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ارْزُقْهُ وُأُمَّهُ فِيْ طَاعَتِكَ الْمَقْبُوْلَةِ وَذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ الْمُرْضِيَّةِ وَاحْفَظْهُ مِنَ السَّقْطِ وَالنَّقْصِ وَالْعِلَّةِ وَالْكَسَلِ وَالْخِلْقَةِ الْمَذْمُوْمَةِ حَتَّى وَضَعَتْهُ أُمُّهُ عَلَى صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَسُهُوْلَةٍ وَيُسْرَةٍ مِنْ غَيْرِ مَرَضٍ وَتَعَبٍ وَعُسْرَةٍ بِشَفَاعَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Latin: A’ûdzu billâhi minasy syaithânir rajîm(i). Bismillâhirraḫmânirraḫîm(i). Wa minaLlâhi wa ilaLlâhi wa lâ ghâliba illaLlâhu wa lâ yufawwituhu hâribun minaLlâhi wa huwal hayyul qayyûmu, nu’îdzu hadzal ḫamla al-bâlighi arba’ata asyhui billâhil lathîfil ḫâfidzil ladzî lâ ilâha illa huwa ‘âlimul ghaibi wasysyahâdati huwar-raḫmânur-raḫîmu wa nu‘îdzuhu bikalimatiLlâhi at-Tâmmati wa bi asmâika al-‘adzîmati wa âyâtihi al-karîmati wa hurûfihâ al-mubârakati min syarril insi wal jânni wamin makril laili wan nahâri wal awâni wamin jamî’il fitani wal balâ`I wal ‘ishyâni wa min syarrin naffâtsâti fil ‘uqudi wamin syarri hâsidin idzâ ḫasad. Allâhumma ij’alhu waladan shâliḫankarîman kâmilan ‘âqilan ‘alîman nâfi’an mubârakan ḫalîman. Allâhumma zayyinhu bizînatil akhlâqi al-karîmati washshûrati al-jamîlati dzil-haibati wa- haiati al-malîhati warrûhi ‘alal fithrati al-jazîlati. Allâhumma uktubhu fî zumratil ulamâ`ish shâlihîn wa ḫamalatil qur`ânil ‘âmilîna warzuqhu ‘amalan yuqarribuhu ilal jannati ma’an nabiyyîna yâ Akramal akramîn wa yâ Khairar Râziqîn. Allâhumma-rzuqhu wa ummuhu fî thâ’atika almaqbûlata wa dzikrika wa syukrika wa ḫusni ‘ibâdatika al-mardliyyati wa-ḫfadzhu minassaqti wannaqshi wal ‘illati walkasali wal khilqati al-madzmûmati ḫatta wadla’athu ummuhu ‘ala shiḫḫatin wa ‘âfiyatin wa suhûlatin wa yusratin min ghari maradlin wa ta’abin wa ‘usratin bi syafâ’ati sayyidinâ Muḫammadin shallaLlâhu ‘alaihi wa sallam

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Dari Allah, kepada Allah, tidak ada yang menang kecuali Allah, tiada yang bisa berlari dari Allah, Dia Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. Kami memohon perlindungan bagi janin yang berumur 4 bulan ini pada Allah Yang Maha Lembut, Yang Maha Menjaga, tiada tuhan selain Dia Yang Maha Mengetahui hal-hal gaib dan terlihat. Dia Maha Pengasih lagi Penyayang. Kami memohon perlindungan bagi janin ini pada kalimat-kalimat Allah yang sempurna, asma-asma-Nya yang agung, ayat-ayat-Nya yang mulia, huruf-huruf-Nya yang diberkati dari kejelekan manusia dan jin, dari godaan malam, siang, dan waktu, dan dari segala fitnah, bala dan maksiat, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki saat mereka mendengki. Ya Allah jadikanlah dia (janin) ini sebagai anak yang saleh, mulia, sempurna, berakal, alim, bermanfaat, terberkati, dan bijaksana. Ya Allah, hiasi dia dengan hiasan akhlak yang mulia dan rupa dan indah, memiliki wibawa dan tingkah yang manis, dan ruh yang suci lagi agung. Ya Allah, tulis takdirnya sebagai bagian dari para ulama yang saleh, penghafal dan pengamal Al-Qur’an yang bisa mendekatkannya pada surga beserta para Nabi, wahai Dzat paling mulia diantara mereka yang mulia dan Dzat Pemberi rezeki terbaik. Ya Allah berikan rezeki pada dia dan ibunya untuk taat yang diterima, untuk mengingat Engkau, bersyukur pada-Mu, dan beribadah yang baik pada-Mu. Jaga dia dari keguguran, kekurangan, cacat, malas, dan bentuk yang tercela hingga ibunya melahirkannya dalam kondisi sehat wal afiat, secara mudah, gampang, tanpa sakit, susah, dan penat. Dengan syafaat Nabi Muhammad ﷺ.

7. Doa Usia Kandungan 7 Bulan

Beberapa bulan sebelum kelahiran, dalam beberapa budaya di Indonesia, ada pula tradisi selamatan yang disebut mitoni atau selamatan kehamilan usia tujuh bulan. Berikut ini adalah doa yang bisa dibacakan ketika usia kehamilan istri mencapai tujuh bulan.

اَللّٰهُمَّ يَا مُبَارِكُ بَارِكْ لَنَا فِي الْعُمْرِ وَالرِّزْقِ وَالدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْوَلَدِ. اَللّٰهُمَّ يَا حَافِظُ احْفَظْ وَلَدِيْ مَا دَامَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ وَاشْفِهِ مَعَ أُمِّهِ أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ وَلَا تُقَدِّرْهُ سَقَمًا وَلَا مَحْرُوْمًا. اَللّٰهُمَّ صَوِّرْ مَا فِي بَطْنِهَا صُوْرَةً حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ فِيْ قَلْبِهِ إِيْمَانًا بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ. اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُرَهُ وَصَحِّحْ جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ لِقِرَاءَةِ الْقُرْاٰنِ وَالْحَدِيْثِ بِجَاهِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ

Artinya: Allâhumma yâ mubârik, bârik lanâ fil ‘umri war rizqi wad dîni wad dunya wal waladi. Allâhumma yâ hâfidzu, ihfadz waladî mâ dâma fî bathni ummihi wasyfihi ma’a ummihi anta asy-syâfî lâ syifâ`an illâ syifâuka wa lâ tuqaddirhu saqaman wa lâ mahrûman. Allâhumma shawwir mâ fî bathnihâ shûratan ḫasanatan jamîlatan kâmilatan wa tsabbit fî qalbihi îmânan bika wa bi rasûlika fiddun-yâ wal âkhirah. Allâhumma thawwil ‘umurahu wa shaḫḫih jasadahu wa ḫassin khuluqahu wafshaḫ lisânahu wa aاsin shautahu li qirâ-atil qur’âni wal hadîtsi bi jâhi sayyidil mursalîn

Ya Allah Sang Pemberi Berkah, berkahi kami dalam umur, rezeki, agama, dunia, dan anak. Ya Allah Sang Penjaga, jaga anakku selama dia berada di perut ibunya, beri kesehatan pada dia dan ibunya. Engkau Sang Pemberi Kesehatan. Tiada kesehatan kecuali dari-Mu, tiada yang bisa mentakdirkan sakit dan bahaya. Ya Allah, bentuklah janin yang ada di perut ibunya dengan rupa yang baik, indah, dan sempurna. Tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu dan rasul-Mu di dunia dan akhirat. Ya Allah, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan akhlaknya, fasihkan lisannya, merdukan suaranya untuk membaca Al-Qur’an yang mulia dan hadits, dengan berkah derajat sang penghulu para utusan.

Amalan Suami saat Istri Hamil dalam Perspektif Islam

Amalan suami ketika istri hamil meliputi dimensi spiritual (doa, Qur’an), materi (nafkah, gizi), emosional (dukungan, kelembutan), dan tanggung jawab keluarga (persiapan kelahiran). Semua itu adalah wujud syukur sebagaimana perintah dalam QS. Luqman:14 dan realisasi hadis Nabi tentang akhlak terbaik terhadap keluarga. Berikut uraiannya.

1. Mendoakan Istri dan Janin

Suami hendaknya rutin mendoakan istri dan janin, karena doa orang tua (khususnya ayah) sangat mustajab menurut Imam Nawawi dalam Al-Adzkar.

Nabi SAW mengajarkan doa perlindungan untuk anak dalam kandungan: “Aku berlindung kepada Allah untukmu berdua dari setan yang terkutuk.” (HR. Bukhari Muslim).

Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, menjelaskan doa sebagai benteng anak sejak dalam kandungan. Doa sebagai ikhtiar spiritual keluarga muslim.

2. Memberi Nafkah dan Gizi yang Layak

Nafkah tidak sekadar materi, tapi juga perhatian terhadap kebutuhan gizi ibu hamil agar kehamilan sehat. Dalam QS. At-Talaq: 7 disebutkan, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya.”

Al-Qurthubi dalam Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, menegaskan kewajiban suami menafkahi istri, terutama ketika hamil.

3. Bersikap Lembut dan Mendampingi

Kehamilan menimbulkan perubahan fisik dan psikologis, maka suami wajib menemani, menenangkan, dan membantu pekerjaan rumah agar istri tidak terbebani. Rasulullah SAW mengajarkan agar suami bersikap lembut dan menjaga istrinya. “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi)

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, menafsirkan hadis ini sebagai kewajiban suami berlemah lembut dalam ucapan dan perbuatan.

4. Membacakan Al-Qur’an di Dekat Istri

Banyak penelitian (psikologi kehamilan Islami) menunjukkan bacaan Al-Qur’an menenangkan janin dan memberi ketenteraman pada ibu.

Dalam QS. Yunus: 57 disebutkan, “Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit hati…”

Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan bahwa bacaan Qur’an memberikan ketenangan bagi pendengarnya.

5. Memastikan Persiapan Kelahiran dan Menjadi Wali Keluarga

Suami harus memastikan akses layanan kesehatan, menyiapkan biaya, serta menjaga lingkungan keluarga yang kondusif menjelang kelahiran.

Dalam QS. Al-Baqarah: 233 disebutkan, “…Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya..,".

Ibnu Katsir menjelaskan, ayah bertanggung jawab penuh atas kebutuhan ibu yang menyusui (dan di masa kehamilan dan persalinan-pen).

People also Ask:

1. Apa doa ketika istri sedang hamil?

Doa untuk istri yang sedang hamil bisa mencakup doa memohon anak yang saleh, seperti "Allâhumma ij\'alhu waladan shâliḫankarîman kâmilan \'âqilan \'alîman nâfi\'an mubârakan ḫalîman". Selain itu, membacakan Surat Yusuf ayat 1-16 juga dianjurkan agar calon bayi tampan dan saleh. Amalan lain yang bisa dilakukan adalah memperbanyak doa dan zikir, serta membaca Al-Qur'an secara rutin.

2. Apa doa yang ampuh untuk ibu hamil?

Kupersembahkan bayi mungil yang sedang terbentuk di dalam diriku kepada-Mu, Tuhan, dan kudoakan agar Engkau menyertai setiap langkahku. Kumohon agar tangan perlindungan-Mu senantiasa menyertai dan menyertai kehidupan kecil ini, dan semoga ia tumbuh dan berkembang tanpa masalah atau komplikasi.

3. Saat istri hamil dibacakan surat apa?

Surat yang dianjurkan dibaca saat istri hamil adalah Surat Maryam dan Surat Yusuf. Surat Maryam diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi ibu dan mengandung kisah perjuangan Maryam saat mengandung Nabi Isa AS. Sementara Surat Yusuf dibaca sebagai doa agar calon bayi yang dilahirkan tampan, saleh, dan cerdas.

4. Apakah doa ibu hamil mujarab?

Ya, doa seorang ibu, termasuk ibu hamil, dianggap sangat mustajab atau mudah dikabulkan oleh Allah SWT karena ketulusannya, bahkan ada yang menyebutkan doa ibu bisa "menembus langit dan bumi". Keutamaan doa ini dikaitkan dengan kesucian dan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, serta adanya anjuran untuk berdoa memohon perlindungan dan keberkahan bagi janin dan keturunan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |