Liputan6.com, Jakarta - Fenomena penipuan sering kali menimbulkan luka batin mendalam bagi korbannya. Dalam ajaran Islam, ada doa untuk orang yang menipu kita yang dapat dipanjatkan sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan, keadilan, sekaligus ketenangan hati.
Lebih dari sekadar ucapan, doa untuk orang yang menipu kita bisa menjadi jalan untuk melepas amarah dan menyerahkan urusan balasan kepada Sang Maha Adil. Dengan begitu, korban tidak hanya mencari perlindungan, tetapi juga menguatkan diri dalam menghadapi cobaan.
Penipuan adalah perbuatan yang merusak kepercayaan dan mencederai nilai kejujuran. Baik dalam bentuk bisnis, hubungan pribadi, hingga urusan keuangan, perbuatan ini dinilai sebagai dosa besar yang mengundang murka Allah SWT.
Al-Qur’an maupun hadits Rasulullah SAW telah memberikan peringatan keras terhadap orang-orang yang melakukan kecurangan, kebohongan, dan tipu daya. Karena itu, doa menjadi salah satu senjata penting yang diajarkan agar hati tetap tenang dan iman semakin kokoh.
Hadis tentang Penipuan dalam Islam
Rasulullah SAW menegaskan bahwa menipu bukanlah sifat seorang muslim. Dalam sebuah riwayat sahih, Nabi bersabda: “Barang siapa menipu kami, maka dia bukan termasuk golongan kami.” (HR. Muslim).
Hadis ini menjadi peringatan serius bahwa penipuan tidak hanya berdampak pada urusan dunia, tetapi juga pada status keimanan seseorang di sisi Allah SWT.
Selain itu, penipu disebut sebagai calon penghuni neraka karena perbuatannya yang mencederai kejujuran dan merugikan orang lain. Dalam riwayat lain, Rasulullah menyebut tipu daya adalah bagian dari sikap penghuni neraka.
Peringatan ini menunjukkan bahwa Islam menempatkan kejujuran sebagai nilai utama, dan kebohongan dalam bentuk apa pun akan menuai konsekuensi berat.
Doa yang Bisa Dipanjatkan
Dalam menghadapi penipuan, umat Islam dianjurkan membaca doa tertentu agar tetap mendapat perlindungan Allah SWT. Salah satunya adalah:
اللَّهُمَّ اعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَنِيْ
Allahumma’fu ‘amman dhalamani
Artinya: “Ya Allah, ampunilah orang yang telah berbuat zalim padaku.”
Doa ini mengajarkan agar korban tidak terjebak dalam kebencian, melainkan menyerahkan urusan balasan kepada Allah SWT.
Selain itu, korban juga bisa membaca doa kesabaran:
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَRabbanaa afrigh ‘alainaa shabran wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.Artinya: “Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami menghadapi kaum yang zalim.”
Azab bagi Para Penipu
Penipu tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga mengundang azab pedih di akhirat. Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa orang yang suka berdusta akan disiksa di dalam kuburnya.
Riwayat Bukhari menjelaskan: “Orang yang engkau lihat mulutnya disobek hingga telinga adalah seorang pembohong. Kebohongannya menyebar hingga ufuk, dan ia akan disiksa demikian hingga hari kiamat.”
Selain siksa kubur, penipu juga dijauhkan dari keberkahan dalam hidupnya. Dalam hadis riwayat Al-Bukhari, Rasulullah menjelaskan bahwa keberkahan dalam jual beli hanya hadir jika kedua belah pihak berlaku jujur dan terbuka.
Jika keduanya menutupi dan berbohong, maka hilanglah berkah dari transaksi tersebut. Hal ini menunjukkan betapa besar konsekuensi buruk dari kecurangan dalam bentuk apa pun.
Doa Korban Penipuan untuk Ketenangan Hati
Selain doa memohon ampunan, korban penipuan juga bisa membaca doa berikut:
حَسْبِيَ اللَّهُ لِدِينِي حَسْبِيَ اللَّهُ لِدُنْيَايَ حَسْبِيَ اللَّهُ لِمَنْ أَهَمَّنِي
Hasbiyallahu lidiini, hasbiyallahu lidunyaa, hasbiyallahu liman ahammanii...
Artinya: “Cukuplah Allah sebagai penolong agamaku, duniaku, orang yang menggangguku, dan orang yang menzalimiku.”
Doa ini meneguhkan keyakinan bahwa pertolongan sejati hanya datang dari Allah SWT, bukan dari manusia.
Dengan doa-doa tersebut, korban tidak terjebak dalam dendam, melainkan diarahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Introspeksi dan Harapan
Islam mengajarkan umatnya untuk tidak larut dalam kesedihan akibat kezaliman orang lain. Doa adalah sarana penting untuk menenangkan hati, sekaligus menjaga agar iman tetap teguh.
Meski penipu akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT, korban tetap diajarkan untuk bersabar dan mengambil hikmah dari kejadian yang menimpa.
Doa juga bisa menjadi pintu introspeksi diri agar lebih berhati-hati ke depan, sehingga tidak mudah terjebak dalam tipu daya.
Lebih jauh, doa membantu korban mengubah rasa kecewa menjadi kekuatan spiritual untuk terus melangkah dalam hidup.
Doa bukan hanya permintaan, melainkan bentuk tawakal. Dengan berdoa, seorang muslim percaya bahwa segala sesuatu akan kembali kepada keputusan Allah SWT. Karenanya, doa untuk orang yang menipu kita sangat penting dipanjatkan agar hati tetap bersih, sekaligus menyerahkan keadilan kepada Allah SWT, Sang Maha Pembalas.
People Also Talk
1. Apa hukum menipu dalam Islam?Menipu termasuk dosa besar dan Rasulullah SAW menegaskan bahwa penipu bukan bagian dari golongan umatnya.
2. Apakah ada doa khusus untuk orang yang menipu kita?Ada, salah satunya doa: Allahumma’fu ‘amman dhalamani yang artinya “Ya Allah, ampunilah orang yang menzalimiku.”
3. Apa balasan penipu di akhirat?Penipu akan mendapatkan siksa kubur, kehilangan keberkahan hidup, dan diancam menjadi penghuni neraka.
4. Bagaimana korban penipuan menjaga hati agar tetap tenang?Dengan berdoa, bersabar, serta mempercayakan urusan balasan hanya kepada Allah SWT.
5. Apakah doa bisa menjadi bentuk perlindungan dari penipuan?Ya, doa tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga menjadi bentuk permohonan agar Allah SWT menjaga kita dari tipu daya manusia.