Hoaks Terkini Seputar Peristiwa di Dalam Negeri, dari Bencana sampai Penyebaran Virus

1 month ago 46

Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar peristiwa di dalam negeri kerao bermunculan di media sosial. Namun, sebaiknya kita tidak langsung mempercayinya sebab ditemukan sejumlah hoaks yang mengklaim kejadian tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar peristiwa dalam negeri, mulai dari bencana alam sampai penyebaran penyakit. Keberadaan hoaks tersebut harus diwaspadai, sebeb dapat menimbulkan dampak negatif.

Agar tidak terpengaruh hoaks seputar peristiwa di dalam negeri, simak daftar berikut ini.

Video Gempa Terjadi di Dataran Tinggi Dieng

Sebuah video yang diklaim gempa terjadi di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Instagram pada 22 Januari 2025.

Dalam video tersebut, terlihat sebuah jalanan mengalami retak. Tak haya itu, sejumlah tembok rumah warga juga tampak retak. Video itu kemudian dikaitkan dengan gempa yang terjadi di Deing, Banjarnegara pada 22 Januari 2025.

"DIENG GEMPA," tulis salah satu akun Instagram.

Konten yang disebarkan akun Instagram tersebut telah beberapa kali ditonton dan mendapat reaksi dari warganet.

Benarkah dalam video itu merupakan suasana dataran tinggi Dieng saat diguncang gempa? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini......

Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.

Caranya mudah:

* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse

* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”

* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”

* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya

Video ini Buaya Masuk Rumah Warga Saat Banjir di Babelan Bekasi

Sebuah video yang diklaim seekor buaya masuk ke rumah warga saat banjir merendam Babelan, Bekasi, Jawa Barat beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 Januari 2025.

Dalam video itu, tampak seekor buaya berenang di dalam sebuah rumah yang telah terendam banjir. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa buaya masuk rumah warga saat banjir melanda Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

"BUAYA MASUK KERUMAH WARGA PADA SAAT BANJIR DI BABELAN BEKASI !!

Seekor buaya masuk ke dalam rumah warga di tengah banjir Kampung Kedaung, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/1/2025) malam," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons warganet.

Benarkah dalam video itu buaya masuk rumah warga saat banjir di Babelan, Bekasi, Jawa Barat? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini......

Rumah Sakit Mamami Kupang Kewalahan Tangani Pasien akibat Virus dari China

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 Januari 2025.

Unggahan klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China berupa tulisan sebagai berikut.

"Basudara dong kalau mau jln na tolong pake masker, soalnya sekarang ada penyebaran firus dari cina, RSU kota kupang semua lagi full dgn pesain yg sakit sama, gejala awal kepala sakit berlebihan, mutah2, demam tinggi 30°, dan sekarang d RSU MAMAMI ju lagi kewalahan tanggani pasien yang sakit sama. lebih baik menjaga dari pada mengobati🙏🏻🙏🏻[6/1 12.03 PM] Bang Ari Alkes: *Human Metapneumo Virus (HMPV)*

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda.— bersama M Ria dan 65 lainnya.Gejala Infeksi HMPV

1. Batuk

2. Pilek

3. Demam

4. Sakit tenggorokan

5. Kesulitan bernapas (pada kasus yang parah)6. Bronkiolitis (peradangan saluran udara kecil)

7. Pneumonia

Kelompok Rentan

1. Anak-anak di bawah 5 tahun

2. Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas

3. Pasien dengan sistem imun lemah

4. Pasien dengan penyakit pernapasan kronis

Cara Penularan

1. Kontak langsung dengan penderita

2. Udara (droplet)

3. Sentuhan dengan permukaan terkontaminasi

Pencegahan

1. Mencuci tangan secara teratur

2. Menggunakan masker

3. Menghindari kerumunan

4. Vaksinasi (belum tersedia secara luas)

5. Menggunakan disinfektan

Pengobatan

1. Istirahat

2. Hidrasi

3. Obat antivirus (untuk kasus berat)4. Oksigenasi5. Perawatan suportif

Situasi Terkini

1. *Peningkatan Kasus*: China melaporkan peningkatan kasus HMPV, terutama di kalangan anak-anak dan warga emas (lansia)¹.

2. *Pengawasan*: Negara-negara seperti Hong Kong dan Jepang memperketat pemantauan dan mengambil langkah pencegahan ¹.

3. *Tidak Ada Vaksin*: Belum ada vaksin untuk HMPV, sehingga pencegahan dan pengobatan fokus pada gejala.

Sumber

1. WHO (World Health Organization)

2. CDC (Centers for Disease Control and Prevention)

3. Kementerian Kesehatan RI"

Benarkah klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |