Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah SAW merupakan manusia yang sempurna. Ia seorang utusan Allah yang menjadi nabi akhir zaman, tiada nabi setelahnya hingga hari kiamat tiba.
Betapa mulianya Rasulullah SAW dan sempurna wajahnya, sampai-sampai Syekh Imam Al-Bushiri dalam syair Burdah memujinya dengan kalimat-kalimat indah.
فَهُوَ الَّذِيْ تَمَّ مَعْنَاهُ وَصُوْرَتُهُ * ثُمَّ اصْطَفَاهُ حَبِيْباً بَارِئُ النَّسَمِ
مُنَزَّهٌ عَنْ شَرِيْكٍ فِيْ مَحَاسِنِهِ * فَجَوْهَرُ الْحُسْنِ فِيْهِ غَيْرُ مُنْقَسِمِ
Artinya: “Ia (Nabi Muhammad SAW) sempurna perangai dan rupanya. Allah sang Maha Pencipta memilihnya sebagai kekasih. Keindahannya tiada yang dapat menandingi. Keindahan dalam sosoknya tidaklah terbagi dengan yang lain.”
Melihat wajah Rasulullah SAW di hari kiamat kelak merupakan anugerah yang hanya diperoleh oleh manusia pilihan. Terlebih, Rasulullah SAW akan menjadi pemimpin umat manusia dari zaman Nabi Adam hingga yang terakhir.
"Rasulullah bilang, ana sayyidu waladi Adam wala fakhr. Aku adalah pemimpin dari segenap anak cucu Adam, nggak ada kebanggaan yang lebih membanggakan, yang lebih mulia daripada ini. Adam dan nabi-nabi keturunannya, anak cucunya, besok hari kiamat bernaung di bawah benderaku, di bawah panjiku," ucap pendakwah Habib Jindan bin Novel dikutip dari YouTube Al Fachriyah, Sabtu (16/11/2024).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Detik-Detik Kejari Cilacap Menahan Kades Jeruklegi Kulon Tersangka Korupsi Dana Desa
Yang Tak Baca Sholawat
Namun ternyata, di hari kiamat nanti bakal ada orang yang diharamkan melihat wajah Nabi Muhammad SAW. Siapa mereka? Habib Jindan mengungkapkan golongan orang yang tidak dapat memandang wajah Rasulullah SAW di hari kiamat nanti.
"Rasulullah bilang dalam hadis. Wailun man lam yaroni yaumal qiamah. Celaka, rugi, sial, neraka wail bagi orang yang tidak melihat wajahku besok di hari kiamat. Kalau Nabi Muhammad bilang celaka, ya celaka," ujar Habib Jindan.
Lalu siapakah orang yang tidak dapat memandang wajah mulia Rasulullah SAW, sedangkan memandangnya dia akhirat kelak merupakan suatu anugerah?
"(Kata Rasulullah SAW) man dzukirtu indahu falam yusalli alayya. Yang disebutkan namaku di hadapannya tapi nggak tergerak lidahnya untuk bersholawat (kepadaku) kepada nabi besar Muhammad SAW," jelas Habib Jindan.
Yang Meninggalkan Sunnah Nabi
KH Nur Hadi alias Mbah bolong menambahkan golongan orang yang tidak akan memandang wajah mulia Rasulullah SAW, yaitu orang yang meninggalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW.
"Syarat untuk menjadi orang yang luar biasa yakni dengan mengikuti dan mencari berkah dari Nabi Muhammad SAW," terang Mbah Bolong dikutip dari NU Online Jombang.
Termasuk orang yang tidak akan memandang wajah Rasulullah ialah orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya.
"Saya minta tolong kepada para orang tua, didiklah anak-anak dengan bangunan fondasi yang kuat yakni dengan dasar agama," katanya.
Wallahu a’lam.