Liputan6.com, Jakarta - Tanah Suci Makkah menyimpan keajaiban bagi umat Islam, menjadi tempat yang dipercaya sebagai penghubung langsung dengan Sang Pencipta. Hal ini pula yang dirasakan Ragnar Oratmangoen, pemain Timnas Indonesia, saat menjalani ibadah umrah bersama rekan-rekannya.
Dalam kesucian Masjidil Haram, Ragnar memanjatkan doa penuh harapan. Keberangkatan Ragnar ke Tanah Suci tidak hanya untuk menunaikan kewajiban spiritual, tetapi juga membawa misi pribadi.
Salah satu doanya adalah mencetak gol dalam laga penting Timnas Indonesia melawan Jepang pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Saya ingin membawa kebanggaan bagi Indonesia, dan saya percaya doa di tempat ini memiliki kekuatan luar biasa," ujar Ragnar dalam salah satu unggahan media sosialnya.
Keyakinan Ragnar bukan tanpa dasar. Dalam Islam, doa yang dipanjatkan di tempat suci seperti Masjidil Haram memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda:
"الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ، دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
"Artinya: “Para jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Allah memanggil mereka, lalu mereka memenuhi panggilan-Nya. Mereka meminta kepada-Nya, lalu Allah memberikan permintaan mereka.” (HR Al-Bazzar).
Ibadah Umrah Pengingat Tak Boleh Jauh dari Allah SWT
Doa di Tanah Suci, seperti saat menjalankan ibadah haji atau umrah, diyakini memiliki keutamaan khusus. Selain memberikan kesempatan besar untuk dikabulkan, Rasulullah SAW juga menyebut bahwa para jamaah yang berdoa akan diampuni dosanya.
"الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللَّهِ إِنْ دَعَوْهُ أَجَابَهُمْ وَإِنْ اسْتَغْفَرُوهُ غَفَرَ لَهُمْ"
Artinya: “Para jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, Allah mengabulkan doa mereka, dan jika mereka memohon ampun, Allah mengampuni mereka.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban) .
Ragnar diketahui belum lama memeluk Islam, ia mengaku terinspirasi dari pemain sepak bola Muslim lainnya, seperti Mohamed Salah, yang taat menjalankan agama meski memiliki jadwal padat sebagai atlet profesional.
Baginya, ibadah umrah adalah pengingat bahwa karier tidak boleh memisahkan seseorang dari Tuhan.
Momen spiritual Ragnar juga memberi motivasi baru bagi Timnas Indonesia. Pelatih dan pemain lain mengaku tersentuh melihat kesungguhan Ragnar dalam beribadah. Doa-doa yang dipanjatkan tidak hanya untuk kemenangan di lapangan, tetapi juga keberkahan untuk seluruh tim.
"Kami merasa lebih kompak setelah ibadah ini. Ada harapan yang lebih besar untuk masa depan," kata salah satu rekan Ragnar.
Doa dan Usaha, Kombinasi Menuju Kemenangan
Doa yang dipanjatkan Ragnar bukanlah sekadar ritual, melainkan bagian dari usaha besar yang dilakukannya demi meraih sukses di dunia sepak bola. Ibadah ini menjadi pengingat bahwa selain latihan keras, keyakinan kepada Allah adalah elemen penting dalam setiap langkah.
Tidak hanya Ragnar, Timnas Indonesia pun membawa harapan besar rakyat di pundak mereka. Dalam setiap pertandingan, doa jutaan masyarakat mengiringi perjuangan mereka. Perpaduan antara kerja keras dan doa menjadi formula yang diyakini dapat membawa hasil terbaik.
Kini, laga melawan Jepang menjadi ujian bagi Ragnar dan doa-doanya. Apakah harapan yang dipanjatkan di Tanah Suci akan membawa keajaiban di lapangan hijau? Momen ini tidak hanya menjadi ujian bagi Ragnar, tetapi juga bagi seluruh skuad Garuda untuk menunjukkan kekompakan dan keikhlasan dalam berjuang.
Semangat yang ditunjukkan Ragnar menjadi inspirasi bagi banyak Muslim, khususnya generasi muda yang ingin berprestasi tanpa melupakan nilai-nilai agama. Keteladanan ini menunjukkan bahwa keyakinan dan usaha tidak pernah berjalan sendiri, melainkan saling melengkapi untuk membawa seseorang menuju kesuksesan.
Dalam setiap sujud Ragnar di Tanah Suci, ada harapan besar untuk Indonesia. Perjalanan spiritual ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap perjuangan, ada doa yang diam-diam menembus langit, menunggu waktu terbaik untuk dikabulkan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul