Inilah Tujuan Manusia Diciptakan Menurut Islam: Menjadi Khalifah di Muka Bumi

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Tujuan manusia diciptakan merupakan salah satu topik penting yang sering dibahas dalam ajaran Islam. Hal ini menjadi dasar pemahaman seorang muslim tentang makna hidup di dunia dan arah perjalanan menuju akhirat.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah menegaskan bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada-Nya. Namun, selain ibadah, manusia juga memiliki peran sebagai khalifah di muka bumi yang membawa tanggung jawab besar terhadap sesama dan lingkungan.

Dua tujuan utama ini saling terkait. Ibadah menjadi fondasi spiritual, sementara peran kekhalifahan menjadi bentuk nyata pengabdian kepada Allah melalui pengelolaan bumi dengan penuh tanggung jawab.

Dengan memahami tujuan manusia diciptakan, setiap aktivitas, baik ibadah ritual maupun kegiatan sehari-hari, memiliki nilai ibadah jika diniatkan untuk mencari rida Allah SWT.

Ibadah sebagai Tujuan Utama Penciptaan

Allah SWT berfirman dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” Ayat ini menegaskan bahwa inti kehidupan manusia adalah ibadah.

Ibadah dalam Islam tidak terbatas pada sholat, puasa, atau zakat, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan. Bekerja, belajar, bahkan berinteraksi sosial bisa menjadi ibadah jika diniatkan karena Allah.

Dengan konsep ini, manusia tidak pernah terlepas dari ibadah. Segala amal yang dilakukan dalam kerangka syariat dan niat yang benar akan bernilai ibadah.

Hal inilah yang membedakan kehidupan seorang muslim, di mana setiap langkah selalu diarahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Khalifah di Muka Bumi

Selain beribadah, tujuan manusia diciptakan adalah menjadi khalifah di muka bumi. Allah SWT menegaskan hal ini dalam Surah Al-Baqarah ayat 30 tentang penunjukan manusia sebagai khalifah.

Khalifah di sini berarti pemimpin, pengelola, dan penjaga bumi. Manusia diberi amanah untuk memakmurkan bumi, menjaga keseimbangan alam, serta menegakkan keadilan.

Peran sebagai khalifah bukan sekadar hak, tetapi juga tanggung jawab besar yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Karena itu, manusia tidak boleh merusak bumi dengan keserakahan atau perbuatan zalim, melainkan harus menjadi pelindung bagi sesama makhluk.

Keterkaitan Ibadah dan Kekhalifahan

Kedua tujuan ini berjalan beriringan. Ibadah membimbing manusia agar menjalankan peran kekhalifahan sesuai petunjuk Allah, bukan menurut hawa nafsu.

Sebaliknya, menjalankan peran sebagai khalifah juga menjadi bentuk ibadah nyata. Misalnya, ketika manusia menjaga lingkungan, menegakkan keadilan, dan menolong sesama, semua itu merupakan ibadah yang berpahala.

Dengan memadukan kedua hal ini, manusia akan mencapai keseimbangan hidup: taat kepada Allah sekaligus bermanfaat bagi sesama.

Kesadaran ini juga membuat hidup menjadi lebih bermakna dan terarah.

Dalil Penciptaan Manusia

Al-Qur’an menjadi sumber utama pemahaman tentang tujuan manusia diciptakan. Selain Adz-Dzariyat ayat 56, Surah Al-An’am ayat 165 juga menjelaskan peran manusia sebagai khalifah.

Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah memberikan manusia amanah untuk memimpin di bumi, sekaligus memperingatkan agar tidak membuat kerusakan.

Selain Al-Qur’an, hadis Nabi Muhammad SAW juga memperkuat pemahaman tentang ibadah sebagai tujuan utama dan kekhalifahan sebagai tugas besar manusia.

Dengan dalil yang kuat, tidak ada keraguan bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk ibadah dan kepemimpinan di bumi.

Pandangan Ulama dan Kitab Tafsir

Ulama tafsir banyak memberikan penjelasan terkait ayat-ayat tentang tujuan manusia. Mereka menegaskan bahwa ibadah harus dipahami dalam arti luas, tidak hanya ritual.

Kitab-kitab tafsir klasik seperti Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Ath-Thabari membahas ayat ini secara rinci, menjelaskan makna ibadah sebagai pengabdian total.

Sementara itu, tafsir kontemporer menambahkan perspektif kekhalifahan sebagai tugas sosial manusia untuk membangun peradaban yang adil dan sejahtera.

Pemahaman ulama ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani hidup sesuai tujuan penciptaan.

Amal Sekecil Apapun Tetap Bernilai

Tujuan manusia diciptakan harus tercermin dalam kehidupan nyata. Ketika seorang muslim bekerja dengan jujur, itu adalah ibadah sekaligus bentuk kekhalifahan.

Ketika menjaga lingkungan dari kerusakan, itu juga ibadah yang sekaligus menunjukkan tanggung jawab khalifah.

Hal yang sama berlaku saat seorang muslim menegakkan keadilan dalam keluarga, masyarakat, maupun lingkungannya.

Dengan demikian, setiap amal kecil pun bisa bernilai besar jika sesuai dengan tujuan penciptaan.

Pemahaman tentang tujuan manusia diciptakan memberikan arah yang jelas bagi kehidupan seorang muslim. Hidup bukan hanya untuk dunia, melainkan untuk beribadah kepada Allah dan menjalankan amanah sebagai khalifah di bumi.

Kedua tujuan ini saling melengkapi: ibadah membentuk pribadi yang taat, sementara kekhalifahan menjadikan manusia bermanfaat.

Dengan menjalankan keduanya, manusia dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Itulah makna sejati dari tujuan manusia diciptakan menurut Islam.

Daftar Sumber

Al-Qur’an Surah Adz-Dzariyat ayat 56

Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 30

Al-Qur’an Surah Al-An’am ayat 165

Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Ath-Thabari

Buku karya Dr. Syafiq Riza Basalamah

Buku karya Dr. Firanda Andirja, M.A.

People Also Talk

1. Apa tujuan manusia diciptakan menurut Islam?Untuk beribadah kepada Allah SWT dan menjadi khalifah di muka bumi.

2. Apa arti ibadah dalam konteks tujuan penciptaan manusia?Ibadah mencakup seluruh aktivitas yang diniatkan karena Allah, tidak hanya ritual ibadah.

3. Apa yang dimaksud dengan khalifah di muka bumi?Khalifah berarti pemimpin dan pengelola bumi yang bertanggung jawab memakmurkan dan menjaga keseimbangannya.

4. Bagaimana hubungan antara ibadah dan kekhalifahan?Ibadah membimbing manusia agar menjadi khalifah sesuai petunjuk Allah, sementara kekhalifahan menjadi wujud nyata ibadah.

5. Mengapa memahami tujuan manusia diciptakan penting?Agar manusia menyadari arah hidupnya, memaknai setiap amal, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |