Liputan6.com, Jakarta - Doa "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin" merupakan bagian dari ayat suci Al-Qur'an yang memiliki makna dan khasiat mendalam. Ayat ini, yang terdapat dalam Surah Asy-Syu'ara ayat 130, seringkali dikaitkan dengan perlindungan dan kekuatan spiritual.
Memahami khasiat doa waidza batostum batostum jabarin artinya dapat membuka wawasan baru tentang kekuasaan Allah SWT. Melansir dari Tafsir Ringkas Kemenag, ayat ini menerangkan perilaku kaum Ād yang kasar dan kejam, di mana mereka menyiksa musuh dengan tanpa belas kasihan sedikit pun.
Kisah kaum Ād yang disebutkan dalam Al-Qur'an menjadi latar belakang penting untuk memahami ayat ini. Mereka adalah kaum yang dianugerahi kekuatan fisik luar biasa namun menyalahgunakannya untuk menindas. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Minggu (28/9/2025).
Arti "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin"
Pembahasan mengenai khasiat doa waidza batostum batostum jabarin artinya dimulai dengan memahami makna harfiah dari ayat ini. Ayat ini adalah bagian dari Surah Asy-Syu'ara ayat 130.
وَإِذَا بَطَشْتُم بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ
Arab-Latin: Wa iżā baṭasytum baṭasytum jabbārīn
Artinya: Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis.
Menurut Tafsir Ringkas Kemenag, ayat ini secara spesifik menggambarkan perilaku kaum Ād. "Dan apabila kamu menyiksa orang-orang yang terkena sanksi hukum dalam pandangan kamu, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis di luar batas peri kemanusiaan."
Lebih lanjut, Tafsir Tahlili menjelaskan bahwa ayat ini menerangkan kekejaman kaum Ād yang menyiksa musuh tanpa belas kasihan, sesuai dengan tubuh mereka yang kuat dan perkasa. Dengan kekuatan yang ada, mereka menyerang negeri-negeri lain hingga sampai ke negeri Syam dan Irak. Dalam peperangan, mereka menindak dan memperlakukan musuh-musuh secara kejam.
Konteks Ayat dalam Kisah Kaum Ad
Ayat "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin" tidak dapat dipisahkan dari kisah Kaum Ad, sebuah kaum yang disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai contoh umat yang ingkar dan sombong. Kaum Ad adalah kaum yang banyak menerima karunia dari Allah SWT, memiliki tanah subur, cerdas, kaya raya, serta fisik yang kuat hingga mampu membangun gedung-gedung tinggi.
Mengutip buku Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul karya Iip Syarifah, Kaum Ad adalah kaum yang banyak menerima karunia dari Allah SWT. Mereka memiliki tanah yang subur, cerdas, kaya raya, serta fisik yang kuat hingga mampu membangun gedung-gedung tinggi.
Kekuatan dan kemakmuran ini justru membuat mereka takabur dan menyalahgunakan kekuasaan untuk menindas orang lain, bahkan menduakan Allah SWT dengan menyembah berhala. Allah SWT kemudian mengutus Nabi Hud kepada mereka untuk mengajak kembali ke jalan yang benar.
Ridwan Abdullah S. dan M. Kadri dalam buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul menyebut, Nabi Hud mulai berdakwah dengan membuat kaumnya sadar akan keberadaan Allah SWT. Ia juga mengajak mereka kepada kebenaran, seperti bunyi surat Al-Ahqaf ayat 21.
Namun, Kaum Ad berulang kali menolak dakwah Nabi Hud, bahkan menuduhnya tidak waras, sebagaimana disebutkan dalam Surah Hud ayat 54. Bahkan dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, Nabi Hud disebut tidak waras oleh kaumnya. Akibat penolakan dan kesombongan mereka, Allah SWT menurunkan azab berupa kekeringan panjang dan angin topan yang membinasakan mereka, seperti yang dikisahkan dalam Surah Al-Haqqah ayat 6 dan 7.
Surah Asy-Syu'ara: Gambaran Umum dan Kandungan
Surah Asy-Syu'ara adalah surah ke-26 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 227 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah.
Dinamakan Asy-Syu'ara, yang berarti "para penyair", karena diambil dari lafaz Asy-Syu'ara pada ayat 224, bagian terakhir surah ini. Dalam surah ini, Allah secara khusus menyebutkan sifat dan kedudukan para penyair yang jauh berbeda dengan para Rasul.
Kandungan utama dari surah ini meliputi jaminan Allah akan kemenangan perjuangan para rasul dan keselamatan mereka.
Surah ini juga menjelaskan hukum keharusan memenuhi timbangan dan takaran, serta larangan menggubah syair yang berisi penghinaan, khurafat, dan dusta. Surah Asy-Syu'ara juga menceritakan beberapa kisah Nabi untuk diambil pelajaran bagi umat manusia.
Khasiat Umum Membaca Surah Asy-Syu'ara
Membaca Surah Asy-Syu'ara secara keseluruhan memiliki beberapa keutamaan dan khasiat yang disebutkan dalam riwayat. Salah satunya adalah memperoleh pahala yang besar dan kebaikan yang berlipat ganda.
Dalam suatu riwayat disebutkan, "Barangsiapa yang membaca surah ini, maka ia akan memperoleh sepuluh kebaikan, sejumlah semua orang mukmin laki-laki dan perempuan, ia keluar dari kuburnya dengan berseru, ‘laa ilaaha illallah’. Dan barangsiapa yang membacanya ketika waktu subuh, maka seakan-akan ia membaca seluruh kitab yang pernah diturunkan oleh Allah..." (*Tafsirul Burhan*, Juz 5: 483).
Selain itu, Surah Asy-Syu'ara termasuk dalam kategori al-Ma’in, yaitu surah-surah yang berharga. Surah ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pengganti kitab Zabur. Keutamaan ini menunjukkan betapa pentingnya surah ini dalam ajaran Islam dan manfaat spiritual yang terkandung di dalamnya bagi setiap Muslim.
Khasiat Khusus Ayat "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin" (QS. Asy-Syu'ara: 130)
Fokus utama dari pembahasan ini adalah khasiat doa waidza batostum batostum jabarin artinya yang secara spesifik merujuk pada ayat 130 dari Surah Asy-Syu'ara. Ayat ini memiliki khasiat khusus yang berkaitan dengan perlindungan dari bahaya. Salah satu khasiat yang disebutkan adalah perlindungan dari bisa binatang buas atau racun.
Ketika seseorang terkena gigitan binatang buas, maka selain pergi ke dokter untuk memeriksa, hendaklah berdoa dengan membaca surah Asy-Syu’ara ayat 130. Insya Allah, proses penyembuhan akan menjadi lebih cepat. Ayat ini berbunyi:
وَاِذَا بَطَشۡتُمۡ بَطَشۡتُمۡ جَبَّارِيۡنَۚ
Artinya: “Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu lakukan secara kejam dan bengis.” (QS. Asy-Syu’ara: 130).
Meskipun ayat ini secara harfiah menggambarkan kekejaman, dalam konteks doa dan permohonan kepada Allah, ia diyakini memiliki kekuatan untuk menolak bahaya dan mempercepat penyembuhan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap ayat Al-Qur'an memiliki hikmah dan manfaat yang luas, termasuk untuk perlindungan fisik dan spiritual.
Ayat-Ayat Lain dalam Surah Asy-Syu'ara dengan Khasiat Spesifik
Selain ayat 130, beberapa ayat lain dalam Surah Asy-Syu'ara juga memiliki khasiat spesifik yang dapat dimanfaatkan oleh umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Khasiat-khasiat ini menunjukkan betapa luasnya manfaat spiritual dari membaca dan merenungkan Al-Qur'an.
Menghilangkan Lelah (QS. Asy-Syu'ara: 78-79)
Apabila seseorang sedang lelah setelah bekerja, maka hendaknya ia berdoa dengan membaca surah Asy-Syu’ara ayat 78-79, niscaya (atas izin Allah) badannya akan kembali segar. Ayat tersebut berbunyi:
الَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهْدِينِ . وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ
Artinya: “(yaitu) Yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku. Dan Yang memberi makan dan minum kepadaku.” (QS. Asy-Syu’ara: 78-79).
Menghilangkan Rasa Takut (QS. Asy-Syu'ara: 10)
Ketika seseorang sedang didera rasa takut disebabkan berbagai hal, seperti ancaman atau kezaliman dari seseorang, maka berdoalah dengan membaca surah Asy-Syu’ara Ayat 10. Ayat ini berbunyi:
وَاِذۡ نَادٰى رَبُّكَ مُوۡسٰۤى اَنِ ائۡتِ الۡقَوۡمَ الظّٰلِمِيۡنَۙ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya), “Datangilah kaum yang zalim itu,” (QS. Asy-Syu’ara: 10).
Ayat-ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah sumber petunjuk dan kekuatan spiritual yang komprehensif.
FAQ
1. Apa arti dari "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin"?
"Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin" berarti "Dan apabila kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis". Ayat ini merupakan bagian dari Surah Asy-Syu'ara ayat 130, yang menggambarkan perilaku kaum Ad yang kejam dan melampaui batas dalam menyiksa musuh-musuh mereka.
2. Di mana ayat "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin" ditemukan dalam Al-Qur'an?
Ayat "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin" ditemukan dalam Surah Asy-Syu'ara, yaitu surah ke-26 dalam Al-Qur'an, pada ayat ke-130. Surah ini termasuk golongan surah Makkiyah dan terdiri dari 227 ayat.
3. Apa konteks historis dari ayat ini?
Konteks historis ayat ini berkaitan erat dengan kisah Kaum Ad, sebuah kaum yang dianugerahi kekuatan fisik dan kemakmuran oleh Allah SWT. Namun, mereka menyalahgunakan karunia tersebut untuk menindas dan menyembah berhala, menolak dakwah Nabi Hud, sehingga Allah menurunkan azab kepada mereka.
4. Apa khasiat utama dari membaca "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin"?
Khasiat utama dari membaca "Wa Idza Batasytum Batasytum Jabbarin" yang disebutkan adalah sebagai perlindungan dari bisa binatang buas atau racun. Dengan membaca ayat ini, diyakini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan ketika seseorang terkena gigitan binatang buas, atas izin Allah SWT.
5. Apakah ada khasiat lain dari Surah Asy-Syu'ara secara umum?
Ya, Surah Asy-Syu'ara secara umum memiliki beberapa khasiat, di antaranya adalah memperoleh sepuluh kebaikan sejumlah orang mukmin laki-laki dan perempuan, serta termasuk dalam kategori al-Ma’in yang berharga. Selain itu, ayat-ayat lain dalam surah ini juga memiliki khasiat spesifik.
6. Ayat mana dalam Surah Asy-Syu'ara yang dapat digunakan untuk menghilangkan rasa lelah?
Untuk menghilangkan rasa lelah, seseorang dapat membaca Surah Asy-Syu'ara ayat 78-79. Ayat ini berbunyi: "Yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku. Dan Yang memberi makan dan minum kepadaku." Membacanya diyakini dapat mengembalikan kesegaran tubuh.
7. Bagaimana Surah Asy-Syu'ara dapat membantu mengatasi rasa takut?
Untuk mengatasi rasa takut, Surah Asy-Syu'ara ayat 10 dapat dibaca sebagai doa. Ayat ini mengisahkan ketika Allah menyeru Musa untuk mendatangi kaum yang zalim, dan diyakini dapat memberikan ketenangan serta perlindungan dari ancaman atau kezaliman.

1 month ago
32
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402980/original/045616400_1762313330-Grup_musik_Timur_Tengah__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402969/original/091132600_1762312803-cincin_emas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5086670/original/010622200_1736404465-1736397368003_perbedaan-antara-nabi-dan-rasul-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1474232/original/040480600_1484617421-Wisata-Laut-Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5134162/original/012917000_1739593072-1739590048291_arti-doa-sholat-dhuha.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5061590/original/072378300_1734874466-Imam_Syafi_i.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402666/original/070087200_1762259316-Muslim_membaca_sholawat_di_dekat_kaligrafi_bertuliskan_sholawat__Wikimedia_Commons_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373270/original/044792100_1759817423-Gemini_Generated_Image_b1m0vhb1m0vhb1m0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5151380/original/086607800_1741158200-pray-6268224_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3561767/original/030914300_1630818507-islamic-book-3738793_1920.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402341/original/024850600_1762244580-Masuk_Masjid.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5382022/original/048339900_1760524874-Sholawat_dan_Berdzikir.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3213149/original/081114900_1597814879-muslim-woman-pray-with-beads-read-quran_73740-667__2_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1099096/original/052428400_1451564466-is3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4750461/original/031799500_1708609713-Niat_Puasa_Ayyamul_BIdh.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2397600/original/021060800_1541051347-embers-142515_960_720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402262/original/070190600_1762241995-doa_puasa_arafah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4329118/original/093191800_1676784720-natural-wonders-paradise-illustration.jpg)

























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5270335/original/056977800_1751427256-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran__14_.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5064764/original/069011000_1735030219-bansos_akhir_tahun.jpg)