Liputan6.com, Jakarta - Banjir melanda sejumlah wilayah di Indonesia seturut meningkatnya intensitas hujan pada awal Oktober 2025 ini. Dalam perspektif Islam, bencana seperti banjir diartikan sebagai musibah atau ujian untuk meningkatkan level dalam ketakwaan dan tawakal kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui doa musibah banjir.
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: 'Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un' (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali)." (QS. Al-Baqarah: 155-156).
Berikut ini adalah doa musibah banjir, agar kita kuat menghadapi musibah dan bertawakal dan Allah ganti lebih baik dari kerugian yang dialami. Selain itu, kita perlu memohon doa kebaikan; agar banjir cepat surut, supaya hujan mendatangkan berkah dan atau dialihkan ke tempat lain tanpa kehilangan rahmat-Nya.
Doa Rasulullah Saat Tertimpa Musibah
Merujuk Buku Doa Menghadapi Musibah karya Arif Munandar Riswanto, pada momen-momen tertentu dalam hidup, manusia pasti akan mengalami hal-hal yang tak tertanggungkan, dari bencana alam yang tak terduga, penyakit yang tak terobati, hingga kematian. Di saat itulah, manusia seringkali tergerak untuk berdoa, mengutarakan harapannya, menyeru kepada Yang Maha Mengatur Segala.
Rasulullah mengajarkan, saat kita tertimpa musibah agar membaca doa berikut.
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Latin: Inna lillahi wa inna ilaihi râji‘un. Allahumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minha. Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali.
Latin: Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya. Dalam hadits Shahih Muslim disebutkan bahwa barangsiapa membaca doa tersebut, niscaya Allah akan memberinya pahala dalam musibahnya dan memberinya ganti yang lebih baik daripadanya.
Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin menjelaskan bahwa ketika seorang Muslim tertimpa musibah, dianjurkan mengucapkan kalimat istirja’ (Inna lillahi...) dan melanjutkan dengan doa memohon pahala serta pengganti yang lebih baik. Hal ini sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah, pengakuan bahwa semua yang ada di dunia adalah milik-Nya, dan permohonan agar diberikan kekuatan serta kebaikan pengganti atas musibah yang menimpa.
Doa ini sangat dianjurkan karena didasarkan pada hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah. Ketika beliau kehilangan suaminya, Rasulullah SAW mengajarkan doa ini, dan Allah benar-benar menggantikan dengan yang lebih baik, yaitu menikahkannya dengan Nabi Muhammad SAW sendiri.
Doa Nabi Nuh AS saat banjir
Doa ini dipanjatkan ketika Nabi Nuh berdoa agar banjir disurutkan Allah SWT sehingga bahtera yang terombang-ambing sekian lama bisa berlabuh.
Allah SWT mengirim banjir pada kaum yang tidak mau mendengar ajaran Nabi Nuh AS. Saat musibah terjadi, Nabi Nuh AS membaca doa yang tercantum dalam Al Quran surat Hud ayat 44
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Arab latin: Wa qīla yā arḍubla'ī mā`aki wa yā samā`u aqli'ī wa gīḍal-mā`u wa quḍiyal-amru wastawat 'alal-jụdiyyi wa qīla bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn
Artinya: Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim."Terjemahan (QS. Hud: 44)
Allah SWT kemudian menyelamatkan Nabi Nuh AS dan sekelompok orang yang menerima kebenaran ajaran tauhid. Kelompok tersebut naik perahu besar saat banjir menelan semua yang ada di sekitarnya.
Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini berkisah tentang berakhirnya banjir besar pada masa Nabi Nuh AS. Setelah azab berupa banjir yang melanda seluruh bumi, Allah memerintahkan bumi untuk menelan airnya dan langit untuk berhenti menurunkan hujan. Maka air pun surut dan bahtera Nabi Nuh mendarat di Bukit Judi. Ayat ini menunjukkan kekuasaan Allah dalam mengendalikan alam semesta serta menjadi pelajaran bahwa azab Allah sangat nyata bagi orang-orang zalim yang menolak kebenaran.
Doa Saat Banjir dan Hujan Masih Turun
Jurnal Ilmu Ushuluddin, “Pemahaman Hadis Doa Pengalihan Hujan Pendekatan Geografis Jakarta menurut Ali Mustafa Yaqub”, karya Fatihunnada dkk, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dijelaskan bahwa doa untuk menghentikan atau mengalihkan hujan memiliki dasar dari hadis shahih yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik.
Berikut ini adalah doa yang bisa dipanjatkan ketika terjadi musibah banjir, sementara hujan masih turun.
اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا
Latin: Allâhumma shayyiban haniyyâ wa sayyiban nâfi'â.
Artinya: "Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat."
Doa ini diriwayatkan oleh Aisyah RA: "Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:"Sesungguhnya Nabi SAW apabila melihat hujan, beliau berdoa: اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا (Allahumma shayyiban nafi’an) — Ya Allah, jadikanlah hujan ini hujan yang bermanfaat." (HR. Bukhari, No. 1032, 1033; HR. An-Nasa’i, No. 1523)
Dalam riwayat lain disebutkan tambahan doa: "اللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا" (HR. Ibnu Majah, No. 3899; sanadnya hasan menurut Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah).
Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar menjelaskan bahwa ketika turun hujan, dianjurkan untuk memohon kepada Allah agar hujan tersebut membawa kebaikan, bukan bencana. Doa ini juga mencerminkan adab seorang Muslim saat menghadapi fenomena alam, yakni selalu berharap kebaikan dari Allah dan berlindung dari mudharat.
Doa Agar Hujan Dialihkan ke Tempat Lain
Rasulullah SAW juga mengajarkan beberapa doa yang bisa dipanjatkan agar hujan yang turun menjadi rahmat dan bukan bencana. Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar menjelaskan bahwa ketika turun hujan, dianjurkan untuk memohon kepada Allah agar hujan tersebut membawa kebaikan, bukan bencana.
Doa ini juga mencerminkan adab seorang Muslim saat menghadapi fenomena alam: selalu berharap kebaikan dari Allah dan berlindung dari mudharat.
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Latin: Allāhumma hawālainā wa lā 'alainā. Allāhumma 'alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Artinya: "Ya Allah, turunkan-lah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon."
Doa ini berasal dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, ia berkata: "Pernah ada seseorang datang kepada Nabi SAW ketika beliau sedang berkhutbah pada hari Jumat, lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan jalan-jalan terputus, maka berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan kepada kami.'
Maka Nabi SAW berdoa, lalu turunlah hujan hingga hari Jumat berikutnya. Kemudian orang itu datang lagi dan berkata, 'Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan jalan-jalan terputus, maka berdoalah kepada Allah agar menahan hujan dari kami.' Maka Rasulullah SAW berdoa:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Maka hujan pun berhenti di Madinah dan turun di sekitar Madinah." (HR. Bukhari No. 1014 dan Muslim No. 897)
Adab Berdoa
Imam Nawawi, dalam kitab Syarah Shahih Muslim, menjelaskan bahwa berdoa memiliki adab dan tata cara yang sangat dianjurkan untuk diikuti oleh setiap Muslim agar doa lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Berikut beberapa adab berdoa menurut penjelasan Imam Nawawi:
1. Memulai dengan Pujian kepada Allah dan Shalawat atas Nabi
Sebelum menyampaikan permintaan, dianjurkan untuk memulai doa dengan memuji Allah SWT dan membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
2. Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan
Disunnahkan berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi SAW.
3. Merendahkan Suara dan Merasa Penuh Harap serta Takut
Berdoa dengan suara lembut, tidak terlalu keras, penuh harap akan dikabulkan dan takut jika tidak diterima.
4. Yakin Akan Dikabulkan
Imam Nawawi menekankan pentingnya yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa, sebagaimana sabda Nabi SAW: "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan." (HR. Tirmidzi)
5. Tidak Tergesa-gesa
Tidak tergesa-gesa dalam berdoa atau merasa putus asa jika doa belum segera dikabulkan.
6. Mengakui Dosa dan Memohon Ampunan
Sebaiknya mengakui dosa-dosa yang pernah dilakukan dan memohon ampunan sebelum berdoa.
7. Memilih Waktu dan Tempat yang Mustajab (kontekstual)
Imam Nawawi menyebutkan keutamaan berdoa di waktu dan tempat yang mustajab, seperti sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, saat sujud, dan hari Jumat.
8. Tidak Berdoa untuk Keburukan
Tidak diperbolehkan berdoa untuk sesuatu yang buruk, seperti mendoakan keburukan bagi diri sendiri, orang lain, atau keluarga.
Tanggap Darurat Menghadapi Bencana Banjir
Berikut ini adalah tanggap darurat saat menghadapi bencana banjir, mengutip Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB):
1. Sebelum Banjir
Kenali lingkungan sekitar dan potensi risiko banjir.Siapkan rencana evakuasi bersama keluarga, termasuk jalur evakuasi dan lokasi tempat aman.Simpan dokumen penting di tempat yang mudah dijangkau dan tahan air.Siapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan pokok seperti air, makanan, obat-obatan, senter, radio, dan baterai cadangan.Pantau informasi cuaca dan peringatan dini dari pihak berwenang.
2. Saat Banjir
Segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi atau ke lokasi yang telah ditentukan jika air mulai naik.Matikan listrik dan gas untuk mencegah bahaya kebakaran atau sengatan listrik.Jangan berjalan atau mengendarai kendaraan di arus air yang deras.Dengarkan informasi dan arahan dari petugas serta media resmi.
3. Setelah Banjir
Pastikan kondisi aman sebelum kembali ke rumah.Periksa kondisi bangunan dan pastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan.Bersihkan rumah dari lumpur dan kotoran serta periksa sumber air bersih.Laporkan kondisi ke posko atau petugas jika membutuhkan bantuan.
People also Ask:
1. Ucapan terkena musibah banjir?
Ucapan untuk korban banjir bisa berupa doa untuk mereka, seperti "Ya Allah, lindungilah saudara-saudara kami yang terdampak banjir dan berikanlah kesabaran bagi mereka" atau "Semoga segala kerugian yang menimpa dapat digantikan dengan rezeki yang lebih baik".
4. Apa doa saat banjir?
Arab Latin: Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Allahumma ajurnii fii mushiibatii wa ukhlif lii khairan minhaa. Arab Latin: Wa qīla yā arḍubla'ī mā'aki wa yā samā'u aqli'ī wa gīḍal-mā'u wa quḍiyal-amru wastawat 'alal-jūdiyyi wa qīla bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn(a).
3. Bagaimana cara berdoa untuk banjir?
Tuhan, mohon sertai semua orang yang menunggu untuk diselamatkan, jagalah mereka tetap aman, dan segera berikan bantuan kepada mereka. Tuhan, berkati setiap orang yang terdampak badai ini dan kelilingi mereka dengan kasih, perlindungan, dan malaikat-Mu. Beri tahu mereka bahwa ada jutaan dari kita di luar sana yang mendoakan mereka dan orang-orang terkasih mereka.
4. Apa doa ketika terkena musibah?
Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji'un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ. “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

1 month ago
23
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4830372/original/038035000_1715592365-quran-being-held-hands-close-up.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4262146/original/085381500_1671090332-pexels-alena-darmel-8164382.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401581/original/012152300_1762216664-ular_oiton.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401601/original/001087400_1762219862-Mengeluarkan_uang_dari_dompet.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313792/original/040263100_1755055409-images__58_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3343034/original/050137400_1610018331-asian-muslim-woman-praying_8595-14770.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1316154/original/029416400_1471011949-IMG_20160812_080042.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4939593/original/027085900_1725806729-Imam_an-Nawawi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3433076/original/095580500_1618813744-close-up-islamic-new-year-with-quran-book_23-2148611710__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401335/original/050061800_1762163848-Sholawat.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4588921/original/076033400_1695712009-muhammad-7571024_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5003571/original/099304000_1731479241-jin-adalah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2593228/original/008517700_1546693457-20180105-Cicak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3119457/original/075717600_1588607022-shutterstock_650518888.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400640/original/079783300_1762143236-ilustrasi_tangan_berdoa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5095573/original/012538800_1736934827-pexels-helloaesthe-15707485.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393639/original/014086000_1761564726-76bfeb1a-9ad5-49ad-bbf0-2bbfba586a46.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3098127/original/085622900_1586415856-photo-of-a-person-kneeling-in-front-of-book-2608353__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165346/original/086610700_1742183992-cd9e6f09dddc797bbc48fde0b17ab2f2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395424/original/066921600_1761708920-doa_nurbuat.jpg)





























