Malam Idul Fitri jadi Sia-Sia untuk Golongan Ini, Peringatan Buya Yahya

2 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Malam lebaran seharusnya menjadi momen penuh keberkahan setelah sebulan menjalankan ibadah puasa. Namun, realitasnya, banyak orang justru terlena dan lalai dari amalan yang seharusnya dilakukan pada malam Idul Fitri nan mulia ini.

Malam itu sering dianggap sebagai waktu bebas setelah sebulan penuh menjalankan kewajiban puasa. Akibatnya, banyak yang merayakan dengan berlebihan, tanpa menyadari bahwa malam Idul Fitri memiliki keutamaan besar yang sayang jika dilewatkan begitu saja.

Pendakwah kharismatik kelahiran Kabupaten Blitar KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya menyoroti fenomena ini. Menurutnya, malam Idul Fitri seharusnya menjadi ajang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan malah dijadikan waktu untuk berpesta dan melupakan ibadah.

Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan pentingnya mengisi malam Idul Fitri dengan kebaikan, bukan dengan kegiatan yang justru menjauhkan dari keberkahan. Ia menekankan bahwa malam tersebut sering kali menjadi malam yang penuh kelalaian bagi banyak orang.

Ceramah ini dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @al-bahjahblitarofficial8802. Dalam video tersebut, Buya Yahya menjelaskan bahwa banyak orang yang merasa bebas total dari kewajiban puasa keesokan harinya, sehingga mereka merayakannya dengan cara yang kurang tepat.

Menurutnya, malam Idul Fitri sering dijadikan ajang untuk mencari hiburan berlebihan. Padahal, yang paling utama adalah tetap tinggal di rumah atau menghidupkan malam tersebut dengan ibadah.

Simak Video Pilihan Ini:

Satgas Pangan Cek Ketersediaan Bahan Pokok di Pasar Tradisional jelang Lebaran Idul Fitri 2025

Promosi 1

Godaan Lalai Sangat Besar

Namun, tidak semua rumah mendukung suasana ibadah. Banyak rumah justru dipenuhi dengan tontonan yang kurang bermanfaat sehingga membuat malam Idul Fitri berlalu tanpa makna.

Salah satu cara terbaik untuk menghidupkan malam tersebut adalah dengan pergi ke masjid dan membesarkan syiar takbir. Masjid adalah tempat yang tepat untuk mengingat Allah dan menjauhkan diri dari godaan duniawi.

Takbir yang dikumandangkan di malam Idul Fitri bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk syiar Islam yang menghidupkan suasana keimanan. Oleh karena itu, gema takbir seharusnya lebih sering dikumandangkan, baik di masjid, rumah, maupun di tempat umum.

Buya Yahya mengajak umat Islam untuk tidak melewatkan kesempatan emas di malam yang penuh berkah ini. Menurutnya, terlalu banyak orang yang justru menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat.

Padahal, jika seseorang mampu menahan diri dari kemaksiatan di malam itu, hatinya akan menjadi lebih hidup dan lebih dekat dengan Allah.

Godaan untuk lalai memang besar. Setelah sebulan berpuasa, banyak yang merasa perlu melampiaskan kebebasan, padahal yang terbaik adalah tetap menjaga hati dan jiwa dalam ketaatan.

Malam Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan ibadah di bulan Ramadhan dan bertekad untuk menjaga kebiasaan baik yang telah dibangun.

Jangan Sia-siakan Malam Idul Fitri

Bagi yang tetap ingin merayakan, sebaiknya dilakukan dengan cara yang tidak berlebihan dan tetap dalam koridor syariat.

Salah satu bentuk perayaan yang dianjurkan adalah memperbanyak doa, takbir, serta memohon ampunan kepada Allah agar amal ibadah selama Ramadhan diterima.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa kebiasaan yang dilakukan pada malam Idul Fitri bisa mencerminkan bagaimana seseorang akan menjalani hari-hari setelah Ramadhan. Jika malam itu diisi dengan kebaikan, maka besar kemungkinan kebiasaan baik dari bulan Ramadhan akan terus terjaga.

Sebaliknya, jika malam itu diisi dengan kelalaian, maka bisa jadi seseorang akan kembali pada kebiasaan lama dan melupakan nilai-nilai yang telah ditanamkan selama sebulan penuh.

Keutamaan malam Idul Fitri seharusnya tidak disia-siakan. Jika seseorang mampu menghidupkan malam tersebut dengan ibadah, maka ia telah meraih salah satu keberkahan besar yang diberikan oleh Allah.

Momen ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki hubungan dengan sesama, seperti meminta maaf kepada keluarga dan kerabat agar hari raya benar-benar menjadi hari kemenangan yang penuh makna.

Sebagai penutup, Buya Yahya menekankan bahwa menjaga diri dari kelalaian di malam Idul Fitri bukanlah hal yang mudah, tetapi jika seseorang mampu melakukannya, maka hatinya akan semakin kuat dalam keimanan.

Malam yang dianggap sebagai malam kebebasan, justru seharusnya menjadi malam penuh syukur dan penghambaan kepada Allah. Dengan begitu, Idul Fitri benar-benar akan menjadi hari kemenangan, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |