Liputan6.com, Kediri - Di balik keberanian Iran menyerang balik Israel dalam sepekan terakhir ada sosok yang menjadi sorotan. Adalah Ayatollah Ali Khamenei. Khamenei adalah pemimpin tertinggi Republik Islam Iran yang berkuasa selama 35 tahun sejak 1989.
Setelah dideklarasikan gencatan senjata antara Iran dan Israel, Khamenei muncul untuk pertama kalinya ke publik sejak 19 Juni 2025. Pemimpin tertinggi Iran itu mengklaim bahwa negaranya menang atas Israel-Amerika.
“Saya merasa perlu untuk mengucapkan selamat kepada negara besar Iran. Ada beberapa ucapan selamat yang perlu disampaikan. Pertama, selamat atas kemenangan atas rezim Zionis,” kata Khamenei dalam sebuah video, dikutip dari Tehran Times, Jumat (27/6/2025).
Khamenei menyebut Israel hampir hancur jika seandainya tidak dibantu oleh Amerika. “Terlepas dari semua kegaduhan dan klaim mereka, rezim Zionis hampir bertekuk lutut dan hancur di bawah hantaman Republik Islam,” tuturnya.
Marja kaum Syiah ini juga berterima kasih dan mengucapkan selamat atas persatuan dan solidaritas luar biasa bangsa Iran. “Puji Tuhan, bangsa yang berpenduduk sekitar 90 juta orang itu bersatu padu, bahu-membahu, tanpa ada perbedaan dalam tuntutan atau tujuan yang diungkapkan,” ucapnya.
Nama Ali Khamenei memang terus menjadi perbincangan hangat, terutama semenjak saling balas serangan antara Iran dan Israel pada medio Juni 2025. Publik pun banyak yang penasaran dengan profil Ali Khamenei.
Ada yang mengklaim bahwa Khamenei adalah seorang keturunan Rasulullah SAW. Lantas benarkah demikian? Simak profil Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran yang dirangkum dari berbagai sumber.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Viral Polisi dan Selingkuhan Digerebek Istri saat Bermesraan di Kamar Kos di Belu NTT
Silsilah Keluarga Ali Khamenei
Khamenei lahir pada 19 Juli 1939 dari keluarga ulama, terutama pada garis ibu. Ibu Khamenei adalah anak dari Ayatollah Sayyid Hashem Najafabadi Mirdamadi.
Khamenei juga merupakan keturunan bangsawan. Ayahnya bernama Sayyid Hussein Khamenei, putra Sayyid Mohammad Husseini Tafreshi.
Pemimpin tertinggi Iran ini disebut memiliki garis keturunan langsung dengan Rasulullah SAW. Nasab Khamenei tersambung ke Rasulullah SAW ditelusuri melalui cucu nabi, Imam Husain, kemudian Imam Zainul Abidin.
Bahkan, Khamenei mempertahankan gelar Sayyid. Ini adalah gelar yang diberikan kepada mereka yang dipercaya sebagai keturunan Rasulullah SAW. Di Indonesia, mereka yang ahlul bait dikenal sebagai habib.
Laporan Shiite News menyebutkan bahwa Khamenei adalah cucu ke-38 Nabi Muhammad SAW. Garis keturunan Khamenei bersumber dari leluhur mulia, mulai dari kakek pihak ayah, Sayyid Hussein Khamenei, hingga kakek dari pihak ibu, Sayyid Hashem Najafabadi Mirdamadi.
Jejak Kepemimpinan Ali Khamenei
Mengutip kanal Hot Liputan6.com, Khamenei aktif melawan Dinasti Pahlavi yang berkuasa di Iran sejak remaja. Perjuangannya tak selalu mulus, ia beberapa kali ditangkap dan bahkan mengalami pengasingan selama tiga tahun di Iranshahr sebelum akhirnya kembali ke Teheran.
Pada 1976, Khamenei bertemu Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin revolusi yang kemudian menggulingkan Dinasti Pahlavi pada 1978. Pertemuan ini memperkuat semangat perjuangan Khamenei, membuatnya semakin gigih melawan rezim berkuasa kala itu.
Sejalan dengan tujuan gerakan Khomeini, Khamenei terus aktif dalam revolusi yang akhirnya membawa perubahan besar pada peta politik Iran.
Kepemimpinan Khomeini menginspirasi Khamenei untuk mengambil posisi penting setelah revolusi, mulai dari anggota Dewan Revolusi hingga Wakil Menteri Pertahanan. Peran ini turut mempersiapkannya sebagai pemimpin di masa depan.
Setelah Ayatollah Khomeini wafat, Majelis Ahli memilih Khamenei sebagai pemimpin tertinggi kedua Iran pada 1989. Sejak saat itu, Khamenei menjadi tokoh terkuat di Iran, dengan kewenangan sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata dan pemimpin spiritual bagi kaum Syiah.