Niat Sholat Hajat 2 Rakaat: Tata Cara Lengkap dan Doa Mustajabnya

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika seorang Muslim memiliki hajat atau keinginan tertentu kepada Allah SWT. Memahami niat sholat hajat 2 rakaat, tata cara yang benar, dan doanya adalah kunci utama agar ibadah diterima.

Berdasarkan buku Rahasia Kedahsyatan Sholat Tengah Malam oleh Saiful Anwar Al Batawy, sholat hajat dapat dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat. Sholat ini bisa dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang.

Sholat hajat menjadi bentuk ikhtiar seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (3/7/2025).

Satu hal yang dirindukan imigran Muslim di AS termasuk dari Indonesia adalah suara adzan dari masjid, mengingatkan sholat dan buka puasa saat Ramadan. Tapi di Minneapolis, Minnesota suara adzan kini terdengar, berkat dukungan pemda bagi umat Islam ya...

Niat Sholat Hajat 2 Rakaat yang Benar

Niat merupakan rukun penting dalam setiap ibadah, termasuk sholat hajat. Niat menjadi pembeda antara sholat hajat dengan sholat sunnah lainnya. Melansir dari berbagai sumber, niat sholat hajat harus diucapkan dalam hati dengan tulus dan ikhlas hanya karena Allah SWT.

Niat sholat hajat 2 rakaat dilakukan sebelum takbiratul ihram, bersamaan dengan mengangkat kedua tangan. Pastikan niat tersebut hadir dalam hati, meskipun tidak dilafalkan secara lisan. Melansir dari Kementerian Agama RI (Kemenag RI), berikut adalah lafal niat sholat hajat 2 rakaat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatal ḫâjati rak‘ataini adâ‘an lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.”

Tata Cara Sholat Hajat 2 Rakaat yang Sesuai Sunnah

Tata cara sholat hajat pada dasarnya sama dengan sholat sunnah lainnya. Perbedaan terletak pada niat dan doa yang dipanjatkan setelah sholat. Berikut adalah tata cara salat hajat berdasarkan buku yang berjudul Menjemput Berkah Lewat: Shalat Hajat oleh Abu Khansa Al-Harits.

Sama halnya dengan melaksanakan salat-salat sunah lainnya, setiap akan menghadap Allah Swt., dianjurkan harus bersih dari kotoran, najis (baik di badan, pakaian maupun tempat), dan hadas kecil maupun hadas besar.

Bahkan, juga harus membersihkan hati dari sifat iri, dengki, riya', takabur, dan sum'ah karena sifat- sifat tersebut dapat menghalangi terkabulnya suatu permintaan kepada Allah Swt.

Hal yang perlu diketahui, sholat hajat juga dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri-sendiri (munfarid). Lalu yang membedakan sholat hajat dengan sholat sunah lainnya adalah pada niat dan bacaan ayat setelah membaca Al-Fatihah. Mengenai hal ini memang tidak ada batasan, tetapi sangat dianjurkan.

  1. Niat: Membaca niat sholat hajat dalam hati sebelum memulai sholat.

    Niat diucapkan dalam hati, tidak perlu dilafalkan dengan keras. Niat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram. Jumlah rakaat bisa disesuaikan, minimal 2 rakaat. Niat harus disertai keikhlasan hanya karena Allah SWT.

  2. Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.

    Takbiratul ihram menandai dimulainya sholat. Lakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan.

  3. Membaca Doa Iftitah: Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.

    Doa iftitah adalah doa pembuka dalam sholat. Ada beberapa versi doa iftitah yang bisa dipilih.

  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat.

    Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca. Bacalah dengan tartil dan benar.

  5. Membaca Surat atau Ayat Al-Quran: Dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas setelah Al-Fatihah.

    Setelah membaca surat Al-Fatihah, dapat membaca ayat Kursi dan surat Al-Ikhlas. Hal ini telah diriwayatkan dari Wahib bin Al-Ward yang mengatakan bahwa doa yang dikabulkan adalah doa dari seorang hamba yang salat 12 rakaat dengan membaca pada tiap rakaatnya ayat Kursi dan surat Al-Ikhlas. (Abdul- lah bin Ahmad bin Qudamah Al-Maqdisi Abu Muhammad. 1405 H. Al-Mughni fi Fiqhi Al-Imam Ahmad ibn Hanbal Asy-Syaibani. Beirut: Darul Fiqr).

  6. Rukuk, I'tidal, Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud: Melakukan gerakan-gerakan sholat seperti biasa dengan tuma'ninah.

    Tuma'ninah adalah tenang dan tidak tergesa-gesa dalam setiap gerakan sholat.

  7. Tasyahud Akhir dan Salam: Melakukan tasyahud akhir dan salam di akhir rakaat kedua.

    Tasyahud akhir adalah membaca bacaan tasyahud pada posisi duduk di akhir sholat.

Doa Setelah Sholat Hajat yang Dianjurkan

Setelah selesai melaksanakan sholat hajat, sangat dianjurkan untuk membaca doa. Doa merupakan sarana untuk menyampaikan hajat dan permohonan kepada Allah SWT. Melansir dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah melaksanakan shalat dua rakaat, kita dianjurkan membaca doa sebagai berikut:

Berikut adalah doa yang bisa dibaca setelah sholat hajat:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِللِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَههُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Laa illaaha illallaahul-haliimul-kaarim, subhaanallaahi rabbil’arsyil-‘adzim. Al-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin. As’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima magfiratika wal -‘ismata min kulli dzambin wal-ganiimata min kulli birrin was-salaamata min kulli istmin, laa tada’ lii dzanban illaa gafartahuu wa laa hamman illaa farrajtahuu wa laa haajatan hiya laka ridlan illaa qadlaitahaa yaa arhamar-raahimiin.

Artinya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Mahapenyantun lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu dan hal-hal yang memastikan ampunan-Mu, dan terpelihara dari semua dosa yang menjarah setiap kebaikan dan selamat dari semua dosa. Janganlah Engkau tinggalkan suatu dosa pun bagiku, melainkan Engkau mengampuninya, dan tidak pula kesusahan melainkan Engkau berikan penawar kepadanya dan tidak pula suatu keperluan yang diridhai oleh-Mu melainkan Engkau memastikan buatku, wahai Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.”

Selesai membaca doa di atas, Imam an-Nawawi menganjurkan untuk melengkapinya dengan doa kebaikan dunia dan akhirat:

اللَّهُمَّ آتِنا في الدُّنْيا حَسَنَةً وفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنا عَذَابَ النَّارِ

Allahumma aatina fid-dunya hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban-naar

“Ya Allah anugerahkan kebaikan kepadaku baik di dunia maupun di akhirat, dan jagalah aku dari siksa api neraka.” (Lihat selengkapnya an-Nawawi, al-Adzkar, hlm 184 bab adzkar shalat al-hajat) (Ilham Fikri, ed: Nashih).

Tujuan Utama Melaksanakan Sholat Hajat

Melaksanakan sholat hajat memiliki tujuan utama untuk memohon kepada Allah SWT agar mengabulkan hajat atau keinginan yang sedang dihadapi. Melansir dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), ketika seorang mukmin mempunyai keinginan tertentu atau sedang mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi, sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat hajat sebanyak 12 rakaat dengan salam di setiap 2 rakaat. Namun demikian, melaksanakan shalat hajat sebanyak 2 rakaat pun dianggap cukup memadai.

Cara melaksanakan shalat hajat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah pada umumnya, namun demikian ada perbedaan yang mendasar yaitu pada niat dan doanya.

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002], cetakan I, halaman 103) menyebutkan bahwa orang yang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk kemaslahatan agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan, hendaklah melakukakun shalat hajat.

  1. Memohon Kemudahan Urusan: Memohon agar Allah SWT memberikan kemudahan dalam segala urusan, baik duniawi maupun ukhrawi.

    Sholat hajat menjadi sarana untuk meminta pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai macam urusan.

  2. Memohon Petunjuk: Memohon agar Allah SWT memberikan petunjuk dalam mengambil keputusan yang penting.

    Ketika dihadapkan pada pilihan sulit, sholat hajat dapat menjadi cara untuk memohon petunjuk dari Allah SWT.

  3. Memohon Perlindungan: Memohon agar Allah SWT melindungi diri dari segala macam bahaya dan musibah.

    Sholat hajat juga bisa menjadi bentuk permohonan perlindungan dari segala hal buruk.

  4. Memohon Ampunan: Memohon agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa yang telah diperbuat.

    Sholat hajat menjadi kesempatan untuk bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

  5. Memohon Kesehatan: Memohon agar Allah SWT memberikan kesehatan jasmani dan rohani.

    Kesehatan adalah nikmat yang sangat berharga, sholat hajat dapat menjadi cara untuk memohon kesehatan kepada Allah SWT.

  6. Memohon Rezeki yang Berkah: Memohon agar Allah SWT memberikan rezeki yang berkah dan bermanfaat.

    Rezeki yang berkah akan membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.

  7. Memohon Jodoh yang Baik: Bagi yang belum menikah, sholat hajat dapat menjadi sarana untuk memohon jodoh yang saleh/salehah.

    Jodoh adalah ketetapan Allah SWT, sholat hajat menjadi ikhtiar untuk memohon jodoh yang terbaik.

FAQ: Seputar Niat Sholat Hajat 2 Rakaat

1. Apa itu niat sholat hajat?

Niat sholat hajat adalah tekad dalam hati untuk melaksanakan sholat sunnah dua rakaat dengan tujuan memohon pertolongan atau terkabulnya suatu hajat (keinginan) kepada Allah.

2. Apakah niat sholat hajat harus dilafalkan secara lisan?

Tidak harus. Niat tempatnya di hati. Melafalkan secara lisan boleh dilakukan sebagai bentuk membantu menghadirkan niat, tetapi yang utama adalah kesadaran dalam hati bahwa sedang melaksanakan sholat hajat.

3. Kapan waktu yang tepat untuk berniat sholat hajat?

Niat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram (Allahu Akbar) saat hendak memulai salat. Bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat sunnah (seperti setelah Subuh hingga matahari terbit dan setelah Ashar hingga matahari terbenam).

4. Apa syarat niat sholat hajat dianggap sah?

Syaratnya adalah:

  • Dilakukan dalam hati tanpa keraguan
  • Disertai dengan awal pelaksanaan sholat (takbiratul ihram)
  • Memahami bahwa sholat yang dikerjakan adalah sholat hajat sunnah dua rakaat

5. Apakah niat sholat hajat berbeda dari sholat sunnah lainnya?

Secara prinsip, niat sholat hajat sama seperti niat sholat sunnah lainnya: cukup diniatkan dalam hati sesuai jenis sholat yang dikerjakan. Yang membedakan adalah tujuan atau maksud dari sholat tersebut, yaitu untuk memohon hajat.

6. Apakah harus menyebutkan hajat saat berniat?

Tidak perlu. Dalam niat tidak perlu menyebutkan secara spesifik apa hajatnya. Hajat dapat disebutkan dalam doa setelah salat, bukan dalam niat.

7. Bagaimana jika lupa niat saat mulai sholat hajat?

Jika benar-benar lupa berniat sebelum atau saat takbiratul ihram, maka sholat tidak sah dan perlu diulang. Namun jika niat sudah terlintas di hati walaupun tidak dilafalkan, maka sholat tetap sah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |