Panduan Doa Agar Dijauhkan Dari Maksiat dan Perbuatan Terlarang: Memohon Perlindungan Ilahi

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Memohon perlindungan kepada Allah SWT melalui doa agar dijauhkan dari maksiat adalah salah satu upaya penting dalam menjaga kesucian diri. Doa menjadi jembatan komunikasi spiritual yang kuat bagi seorang hamba untuk memohon bimbingan dan kekuatan.

Maksiat sendiri adalah perilaku yang melanggar hukum moral dan bertentangan dengan perintah Allah SWT, yang dapat membahayakan manusia di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk senantiasa memanjatkan doa agar dijauhkan dari maksiat dan perbuatan terlarang lainnya.

Menurut buku Stop Maksiat Sebelum Terlambat oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, perbuatan maksiat dapat membawa kerugian besar, seperti menghalangi ilmu dan rezeki, serta mendatangkan kesulitan dalam hidup. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Selasa (23/9/2025).

Doa Utama Agar Dijauhkan Dari Maksiat

Doa agar dijauhkan dari maksiat yang paling utama dan komprehensif adalah doa yang mencakup permohonan taubat, perlindungan dari maksiat, dan penggantian kecintaan terhadap maksiat dengan kebencian. Berikut adalah doa lengkap beserta tulisan Arab, latin, dan terjemahannya:

Tulisan Arab: اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ التَوْبَةَ وَدَوَامَهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ المَعْصِيَةِ وَأَسْبَابِهَا وَذَكِّرْنَا بِالخَوْفِ مِنْكَ قَبْلَ هُجُومِ خَطَرَاتِهَا، وَاحْمِلْهُ عَلَى النَّجَاةِ مِنْهَا وَمِنْ التَّفَكُّرِ فِي طَرَائِقِهَا وَامْحُ مِنْ قُلُوبِنَا حَلَاوَةَ مَا اجْتَبَيْنَاهُ مِنْهَا، وَاسْتَبْدِلْهَا بِالكَرَاهَةِ لَهَا وَالطَّمَعِ لِمَا هُوَ بِضِدِّهَا

Tulisan Latin: Allāhumma innā nas'alukat taubata wa dawāmahā, wa na'ūdzu bika minal ma'shiyati wa asbābihā, wa dzakkirnā bil khaufi mina qabla hujūmi khatharātihā, wahmilhu alān najāti minhā wa minat tafakkuri fī tharā'iqihā, wamhu min qulūinā halāwata majtabaināhu minhā, wastabdilhā bil karāhati lahā wat thama'I li mā huwa bi dhiddihā.

Terjemahan: "Ya Allah, kepada-Mu kami meminta pertobatan dan kelanggengannya. Kepada-Mu, kami berlindung dari maksiat dan sebab-sebabnya. Ingatkan kami agar takut kepada-Mu sebelum datang bahaya maksiat. Bawakan ketakutan itu untuk menyelamatkan kami dari maksiat dan dari pikiran di jalanan maksiat. Hapuskan kelezatan maksiat yang kami pilih dari hati kami. Gantikan kenikmatan itu dengan rasa tidak suka dan keinginan terhadap lawanan maksiat."

Doa Memohon Dijauhkan dari Kenikmatan Melakukan Maksiat

Selain doa utama, terdapat pula doa yang memohon agar dijauhkan dari kelezatan maksiat dan diberikan kelezatan dalam ketaatan. Doa ini membantu mengubah preferensi hati dari hal-hal yang dilarang menjadi hal-hal yang diridhai Allah. Dengan memohon kelezatan ketaatan, seorang Muslim dapat lebih mudah menjauhi godaan maksiat.

Berikut adalah doa untuk memohon dijauhkan dari kelezatan maksiat:

أللهمَّ احْرمْنِي لَذَّةَ مَعْصِيَتِكَ، وَارْزُقْنِي لَذَّةَ طَاعَتِكَ

Latin: Allâhumma ahrimnî ladzdzata ma‘shiyatika, warzuqnî ladzdzata thâ‘atika.

Artinya: “Ya Allah, luputkan aku dari kelezatan maksiat kepada-Mu, dan berikanlah aku kelezatan untuk taat kepada-Mu.”

Doa Berlindung dari Akhlak dan Perbuatan Mungkar

Rasulullah SAW juga mengajarkan doa untuk berlindung dari akhlak, perbuatan, dan hawa nafsu yang mungkar. Doa ini mencakup permohonan perlindungan dari akhlak yang jelek secara syariat maupun batin, serta amalan dan keinginan yang mungkar. Ini adalah bentuk permohonan komprehensif agar terhindar dari segala hal yang tidak diridhai Allah.

Berikut adalah bacaan doa tersebut:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ

Latin: Allahumma inna a'udzubika min munkaraati akhlaaqi wal 'amaali wal ahwaa.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, perbuatan-perbuatan dan dari hawa nafsu yang mungkar.”

Doa ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dengan nomor 3591 dan dinilai shahih. Mengamalkan doa ini dapat menjadi benteng spiritual dari berbagai godaan yang menjerumuskan pada perbuatan maksiat.

Waktu dan Adab Membaca Doa Agar Dijauhkan Dari Maksiat

Doa agar dijauhkan dari maksiat dapat dibaca kapan saja, namun terdapat waktu-waktu mustajab yang lebih dianjurkan. Waktu-waktu tersebut antara lain sepertiga malam terakhir, antara maghrib dan isya, setelah shalat fardhu, dan ketika turun hujan. Pada waktu-waktu ini, doa lebih mudah dikabulkan Allah SWT.

Melansir dari Kitab Adab Berdoa karya Imam Al-Ghazali, terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika membaca doa.

  • Pertama, bersuci terlebih dahulu dengan berwudhu.
  • Kedua, menghadap kiblat jika memungkinkan.
  • Ketiga, memulai dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  • Keempat, berdoa dengan khusyuk dan penuh keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan doa.
  • Kelima, menggunakan kata-kata yang baik dan sopan dalam berdoa.
  • Keenam, tidak tergesa-gesa dalam berdoa melainkan dengan tenang dan penuh penghayatan.
  • Ketujuh, mengakhiri doa dengan mengucapkan amiin dan bershalawat kepada Nabi.

Mengikuti adab-adab ini akan membuat doa lebih berkah dan berpeluang lebih besar untuk dikabulkan Allah SWT. Selain itu, penting untuk memahami bahwa doa harus disertai dengan usaha nyata untuk menjauhi maksiat. Doa tanpa usaha ibarat berharap hujan tanpa ada awan di langit. Oleh karena itu, sambil berdoa, seseorang juga harus berusaha menghindari lingkungan dan situasi yang dapat memicu terjadinya maksiat.

Amalan Pendukung Untuk Menguatkan Doa

Agar doa agar dijauhkan dari maksiat lebih mustajab, perlu disertai dengan amalan-amalan pendukung. Amalan-amalan ini akan memperkuat iman dan takwa sehingga lebih mudah untuk menjauhi maksiat. Berikut adalah beberapa amalan yang sangat dianjurkan:

  • Shalat malam (tahajud) - Shalat tahajud merupakan ibadah yang sangat mulia dan dapat mendekatkan diri kepada Allah. Ketika seseorang rutin melakukan shalat malam, hatinya akan semakin bersih dan kuat untuk melawan godaan maksiat.
  • Membaca Al-Quran secara rutin - Al-Quran adalah obat untuk segala penyakit hati termasuk kecenderungan berbuat maksiat. Bacaan Al-Quran akan memberikan ketenangan jiwa dan memperkuat iman.
  • Dzikir dan wirid harian - Mengingat Allah melalui dzikir akan membuat hati selalu terhubung dengan-Nya. Hati yang selalu mengingat Allah akan sulit terjerumus dalam maksiat.
  • Puasa sunnah - Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga melatih pengendalian diri dari segala bentuk maksiat. Puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis sangat bermanfaat untuk memperkuat ketakwaan.
  • Bergaul dengan orang-orang shalih - Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi akhlak seseorang. Bergaul dengan orang-orang yang taat akan mendorong untuk selalu berbuat baik dan menjauhi maksiat.

Cara Membentengi Diri dari Godaan Maksiat Selain Doa

Selain memanjatkan doa agar dijauhkan dari maksiat, ada beberapa cara praktis yang dapat dilakukan untuk membentengi diri dari godaan maksiat. Upaya-upaya ini melengkapi permohonan spiritual dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

  • Bertaubat dan Menyesali Maksiat yang Dilakukan: Taubat adalah penyesalan atas dosa yang dilakukan dan perasaan jera, diikuti dengan kesadaran hati dan tekad untuk tidak mengulanginya.
  • Memperbanyak Doa dan Zikir: Doa dan zikir memperkuat hubungan dengan Allah dan menenangkan hati, serta mengingatkan bahwa semua kekuatan datang dari Allah.
  • Mendekatkan Diri dengan Al-Qur'an: Membaca dan memahami Al-Qur'an setiap hari memberikan ketenangan hati dan jiwa, serta menjadi petunjuk hidup yang menguatkan iman.
  • Memilih Teman yang Membawa pada Kebaikan: Teman memiliki peran penting dalam mempengaruhi karakter dan kepribadian seseorang, sehingga memilih teman yang baik akan membantu melindungi hati dari kecenderungan berbuat maksiat.
  • Menyibukkan Diri dengan Amal Saleh dan Kebaikan: Mengisi waktu dengan kegiatan positif seperti belajar, bekerja, berdakwah, dan berolahraga dapat membantu menjaga pikiran dan tubuh dari hal-hal negatif.
  • Menjauhi Situasi yang Mengundang Maksiat: Penting untuk menjauhi lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku negatif dan memilih lingkungan yang mendukung nilai-nilai Islam dan kebaikan.
  • Menjaga Pandangan dan Pendengaran: Menjaga pandangan dan pendengaran dari hal-hal yang haram adalah salah satu cara efektif untuk menghindari maksiat.

Tanda-tanda Doa Dikabulkan Allah

Setiap Muslim yang berdoa tentunya mengharapkan doanya dikabulkan Allah SWT. Namun, pengabulan doa tidak selalu tampak secara langsung atau dalam bentuk yang kita harapkan. Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa doa agar dijauhkan dari maksiat mulai dikabulkan oleh Allah.

1. Mulai Merasakan Ketenangan Dalam Hati

Tanda pertama adalah merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hati ketika mengingat Allah. Hati yang sebelumnya gelisah dan mudah tergoda maksiat mulai merasakan ketenangan saat beribadah.

2. Semakin Mudah Beribadah

Tanda kedua adalah semakin mudah untuk melakukan ketaatan dan semakin berat untuk berbuat maksiat. Ini menunjukkan bahwa Allah telah memberikan hidayah dan kekuatan untuk menjauhi larangan-Nya.

3. Mulai Merasakan Penyesalan

Tanda ketiga adalah mulai merasakan penyesalan yang dalam ketika tanpa sengaja melakukan kesalahan kecil. Hati yang telah dibersihkan Allah akan sangat sensitif terhadap segala bentuk maksiat, sekecil apapun. Melansir dari Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, hati yang bersih akan langsung merasakan gelisah ketika melakukan sesuatu yang tidak diridhai Allah.

4. Semakin Dekat dengan Al-Quran

Tanda keempat adalah semakin dekat dengan Al-Quran dan hadits. Seseorang akan merasakan kenikmatan ketika membaca atau mendengar ayat-ayat Al-Quran serta merasa tersentuh dengan ajaran-ajaran Rasulullah SAW.

5. Perubahan Dalam Pergaulan

Tanda kelima adalah perubahan dalam pergaulan dimana seseorang akan secara alami menjauh dari lingkungan yang dapat memicu maksiat dan lebih suka bergaul dengan orang-orang shalih.

FAQ

1. Kapan waktu terbaik untuk membaca doa agar dijauhkan dari maksiat? Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, setelah shalat fardhu, dan ketika turun hujan.

2. Apakah doa agar dijauhkan dari maksiat harus dibaca dalam bahasa Arab? Tidak wajib, tetapi lebih utama dibaca dalam bahasa Arab sesuai tuntunan dari Al-Quran dan hadits.

3. Berapa kali sehari sebaiknya membaca doa ini? Tidak ada batasan khusus, tetapi minimal sekali sehari dengan konsisten lebih baik daripada banyak tetapi tidak rutin.

4. Apakah boleh berdoa agar dijauhkan dari maksiat untuk orang lain? Boleh dan sangat dianjurkan, terutama untuk keluarga dan orang-orang terdekat.

5. Apa yang harus dilakukan jika masih melakukan maksiat meskipun sudah berdoa? Segera bertobat, jangan putus asa, dan terus berusaha sembari memperbanyak doa dan amalan shalih.

6. Apakah ada bacaan khusus sebelum membaca doa agar dijauhkan dari maksiat? Dianjurkan memulai dengan basmalah, hamdalah, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

7. Bagaimana cara mengetahui bahwa doa kita sudah dikabulkan Allah? Tanda utamanya adalah merasakan kemudahan dalam berbuat baik dan merasa berat ketika hendak berbuat maksiat. 

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |