Panduan Doa Tidak Malas Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, Umat Islam Wajib Tahu

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Doa tidak malas bisa diamalkan oleh umat Islam untuk menghindari kebiasaan tercela tersebut. Rasa malas merupakan salah satu sifat manusiawi yang perlu diwaspadai karena dapat menghambat produktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran Islam, kemalasan dianggap sebagai karakter buruk yang berasal dari godaan setan dan harus dihindari oleh setiap muslim.

Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan berupa doa tidak malas yang dapat diamalkan untuk melawan sifat malas dalam diri. Doa-doa ini merupakan benteng spiritual yang efektif untuk menghilangkan kemalasan dan meningkatkan semangat beraktivitas.

Mengutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri, terdapat beberapa doa tidak malas yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk diamalkan setiap hari. Praktik spiritual ini telah terbukti membantu umat Islam dalam menghadapi tantangan kemalasan yang sering menghampiri. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Senin (22/9/2025).

Doa Tidak Malas Arab, Latin, dan Terjemahan

Doa tidak malas yang diajarkan Rasulullah SAW memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa dalam melawan sifat kemalasan. Terdapat tiga bacaan utama yang dapat diamalkan setiap hari untuk mengatasi rasa malas dan meningkatkan motivasi dalam beribadah maupun beraktivitas.

1. Doa Pertama

Arab: اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْل

Latin: Allâhumma innî a'ûdzubika minal kasali wa a'ûdzubika minal jubni wa a'ûdzubika minal harami wa a'ûdzubika minal bukhli

Terjemahan: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada Engkau dari sikap penakut, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat lupa, dan aku berlindung kepada Engkau dari sifat kikir."

2. Doa Kedua

Arab: اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Latin: Allahumma inni a'udzubika minal 'ajzi, wal kasali, wal jubni, wal harami. Wa a'udzubika min 'adzabika min fitnatil mahyaa wal mamaati.

Terjemahan: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Aku juga berlindung pada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian."

3. Doa Ketiga

Arab: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Latin: Allâhumma innî a'ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'ûdzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'ûdzu bika min gholabatid daini wa qahrir rijâl.

Terjemahan: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang."

Melansir dari buku The Power of Jalur Langit karya Kawanita & Isnura Afgandi, ketiga doa tidak malas ini merupakan benteng spiritual yang sangat efektif dalam melawan berbagai sifat negatif, termasuk kemalasan yang dapat menghambat kesuksesan dunia dan akhirat.

Bahaya Sifat Malas Bagi Seorang Muslim

Kemalasan dalam perspektif Islam bukan sekadar masalah produktivitas, melainkan merupakan penyakit spiritual yang dapat merusak kualitas iman seseorang. Sifat malas memiliki dampak negatif yang sangat merugikan, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat bagi seorang muslim.

1. Sifat Malas Menghambat Ibadah

Pertama, kemalasan dapat menghambat pelaksanaan ibadah wajib seperti shalat lima waktu, puasa, dan zakat. Ketika seseorang terbiasa bermalas-malasan, ia akan sulit memenuhi kewajiban agama dengan optimal.

2. Sifat Malas Merusak Hubungan Sosial

Sifat malas juga dapat merusak hubungan sosial karena seseorang menjadi tidak dapat diandalkan dalam memenuhi tanggung jawab kepada keluarga dan masyarakat. Mengutip dari buku 6 Rahasia Menjadi Pribadi Produktif Tanpa Rasa Malas, disebutkan bahwa kemalasan dapat disebabkan oleh rendahnya kadar hormon dopamin dalam tubuh yang berperan penting dalam meningkatkan motivasi dan semangat.

Dalam konteks spiritual, hal ini menunjukkan bahwa perjuangan melawan kemalasan memerlukan pendekatan holistik yang menggabungkan doa dan upaya nyata. Doa tidak malas menjadi sangat penting karena kemalasan dapat membuat seseorang terjerumus dalam kemaksiatan dan melupakan dzikir kepada Allah SWT. Dari segi ekonomi, sifat malas juga dapat menyebabkan kemiskinan dan ketergantungan kepada orang lain, yang bertentangan dengan anjuran Islam untuk bekerja keras dan mandiri.

Cara Mengatasi Kemalasan Selain Berdoa

Selain membaca doa tidak malas, Islam juga mengajarkan berbagai cara praktis untuk mengatasi sifat malas dalam kehidupan sehari-hari. Kombinasi antara upaya spiritual dan langkah nyata akan memberikan hasil yang lebih optimal dalam melawan kemalasan.

  • Mengatur Waktu dengan Baik: Membuat jadwal harian yang terstruktur dan disiplin dalam menjalankannya dapat membantu mengatasi kebiasaan bermalas-malasan.
  • Memperbanyak Dzikir: Mengingat Allah melalui dzikir dapat menenangkan hati dan memberikan kekuatan untuk melawan godaan setan yang mengajak kepada kemalasan.
  • Bergaul dengan Orang-orang Produktif: Lingkungan sosial yang positif dan produktif akan memotivasi seseorang untuk ikut aktif dan menghindari sifat malas.
  • Menetapkan Target yang Jelas: Memiliki tujuan hidup yang jelas dan terukur akan memberikan motivasi untuk terus bergerak dan beraktivitas.
  • Menjaga Kesehatan Fisik: Olahraga teratur dan pola makan sehat dapat meningkatkan energi dan semangat untuk beraktivitas.
  • Memperbanyak Ibadah Sunnah: Ibadah-ibadah sunnah seperti qiyamul lail dan puasa sunnah dapat meningkatkan kualitas spiritual dan melawan sifat malas.

Kombinasi antara praktik spiritual seperti doa tidak malas dengan upaya-upaya praktis terbukti lebih efektif dalam mengatasi masalah kemalasan dibandingkan dengan pendekatan tunggal.

Kisah Inspiratif Sahabat dalam Melawan Kemalasan

Dalam sejarah Islam, banyak kisah inspiratif dari para sahabat Rasulullah SAW yang berhasil mengatasi sifat malas dan menjadi pribadi yang produktif. Kisah-kisah ini menjadi teladan bagi umat Islam dalam mengamalkan doa tidak malas dan memperjuangkan sikap gigih dalam kehidupan.

Sahabat Abu Bakar As-Siddiq dikenal sebagai sosok yang sangat rajin dalam beribadah dan berdagang. Beliau tidak pernah melewatkan shalat berjamaah dan selalu aktif dalam berbagai kegiatan dakwah. Ketika ditanya tentang rahasianya, Abu Bakar menjawab bahwa beliau selalu memohon perlindungan kepada Allah dari sifat-sifat buruk termasuk kemalasan.

Umar bin Khattab juga merupakan contoh sahabat yang berhasil mengatasi kemalasan melalui kedisiplinan dan doa. Sebagai khalifah, beliau terkenal dengan etos kerja yang tinggi dan tidak pernah bermalas-malasan dalam menjalankan tugas. Umar sering mengajarkan kepada masyarakat pentingnya membaca doa perlindungan dari sifat malas sebelum memulai aktivitas sehari-hari.

Mengutip dari buku Sirah Sahabat karya Syekh Muhammad Yusuf Kandahlawi, para sahabat memiliki kebiasaan rutin membaca doa tidak malas setiap pagi sebelum memulai aktivitas. Praktik ini kemudian diturunkan kepada generasi-generasi berikutnya sebagai warisan spiritual yang berharga.

Ali bin Abi Thalib juga dikenal sebagai sahabat yang sangat produktif dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan, peperangan, hingga kepemimpinan. Beliau mengajarkan bahwa kunci mengatasi kemalasan adalah dengan senantiasa mengingat Allah dan memohon pertolongan-Nya melalui doa-doa yang ma'tsur.

Dampak Positif Menghindari Kemalasan dalam Kehidupan Dunia dan Akhirat

Menghindari kemalasan dan mengamalkan doa tidak malas membawa banyak dampak positif bagi seorang Muslim, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Dampak-dampak ini meliputi peningkatan kualitas hidup dan keberkahan.

  • Peningkatan Produktivitas dan Keberhasilan Dunia: Dengan semangat dan kegigihan, seseorang akan lebih mudah mencapai tujuan-tujuan duniawi, seperti kesuksesan dalam pekerjaan atau pendidikan. 
  • Ketenangan Hati dan Jiwa: Menjauhi kemalasan dan mengisi waktu dengan hal positif dapat mengurangi kecemasan dan stres, serta membawa ketenangan batin.
  • Mendapatkan Ridha Allah SWT: Allah mencintai hamba-Nya yang bekerja keras dan memanfaatkan waktu dengan baik, sehingga menghindari kemalasan adalah bentuk ketaatan yang mendatangkan ridha-Nya.
  • Pahala dan Keberkahan di Akhirat: Setiap amal baik yang dilakukan dengan semangat dan tanpa kemalasan akan bernilai ibadah dan mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah. 
  • Menjadi Teladan yang Baik: Seseorang yang gigih dan tidak malas akan menjadi inspirasi bagi orang lain di sekitarnya.

FAQ

1. Kapan waktu terbaik untuk membaca doa tidak malas? Waktu terbaik adalah setelah shalat subuh dan antara maghrib-isya ketika hati dalam keadaan tenang.

2. Apakah doa tidak malas harus dibaca dalam bahasa Arab? Lebih utama dibaca dalam bahasa Arab sesuai tuntunan Rasulullah, namun memahami artinya juga penting.

3. Berapa kali seharusnya doa tidak malas dibaca dalam sehari? Tidak ada batasan khusus, namun konsistensi setiap hari lebih penting daripada jumlah bacaan.

4. Apakah doa tidak malas bisa dibaca saat sedang dalam keadaan tidak suci? Lebih baik dibaca dalam keadaan suci, namun jika darurat boleh dibaca tanpa wudhu.

5. Bagaimana jika masih merasa malas setelah membaca doa ini? Doa harus disertai dengan usaha nyata dan konsistensi dalam mengamalkannya setiap hari.

6. Apakah anak-anak boleh diajarkan doa tidak malas? Sangat dianjurkan mengajarkan doa ini kepada anak-anak sejak dini sebagai bekal spiritual.

7. Bisakah doa tidak malas dibaca secara berjamaah? Boleh dibaca berjamaah atau sendiri-sendiri, yang penting adalah kekhusyukan dan konsistensi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |