Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha adalah dua momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain melaksanakan sholat Id, terdapat berbagai amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan guna menambah keberkahan dan pahala. Sunnah Idul Fitri dan Idul Adha ini meliputi berbagai tindakan, mulai dari membersihkan diri hingga bersilaturahmi.
Sunnah Idul Fitri dan Idul Adha merupakan bagian dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual dalam menyambut hari raya. Amalan-amalan ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan.
Melaksanakan sunnah Idul Fitri dan Idul Adha tidak hanya sekadar mengikuti tradisi, tetapi juga sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW. Dengan meneladani perbuatan dan ajaran beliau, umat Muslim dapat meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (23/5/2025).
Tingginya penyebaran virus korona di AS menjadi salah satu pertimbangan utama bagi lembaga fatwa dan para tokoh Muslim untuk mengutamakan sholat Idul Fitri, di rumah masing masing. Meski sebagian wilayah melonggarkan pembatasan sosial, kegiatan melib...
Sunnah Idul Fitri
Melansir dari sditattaubahbatuajibatam.sch.id dan pendapat Nahdlatul Ulama, terdapat beberapa sunnah Idul Fitri yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Muslim. Amalan-amalan ini bertujuan untuk menyempurnakan ibadah dan meraih keberkahan di hari raya.
-
Menghidupkan Malam Idul Fitri
Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk menghidupkan malam Hari Raya Idul Fitri dengan memperbanyak shalat, shalawat, dan membaca Al-Qur'an. Amalan ini bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana yang tercantum dalam hadis riwayat As-Syafi'i dan Ibnu Majah: "Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id (Idul Fitri dan Idul Adha) karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati."
-
Memperbanyak Membaca Takbir
Amalan sunnah selanjutnya adalah memperbanyak membaca takbir saat Idul Fitri sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Takbir ini dapat dikumandangkan di rumah, masjid, atau di tempat-tempat lain yang diperbolehkan. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185: "Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."
-
Mandi Sebelum Salat Idul Fitri
Mandi sebelum shalat Idul Fitri adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Mandi ini bertujuan untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebelum melaksanakan ibadah shalat Id. Sebagaimana yang tercantum dalam hadis riwayat Al-Baihaqi: "Mandi pada hari Jum'at, hari 'Arafah, hari Idul Adha dan Idul Fitri." Dianjurkan untuk melafalkan niat sebelum mandi Idul Fitri: Nawaitu gusla 'idilfitri sunnatallilahita'ala.
-
Makan Sebelum Salat Idul Fitri
Umat Islam dianjurkan untuk makan sebelum shalat Idul Fitri atau sebelum keluar rumah. Hal ini dikarenakan ada larangan berpuasa pada hari tersebut dan makan sebelum shalat adalah tanda bahwa ia tak lagi berpuasa. Makanan yang disunnahkan untuk dikonsumsi sebelum shalat Idul Fitri adalah kurma dengan jumlah ganjil, sebagaimana yang tercantum dalam hadis riwayat Bukhari: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Salam tidaklah keluar pada hari Idul Fitri (ke tempat shalat, pen.) sampai beliau makan beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan jumlah yang ganjil."
-
Berhias Diri
Saat menuju tempat shalat Idul Fitri, dianjurkan untuk berhias diri terlebih dahulu dan mengenakan pakaian terbaik. Memakai wewangian juga merupakan amalan sunnah yang dapat dilakukan umat Islam di Hari Raya Idul Fitri. Sebagaimana hadis riwayat Imam Al-Hakim: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya."
Sunnah Idul Fitri Selanjutnya
Sebagai lanjutan dari pembahasan sebelumnya, berikut adalah beberapa sunnah Idul Fitri lainnya yang dapat diamalkan untuk menyempurnakan ibadah di hari raya.
-
Jalan Kaki Menuju Tempat Salat Idul Fitri
Sunnah selanjutnya adalah berjalan kaki menuju tempat shalat Idul Fitri. Bagi orang yang tak mampu berjalan kaki, seperti orang yang sudah tua, orang lumpuh, atau yang sedang sakit, dapat menggunakan kendaraan. Sebagaimana ucapan Sayyidina Ali: "Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat shalat Id dengan berjalan." (HR. al-Tirmidzi)
-
Salat Ied
Salat Ied adalah ibadah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan untuk semua umat Islam, kecuali bagi mereka yang berhalangan dan tak dapat melaksanakannya. Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat Idul Fitri setiap tahunnya dan dianjurkan untuk melaksanakan secara berjamaah. Bagi wanita yang sedang haid, dianjurkan untuk datang ke tempat dilaksanakannya shalat ied tetapi harus memisahkan diri dan tak ikut melaksanakan shalat. Berdasarkan hadis riwayat Ummu 'Athiyyah: "Kami diperintahkan mengajak orang yang sedang haid dan orang-orang tua menghadiri dua shalat ied. Lalu mereka menyaksikan jamaah umat Islam dan ajakan mereka. Sedangkan orang yang haid dipisahkan dari tempat shalat."
-
Membedakan Jalan Pulang dan Pergi
Umat Islam yang berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan ke tempat dilaksanakannya shalat Idul Fitri, sebaiknya membedakan rute jalan pulang dan pergi. Ini termasuk sunnah yang dianjurkan di Hari Raya Idul Fitri, sebagaimana disebutkan Syekh Abdul Qadur Al-Hailani dalam Ghuniyatul Thalibin: "Orang Mukmin dianjurkan pergi dan pulang dari shalat ied dari jalan yang berbeda karena Ibnu Umar menyatakan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. pergi dan pulang shalat id dari jalan yang berbeda."
-
Saling Mengucapkan Salam dan Doa
Sunnah terakhir adalah saling mengucapkan salam dan doa kepada sesama jamaah shalat Idul Fitri. Tak ada syariat yang mengatur ucapan apa yang dianjurkan diberikan kepada umat Islam lainnya. Salah satu contoh ucapan selamat Idul Fitri: Taqabbalallahu minna wa minkum yang artinya: "Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian."
Sunnah Idul Adha
Mengutip dari buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah, Hanif Luthfi, Lc., MA (2019: 21), di bulan Dzulhijjah pada sepuluh hari pertama ini memiliki banyak kebaikan yang bisa diamalkan para umat muslim untuk mendapatkan pahala sebanyak mungkin. Terdapat beberapa amalan sunah sebelum dan sesudah salat Iduladha yang sebaiknya dijalankan umat muslim.
-
Mandi Sebelum Salat Idul Adha
Mandi di pagi hari saat hendak salat Idul Adha di masjid merupakan amalan sunah. Islam menganjurkan umatnya untuk menyucikan diri sebelum beribadah dengan tujuan untuk membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap dan membuat badan lebih segar. Sebelum melakukan mandi Idul Adha, umat Muslim dianjurkan untuk membaca niat: Nawaitul ghusla liyaumi 'iidil Adha sumbatan Lillahi Ta'aalaa yang artinya: “Saya niat mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Taala.”
-
Berangkat Pagi-Pagi
Salat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari. Oleh karena itu, umat Muslim dapat berangkat pagi-pagi menuju lokasi salat Idul Adha. Sambil menunggu salat berjamaah, jemaah bisa duduk sambil bertakbir dan berzikir saat pagi hari.
-
Memakai Pakaian Terbaik
Saat akan melaksankan salat Idul Adha, juga disunahkan memakai pakaian terbaik yang kita miliki. Pakaian yang terbaik bukan berarti pakaian baru dan mahal. Karena sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah adalah pakaian “taqwa”. Ja'far bin Muhammad berkata, "Rasulullah saw memakai burda hibarah (jenis pakaian buatan Yaman) pada tiap hari raya." (Bada'i al-Matn fi Tartib Musnad asy-Syafi'i no. 5485)
-
Memakai Wewangian
Selain sunah untuk menggunakan pakaian terbaik ketika salat Idul Adha, memakai wewangian juga merupakan salah satu amalan sunah salat Idul Adha. Ali bin Abi Thalib ra berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya.” (HR, Hakim)
-
Melaksanakan Salat Idul Adha
Umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat Idul Adha, termasuk para perempuan, remaja, janda, ataupun anak-anak. Bahkan, Rasulullah pun memerintahkan wanita (bagi yang sedang haid) tetap ikut ke tempat salat untuk mendengarkan khutbah di pinggir tempat salat. Ummu Athiyyah berkata, "Kami diperintahkan oleh Rasulullah saw agar memerintahkan keluar para gadis dan wanita yang haid pada kedua hari raya agar mereka menyaksikan kebaikan pada hari itu dan juga doa dari kaum muslimin. Dan hendaknya wanita-wanita yang haid terpisah dari tempat salat." (HR. Bukhari)
Sunnah Idul Adha Selanjutnya
Sebagai lanjutan dari pembahasan sebelumnya, berikut adalah beberapa sunnah Idul Adha lainnya yang dapat diamalkan untuk menyempurnakan ibadah di hari raya.
-
Melewati Jalan yang Berbeda dan Berjalan Kaki
Menurut para ulama, salah satu amalan sunah Idul Adha adalah melewati jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang salat Idul Adha, bagi imam ataupun makmum. Jabir mengatakan, "Pada hari raya (ketika berangkat dan pulang dari shlat Id) menempuh jalan yang berlainan." (HR. Bukhari) Jika tempat salat Idul Adha cukup dekat dan mudah untuk dijangkau, sebaiknya kita berjalan kaki menuju tempat salat Idul Adha mengikuti sunnah Rasulullah.
-
Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha
Terakhir, amalan sunah sebelum salat Idul Adha adalah untuk tidak makan, berbeda dengan Idul Fitri yang disunahkan untuk makan, sebelum salat Idul Adha umat muslim disunahkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Buraidah Radhiyallahu Anhu meriwayatkan, “Rasulullah saw tidak keluar pada hari Idulfitri sebelum makan, dan tidak makan pada hari Iduladha hingga beliau menyembelih qurban.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
-
Makan Setelah Selesai Salat Idul Adha
Idul Fitri dan Idul Adha memiliki perbedaan antara aturan sunah makan. Pada hari raya Idul Fitri sebelum melaksanakan salat Ied disunahkan untuk makan. Sementara ketika hari raya Idul Adha, disunahkan untuk makan setelah selesai melaksanakan salat. “Diriwayatkan dari ‘Adullah Ibnu Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah Ibnu al-Husaib) ia mengatakan: "Rasulullah saw pada hari Idulfitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Iduladha tidak makan sampai salat lebih dahulu.” [HR. at-Tirmidzi].
-
Ibadah Kurban
Kurban merupakan amalan pada hari tasyrik bulan Dzulhijah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw seperti yang dijelaskan dalam hadis Riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim yang artinya: “Rasulullah saw beribadah kurban 2 ekor domba warna putih bersih dan bertanduk bagus. Aku melihat Rasulullah saw meletakkan kakinya ke atas sisi tanduk (kanan) hewan kurban itu sambil menyebut nama Allah dan bertakbir. Rasulullah saw menyembelih kedua hewan kurban itu dengan tangannya sendiri.”
-
Ibadah Haji
Ibadah haji menjadi salah satu ibadah sunnah yang penting bagi umat Islam, karena merupakan ibadah yang memiki makna dan perjuangan yang tidak mudah untuk bisa berkunjung ke rumah Allah Swt. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Swt dalam QS. Al-Hajj ayat 27: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.”