Liputan6.com, Jakarta - Mujahadah adalah istilah yang sering digunakan umat Muslim, namun masih banyak yang belum memahami maknanya secara mendalam. Artikel ini akan mengulas lengkap konsep mujahadah, mulai dari pengertian hingga implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Mujahadah merujuk pada perjuangan spiritual yang dilakukan seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Konsep ini melibatkan upaya sungguh-sungguh dalam mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kualitas spiritual seseorang melalui berbagai amalan ibadah.
Hefdon Assawqi dalam bukunya Pendidikan Akhlaqul Karimah Perspektif Ilmu Tasawwuf menjelaskan bahwa mujahadah berasal dari kata jihad, yang berarti seseorang berusaha dengan sungguh-sungguh.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Jumat (25/7/2025).
Memahami Arti Mujahadah
Mujahadah secara etimologi berasal dari kata Arab "jahada" yang berarti berjuang atau bersungguh-sungguh. Dalam Islam, mujahadah mengacu pada perjuangan melawan hawa nafsu dan berbagai kecenderungan jiwa yang dapat menjauhkan seseorang dari jalan Allah.
Menurut buku Tradisi-Tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan karya Puji Rahayu, mujahadah secara bahasa berarti perang. Secara syara' adalah perang terhadap musuh-musuh Allah SWT, sedangkan secara hakikat berarti memerangi hawa nafsu.
Hefdon Assawqi dalam bukunya Pendidikan Akhlaqul Karimah Perspektif Ilmu Tasawwuf menjelaskan bahwa mujahadah berasal dari kata jihad, yang berarti seseorang berusaha dengan sungguh-sungguh mengarahkan segala kekuatan pada jalan yang diyakini baik dan benar. Mujahadah juga bisa diartikan sebagai upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagai kecenderungan jiwa yang lemah.
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: "Jihad yang paling utama adalah jihad terhadap diri sendiri dan hawa nafsunya" (HR. Bukhari dan Muslim).
Al-Qusyairiy mendefinisikan mujahadah sebagai usaha untuk membebaskan diri dari kekangan hawa nafsu yang menjadi sifat alami manusia, sehingga mampu mengendalikan diri dan tidak memperturutkan kehendaknya setiap waktu.
Bentuk-Bentuk Mujahadah
Mujahadah dapat terwujud dalam berbagai bentuk, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam ibadah:
1. Mujahadah melalui Ibadah
Melakukan ibadah dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan merupakan bentuk mujahadah. Mengendalikan diri untuk melaksanakan ibadah secara konsisten dan ikhlas adalah bagian dari perjuangan spiritual yang mencakup:
- Shalat dengan khusyuk
- Puasa dengan penuh kesadaran
- Membaca Al-Quran dengan tadabbur
- Dzikir dan doa
2. Mujahadah dalam Pengendalian Diri
Upaya mengendalikan hawa nafsu dan keinginan duniawi, meliputi:
- Pengendalian amarah
- Mengatasi keserakahan
- Menjauhi iri hati
- Menjaga sikap yang baik
3. Mujahadah dalam Berbuat Baik
Memperbaiki perilaku dan berbuat baik kepada sesama:
- Memberikan sedekah
- Menolong orang lain
- Berkontribusi positif dalam masyarakat
Pentingnya Mujahadah dalam Kehidupan Seorang Muslim
Mujahadah merupakan inti dari perjalanan spiritual seorang Muslim. Melalui mujahadah, seseorang dapat:
- Mencapai kedamaian batin - Proses mujahadah memungkinkan individu mencapai ketenangan jiwa dan kedamaian hati.
- Meningkatkan kualitas hidup - Dengan mengendalikan hawa nafsu, seseorang dapat menjalani hidup yang lebih berkualitas dan bermakna.
- Mendekatkan diri kepada Allah - Mujahadah adalah cara untuk meningkatkan ketakwaan dan kedekatan spiritual dengan Sang Pencipta.
- Membentuk karakter yang kuat - Perjuangan melawan diri sendiri akan membentuk karakter yang kuat dan tahan terhadap berbagai cobaan.
Manfaat Mujahadah
Dari buku Tasawuf Kultural Fenomena Shalawat Wahidiyah karya Sokhi Huda disebutkan beberapa manfaat mujahadah:
1. Memperoleh Hidayah
Sesuai firman Allah dalam Surah Al-Ankabut ayat 69: "Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami."
Al-Ghazali menyatakan: "Mujahadah adalah kunci hidayah, tiada kunci bagi hidayah kecuali mujahadah."
2. Mendapatkan Keberuntungan
Seperti firman Allah dalam Surah Al-Maidah ayat 35 tentang pentingnya berjihad di jalan Allah untuk meraih keberuntungan.
3. Memperoleh Kesadaran (Musyahadah/Makrifat)
Abu Ali Al-Daqaq menyampaikan: "Barang siapa yang menghiasi lahiriahnya dengan mujahadah, maka Allah SWT akan memperbaiki batiniahnya dengan musyahadah (menyaksikan Allah)."
Implementasi Mujahadah dalam Kehidupan Sehari-hari
Mujahadah bukan hanya konsep teoritis, tetapi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui:
- Konsistensi dalam beribadah - Menjaga shalat lima waktu, membaca Al-Quran, dan berdzikir secara rutin.
- Pengendalian emosi - Menahan amarah, tidak mudah tersinggung, dan menjaga perilaku yang baik.
- Mengatur pola makan - Tidak berlebihan dalam makan dan minum, menjaga halal-haram makanan.
- Berbuat baik kepada sesama - Membantu orang yang membutuhkan, berbagi dengan yang kurang mampu.
- Menghindari maksiat - Menjauhi perbuatan yang dilarang agama dan hal-hal yang dapat merusak spiritual.
Manfaat Mujahadah bagi Kesehatan Mental
Penelitian menunjukkan bahwa praktik mujahadah memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental:
- Menimbulkan perasaan tenang - Praktik spiritual memberikan ketenangan jiwa
- Meningkatkan kepercayaan diri - Mampu mengendalikan diri meningkatkan rasa percaya diri
- Mengurangi stres - Berserah diri kepada Allah mengurangi beban pikiran
- Meningkatkan kualitas tidur - Jiwa yang tenang membantu tidur yang lebih berkualitas
Daftar Sumber
Untuk penelitian yang mendalam tentang mujahadah, berikut adalah sumber-sumber yang dapat dirujuk:
Puji Rahayu. Tradisi-Tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Hefdon Assawqi. Pendidikan Akhlaqul Karimah Perspektif Ilmu Tasawwuf
Sokhi Huda. Tasawuf Kultural Fenomena Shalawat Wahidiyah
FAQ
1. Apa perbedaan antara jihad dan mujahadah?
Jihad memiliki makna yang lebih luas, termasuk perjuangan fisik dan non-fisik. Mujahadah lebih spesifik merujuk pada perjuangan spiritual melawan hawa nafsu dan peningkatan kualitas ibadah.
2. Apakah mujahadah hanya untuk orang yang mendalami tasawuf?
Tidak. Mujahadah adalah konsep yang dapat dipraktikkan oleh setiap Muslim dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya meningkatkan kualitas spiritual dan moral.
3. Bagaimana cara memulai praktik mujahadah?
Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti konsisten dalam shalat lima waktu, membaca Al-Quran secara rutin, dan berusaha mengendalikan emosi negatif. Tingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan.
4. Apakah ada risiko dalam praktik mujahadah?
Jika dilakukan sesuai ajaran Islam yang benar dan tidak berlebihan, mujahadah tidak berbahaya. Namun penting untuk mendapat bimbingan dari ulama atau guru spiritual yang kompeten.
5. Berapa lama hasil mujahadah dapat dirasakan?
Hasilnya bervariasi untuk setiap individu. Beberapa orang mungkin merasakan perubahan dalam hitungan hari atau minggu, sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama. Yang penting adalah konsistensi dan keikhlasan.
6. Apakah mujahadah sama dengan ritual tertentu?
Mujahadah bukan ritual spesifik, tetapi sikap dan upaya spiritual yang dapat diwujudkan melalui berbagai ibadah dan aktivitas sehari-hari yang diarahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
7. Bagaimana cara mengetahui apakah mujahadah kita sudah benar?
Indikator mujahadah yang benar antara lain: peningkatan ketenangan jiwa, kemudahan dalam mengendalikan emosi negatif, meningkatnya kualitas ibadah, dan bertambahnya kecintaan kepada Allah dan sesama.