Panduan Pembacaan Doa dalam Berbagai Acara: Arab, Latin dan Artinya

3 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta Pembacaan doa merupakan salah satu ritual penting dalam kehidupan seorang Muslim. Melalui pembacaan doa, kita sebagai hamba Allah SWT menyampaikan harapan, syukur, dan permohonan kepada Sang Pencipta. Dalam berbagai kesempatan, seperti acara formal, pengajian, atau syukuran, pembacaan doa menjadi elemen yang tidak boleh dilewatkan karena memiliki makna spiritual yang mendalam.

Tradisi pembacaan doa telah menjadi bagian integral dalam budaya Islam di Indonesia. Setiap acara, baik yang bersifat keagamaan maupun sosial, selalu diawali dan diakhiri dengan pembacaan doa sebagai bentuk penghambaan dan harapan akan keberkahan dari Allah SWT. Pembacaan doa yang dilakukan dengan khusyuk dan sesuai adab dipercaya dapat menjadi perantara terkabulnya hajat dan keinginan yang kita miliki.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis pembacaan doa yang sering digunakan dalam acara-acara Islam. Mulai dari doa pembuka acara, doa penutup acara, hingga doa-doa khusus untuk acara tertentu seperti pernikahan, aqiqah, dan syukuran rumah baru. Pembacaan doa yang tepat tidak hanya soal melantunkan kalimat dalam bahasa Arab, tetapi juga tentang memahami makna dan konteksnya sehingga dapat menghayati setiap kata yang diucapkan.

Berikut ini penjelasan lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya pada Sabtu (29/3).

Menjelang penetapan calon peserta Pilkada DKI, Anies Baswedan mengunjungi warga Kampung Muka, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, untuk mengikuti acara doa bersama pada Rabu (21/8/2024).

Promosi 1

Adab dalam Pembacaan Doa

Sebagai seorang Muslim, memahami adab atau etika dalam berdoa merupakan hal yang sangat penting. Adab berdoa memiliki peran signifikan dalam menentukan apakah doa yang dipanjatkan akan diterima oleh Allah SWT atau tidak.

Dalam berdoa kepada Allah SWT, terdapat beberapa adab yang sebaiknya dilakukan agar doa dapat diterima oleh-Nya. Dengan menjalankan adab yang baik dan benar, maka insya Allah segala kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, berkah, dan aman.

Berikut adalah beberapa adab dalam pembacaan doa yang perlu diperhatikan:

  1. Menghadap kiblat dan menengadahkan tangan saat berdoa. Posisi ini menunjukkan kesungguhan dan penghormatan kita kepada Allah SWT.
  2. Menggunakan suara yang lirih dan tidak terlalu keras seperti halnya orang yang berteriak. Allah SWT Maha Mendengar, sehingga tidak perlu berteriak dalam berdoa.
  3. Tidak berlebihan dalam mengucapkan doa, tetapi tetap jelas dan dapat dipahami.
  4. Memulai berdoa dengan membacakan pujian pada Allah SWT dan berselawat kepada Rasulullah SAW sebagai bentuk penghormatan.
  5. Memperbanyak istigfar dan memohon ampun kepada Allah SWT saat berdoa sebagai bentuk pengakuan atas kelemahan diri.
  6. Mengucapkan doa yang baik dan menghindari doa buruk. Doa hendaknya berisi permohonan yang positif.
  7. Berdoa secara khusyuk, rendah hati, dan penuh harap akan rahmat Allah SWT.
  8. Mantap dalam berdoa dan tidak memiliki keragu-raguan akan kekuasaan Allah.
  9. Tidak tergesa-gesa dalam berdoa, melainkan dengan ketenangan dan penuh penghayatan.

Doa Pembuka Acara

Doa pembuka acara menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan Islami. Doa ini dipanjatkan untuk memohon kelancaran, keberkahan, serta rahmat Allah SWT atas acara yang akan dilaksanakan. Berikut adalah beberapa doa pembuka acara yang bisa digunakan dalam berbagai kesempatan.

Doa Pembuka Acara yang Singkat

لْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَننَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِهْتَدِى لَوْلَا أَنْ هَدَيْنَا اللَّهُ

Alḥamdu lillāhil-lażī hadānā lihāżā, wa mā kunnā linahtadiya lau lā an hadānallāh.

Artinya:

"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk."

Doa singkat ini bisa menjadi pilihan ketika waktu yang tersedia terbatas, namun tetap ingin memulai acara dengan mengingat Allah SWT. Doa ini diambil dari Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 43, yang menunjukkan rasa syukur atas petunjuk yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Doa Pembuka Acara Versi Panjang

هِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . أَمَّا بَعْدُ

Innal hamdalillaah, nahmaduhuu, wa nasta'iinuhu, wa nastagh-firuh. Wa na'uudzu billaahi min syuruuri anfusinaa, wa min sayyi-aati a'maalinaa. Man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudh-lil falaa haadiya lah. Wa asyhadu al-laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, wa anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Ammaa ba'du.

Artinya:

"Segala puji hanya kepada Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya."

Doa ini lebih panjang dan komprehensif, biasa digunakan dalam acara-acara formal seperti hajatan, akad nikah, pengajian, atau khutbah Jumat. Doa ini diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Nasa'i, menunjukkan keaslian dan keabsahannya dalam tradisi Islam.

Doa Pembuka Acara Pelantikan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ أَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهُم وَأَكْرِمْنَا بِنُوْرِ الْفَهْمِ وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَةِ الْعِلْمِ وَسَهِلْ لَنَا أَبْوَابَ فَضْلِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ زِدْنَا عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا وَرِزْقًا حَلَالًا طَيِّبًا مُبَارَكًا بِفَضْلِكَ وَكَرَمِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim.

Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. Allaahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammad. Allaahumma akhrijnaa min zhulumaatil-wahmi, wa akrimnaa binuuril-fahmi, waftah 'alainaa bima'rifatil-'ilmi wa sahhil lanaa abwaaba fadhlika yaa arhamar-raahimiin. allaahumma zidnaa ilman naafian, wa amalan mutaqabbalan, wa rizqan halaalan thayyiban mubaarakan bifadhlika wa karamika wa rahmatika yaa arhamar-raahimiin, wal-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin.

Artinya:

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad. Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan perasaan, limpahkanlah kepada kami kemuliaan dengan cahaya kecerdasan, bukakanlah kami untuk memahami ilmu pengetahuan, dan mudahkanlah kami menggapai pintu-pintu karunia-Mu wahai sebaik-baik Penyayang dari para penyayang. Ya Allah, tambahkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat, amal yang diterima dan rezeki yang halal, baik dan berkah dengan karunia-Mu, kemuliaan-Mu dan kasih sayang-Mu wahai Penyayang dari para penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Doa ini cocok untuk acara pelantikan atau seremoni formal lainnya. Doa ini dikutip dari buku "Doa-doa Dalam Acara Resmi, Keagamaan dan Kemasyarakatan" karya M. Ali Chasan Umar. Doa ini memohon kepada Allah SWT untuk memberikan pencerahan, ilmu pengetahuan, dan kemudahan dalam menjalankan tugas-tugas yang akan diemban.

Doa Pembuka Sebelum Memulai Kegiatan

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي

Rabbanā ātinā min ladunka rahmatan, wa hayyi' lanā min amrinā rasyada. Rabbisyrah lī shadrī, wa yassir lī amrī.

Artinya:

"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku."

Doa ini dianjurkan oleh Imam al-Ghazali untuk dibaca saat memulai kegiatan atau memasuki bidang baru. Doa ini merupakan kombinasi dari dua ayat Al-Qur'an, yakni Surat Al-Kahfi ayat 10 dan Surat Thaha ayat 25-26. Doa ini memohon rahmat, petunjuk, kelapangan dada, dan kemudahan dalam menjalankan berbagai urusan.

Doa Penutup Acara

Doa penutup acara adalah doa yang dipanjatkan setelah selesainya suatu kegiatan. Doa ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya acara dengan lancar dan memohon keberkahan atas ilmu atau manfaat yang telah didapatkan dari acara tersebut. Berikut beberapa doa penutup acara yang bisa diamalkan.

Doa Penutup Majelis yang Panjang

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِن الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا، اللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُوَّاتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا، وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا

Allahumma aqsim lana min khasy-yatik, maa tahulu bainana wa baina ma'shiyyatik, wa min thaa'atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi 'alaina mashaaibad dunya.

Allahumma matti'naa bi asmaa'inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj'alhul waaritsa minna waj'alhu tsa'ranaa 'alaa man 'aadanaa wa laa taj'al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj'alid dunya akbara hammina wa laa mablagha 'ilminaa wa laa tusallith 'alainaa man laa yarhamunaa.

Artinya:

"Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menjauhkan kami dari perbuatan maksiat kepada-Mu. Anugerahkanlah kepada kami ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan kami ke surga-Mu dan anugerahkanlah pula keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.

Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami. Janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami."

Doa penutup yang panjang ini sangat komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan mulai dari spiritualitas hingga hubungan sosial. Doa ini memohon agar Allah memberikan rasa takut yang mencegah dari maksiat, ketaatan yang mengantar ke surga, serta keyakinan yang meringankan musibah dunia.

Doa Penutup Majelis Ilmu yang Singkat

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Subhaana rabbikaa rabbil 'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil 'aalamiin.

Artinya:

"Mahasuci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam." (QS As-Saffat ayat 180–182)

Doa singkat ini merupakan kutipan langsung dari Al-Qur'an surat As-Saffat ayat 180-182. Doa ini menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan yang disematkan oleh orang-orang yang tidak beriman, lalu memberikan salam kepada para rasul, dan ditutup dengan pujian kepada Allah sebagai Tuhan semesta alam. Doa ini sangat praktis untuk digunakan dalam berbagai kesempatan karena singkat dan mudah diingat.

Doa Penutup Majelis Ilmu Sembari Memohon Ampun

سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ

Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik.

Artinya:

"Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untukMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepadaMu." (HR Tirmidzi)

Doa penutup ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Doa ini menekankan pada permohonan ampun dan taubat kepada Allah SWT. Mengakhiri majelis dengan istigfar (permohonan ampun) merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW, sebagai bentuk pengakuan atas segala kekurangan dan kesalahan yang mungkin dilakukan selama berlangsungnya majelis tersebut.

Doa Penutup Acara Resmi

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعْمَهُ يَا رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ، وَلَكَ الشُّكْرُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ فِي الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Bismallahirahmanirahim, Alhamdulillahirabbil'alamin, hamdan yuwafi nikmahu Ya rabbana walakal hamdu, walaka syukru Allahumma shalli ala Muhammadin fil awwalina wal akhirin.

Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.

Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa gina 'adzaban naar Alhamdulillahrabbil alamin.

Artinya:

"Ya Allah Tuhan Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji dan syukur kami panjatkan kepadamu ya Allah, atas segala rahmat dan nikmat-Mu. Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah SWT, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku memohon ampunan dan bertaubat hanya pada-Mu. Ya Tuhan kami, karuniakanlah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak, hindarkanlah kami dari azab api neraka."

Doa penutup ini sering digunakan dalam acara-acara resmi seperti rapat, seminar, atau pertemuan formal lainnya. Doa ini mencakup unsur-unsur penting seperti pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, permohonan ampun, dan doa kebaikan di dunia dan akhirat yang diambil dari Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 201.

Doa untuk Acara Khusus

Dalam berbagai acara khusus, terdapat doa-doa yang spesifik yang dapat dipanjatkan sesuai dengan konteks dan tujuan acara tersebut. Berikut beberapa doa untuk acara khusus yang umum digunakan dalam tradisi Islam.

Doa Pembuka dan Penutup Acara Pengajian

Doa Pembuka Acara Pengajian:

ﺇﻥَّ ﺍﻟْﺤﻤْﺪ ﻟﻠﻪ ﻧﺤْﻤﺪﻩ ﻭﻧﺴﺘﻌﻴﻨﻪ ﻭﻧﺴﺘﻐﻔﺮﻩ ﻭﻧﻌﻮﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺷﺮﻭﺭ ﺃﻧﻔﺴﻨﺎ ﻭﻣﻦ ﺳﻴﺌﺎﺕ ﺃﻋْﻤﺎﻟﻨﺎ، ﻣﻦ ﻳﻬﺪﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻼ ﻣﻀﻞَّ ﻟﻪ ﻭﻣﻦ ﻳﻀﻠﻞ ﻓﻼ ﻫﺎﺩﻱ ﻟﻪ. ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥَّ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥَّ ﻣﺤﻤَّﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ

Innalhamdalillahi nahmaduhu wanasta'inuwanastaghfiruhu wana'udzubillahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a'maalina.

Man yahdillah falaa mudhillalahu wamin yudhillhu falaa haadiyalahu.

Asyhadu anna muhammadan abduhuu warosuluh.

Artinya:

"Kami panjatkan segala puji kepada Allah dan kami mohon pertolongan-Nya. Seraya memohon ampun dan perlindungan Allah dari segala keburukan jiwaku dan kejelekan amaliahku. Barang siapa telah Allah berikan petunjuk jalan baginya, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba Allah dan utusan Allah."

Doa Penutup Acara Pengajian:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Subhanakallahumma wabihamdika ashhadu an laa ilaaha illa anta astagfiruka wa atuubu ilaik.

Artinya:

"Maha suci Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu." (HR Tirmidzi)

Doa khusus untuk acara pengajian ini menekankan pada pengakuan atas kebesaran Allah, permohonan petunjuk, dan pentingnya tauhid serta pengakuan akan kerasulan Muhammad SAW. Doa penutupnya kembali menekankan pada tasbih (penyucian Allah), tahmid (pujian kepada Allah), tauhid (pengesaan Allah), dan istigfar (permohonan ampun).

Doa Pembuka dan Penutup Acara Syukuran Rumah

اَللهم بَارِكْ لَنَا فِى أَرْزَقِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى مَعِيْشَتِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى بُيُوْتِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى عُمْرِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِى أُمُوْرِنَا.

Allahumma barik lana fi aezaqina wa barik lana fi ma'isyatina wa barik lana fi buyutina wa barik lana fi 'umurona wa barik lana fi umurina.

Artinya:

"Ya Allah berkahilah rizki-rizki kami, berkahilah kehidupan kami, berkahilah rumah-rumah kami, berkahilah umur kami, dan berkahilah urusan-urusan kami."

Doa ini sangat cocok untuk acara syukuran rumah baru karena secara spesifik memohon keberkahan untuk rumah (buyutina). Selain itu, doa ini juga memohon keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan lainnya seperti rezeki, kehidupan secara umum, umur, dan segala urusan. Doa ini mencerminkan harapan agar rumah baru menjadi tempat yang penuh berkah dan kebaikan bagi penghuninya.

Doa Pembuka dan Penutup Acara Syukuran Pernikahan

Doa Pembuka Acara Pernikahan:

اللهم بارك لنا في هذا الزواج وبارك على الزوجين، واجعل بينهما مودة ورحمة، وارزقهما السعادة والبركة في حياتهما.

Allahumma barik lana fi hadha az-zawaj wa barik 'ala az-zawjain, wa'jal bainahuma mawaddatan wa rahmatan, warzuqhuma as-sa'adah wal-barakah fi hayatihima.

Artinya:

"Ya Allah, berkahilah pernikahan ini dan kedua mempelai, jadikan di antara mereka rasa cinta dan kasih sayang, serta limpahkan kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup mereka."

Doa Penutup Acara Pernikahan:

اللهم اجعل هذا الزواج مباركا وارزقهم ذرية صالحة، واغفر لنا ذنوبنا وتجاوز عن سيئاتنا.

Allahumma aj'al hadha az-zawaj mubarakan, warzuqhum dzurriyatan shalihatan, waghfir lana dzunubana watajawaz 'an sayyiatina.

Artinya:

"Ya Allah, jadikanlah pernikahan ini penuh berkah, karuniakan mereka keturunan yang saleh, dan ampunilah dosa-dosa kami serta maafkanlah kesalahan kami."

Doa ini sangat relevan untuk acara pernikahan karena secara spesifik memohon keberkahan bagi pernikahan dan kedua mempelai. Doa ini juga memohon agar Allah menjadikan cinta dan kasih sayang (mawaddah wa rahmah) di antara kedua mempelai, yang merupakan pondasi penting dalam pernikahan Islam. Doa penutupnya memohon keberkahan pernikahan, keturunan yang saleh, serta ampunan bagi semua yang hadir.

Pembacaan doa menjadi bagian penting dalam kehidupan seorang Muslim, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun acara-acara khusus. Melalui doa, kita menjalin komunikasi spiritual dengan Allah SWT, menyampaikan harapan, syukur, dan permohonan kita kepada-Nya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |