Ribuan Jamaah Muslimin Hizbullah Banjarnegara Sholat Idul Fitri Sehari Lebih Awal dari Pemerintah, Ini Alasannya

2 days ago 11

Liputan6.com, Banjarnegara - Ribuan warga Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, yang tergabung dalam Jama'ah Muslimin (Hizbullah), melaksanakan sholat Idul Fitri 1446 Hijriah pada Minggu, (30/3/2025). Sholat hari raya tersebut digelar di Lapang Caduk Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara.

Pimpinan Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Kabupaten Banjarnegara, Adi Mulyoto, menjelaskan bahwa pelaksanaan sholat Idul Fitri kali ini merujuk pada keputusan hasil sidang isbat yang digelar oleh Jama'ah Muslimin (Hizbullah) pusat di Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu malam, 29 Maret 2025.

"Keputusan Dewan Rukyat Internasional dan Dewan Imamah menetapkan bahwa hari ini, 1 Syawal, berdasarkan pengamatan hilal yang terlihat di berbagai negara, terutama di wilayah Timur Tengah, seperti Sudair dan Tamir di Arab Saudi," kata Adi Mulyoto usai melaksanakan sholat Id.

Menurutnya, dengan adanya pengamatan hilal yang sudah terlihat, pihaknya menggelar sholat Idul Fitri. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW, yaitu, "Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah dengan melihat hilal."

"Karena hilal sudah nampak di sebagian bumi Allah, Jama'ah Muslimin (Hizbullah) dan masyarakat sekitar turut serta, dengan sekitar 1.000 warga mengikuti salat Id," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Islam Aboge Lebaran Idul Fitri Kamis, Ini Perhitungan Kalendernya

Promosi 1

Tidak Ada Paksaan Ikut Keputusan Hizbullah

Kepala Desa Gumelem Kulon Arif Machbub menjelaskan, Jama'ah Muslimin Hizbullah menentukan tanggal 1 Syawal secara mandiri sudah sangat lama. Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah di masyarakat.

“Kalau tidak salah sejak tahun 1985. Waktu itu saya masih kecil. Alhamdulillah keberagaman di Desa Gumelem sendiri tidak masalah, dan alhamdulillah dalam hal ini persatuan dan kesatuan umat tetap terjaga karena memang dalam hal ini kita selalu mengedepankan ukhuwah islamiyah,” tuturnya.

Arif mengatakan, pelaksanaan sholat Idul Fitri bagi Jama’ah Muslimin Hizbullah tidak selalu berbeda. Ada kalanya penentuan awal Syawal sama dengan keputusan pemerintah.

“Kadang juga bareng, kadang juga tidak. Dalam hal demikian, menurut kami kembali lagi pada keyakinan masing-masing. Tidak ada paksaan, sehingga yang terpenting persatuan dan kesatuan umat tetap terjaga,” tandasnya.

Pemerintah Putuskan Lebaran Idul Fitri 1446 H Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah di Indonesia jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Sidang isbat penentuan awal Syawal 1446 Hijriah yang dipimpin langsung Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Sabtu, 29 Maret 2025. Sidang yang dimulai pukul 18.30 WIB ini diawali dengan seminar posisi hilal pukul 16.30 WIB. 

Proses sidang isbat melibatkan pemaparan metode perhitungan astronomi (hisab) dan laporan hasil rukyat (pengamatan hilal) dari 33 titik di Indonesia (kecuali Bali yang sedang merayakan Nyepi). Pengumuman hasil sidang disampaikan sekitar pukul 18.58 WIB melalui konferensi pers yang disiarkan secara langsung di berbagai media.

Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan data astronomi dan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Meskipun ijtimak terjadi pada 29 Maret 2025, hilal kemungkinan besar tidak teramati pada hari tersebut. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025, sejalan dengan prediksi Muhammadiyah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |