3 Jimat Sakti Jenderal Soedirman, Rahasia Kebal sang Panglima dari Kejaran Belanda

12 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Dalam catatan sejarah Indonesia, Jenderal Soedirman bukan hanya dikenal sebagai sosok militer yang tangguh, tetapi juga pribadi yang religius dan bermoral tinggi.

Namanya tak hanya tertulis dalam buku pelajaran atau diabadikan menjadi nama jalan, tetapi terpatri dalam sanubari bangsa Indonesia. Ia menjadi seorang panglima yang berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan lewat perang gerilya melawan Belanda.

Di tengah kondisi kesehatan yang memburuk bahkan harus dipikul di atas tandu, Jenderal Soedirman tetap memimpin langsung perlawanan. Tubuhnya boleh lemah, tetapi semangat dan jiwanya seakan tak tersentuh oleh rintangan apa pun.

Banyak yang mencatat kehebatannya dalam taktik perang gerilya, tetapi tak sedikit pula yang menyoroti sisi misterius yang menyelubungi jejak perjuangannya.

Di antara kisah-kisah perjuangan itu, beredar cerita tentang tiga jimat yang konon selalu menyertainya dan menjadi pelindung dari segala ancaman, bahkan dari upaya penangkapan oleh pasukan Belanda yang begitu agresif.

Lantas, apa sebenarnya jimat yang dimiliki oleh Jenderal Soedirman yang membuatnya begitu tangguh dan berani dalam melawan penjajah? Berikut kisahnya merangkum dari laman suaramuhammadiyah.id, Jumat (2/5/2025).

Saksikan Video Pilihan ini:

Memacu Adrenalin di Rimba Ujung Barat Banyumas (Motor Adventure)

Jimat Jenderal Soedirman

Sebagaimana diarsipkan oleh perpustakaan nasional dengan judul “Inilah 3 Jimat Jendral Sudirman yang Jarang Diketahui Masyarakat.” Bahwa suatu saat salah satu pasukan Jenderal Soedirman memberanikan diri bertanya untuk melepas rasa penasaran, sebab kegagalan demi kegagalan pihak Belanda dan sekutunya ketika hendak menangkap Jenderal Soedirman.

“Sebenarnya jimat apa yang di pakai Mas Kyai ini sehingga selalu lolos dan tidak bisa ditangkap oleh penjajah Belanda dan PKI?”, tanya Soepardjo Roestam mewakili teman-temannya yang juga penasaran.

Dengan wajah tersenyum, Jenderal Soedirman menjawab, “Iya, aku menggunakan jimat, adapun jimat yang pertama adalah saat berperang aku selalu dalam kondisi sudah berwudhu. Jimatku yang kedua ialah selalu sholat tepat pada waktunya, dan yang ketiga yaitu aku mencintai rakyatku sepenuh hatiku”. Demikian kira-kira jawaban beliau.

Jejak Keteladanan Spiritual Sang Jenderal

Seseorang yang menjaga wudhu, hakikatnya ia selalu siap menghadap Tuhannya, memposisikan diri agar selalu suci dalam segala keadaan, bahkan dalam perang dan gerilya sekalipun. Inilah lakon spiritual pertama Jenderal Soedirman yang patut diteladani. Apalagi seorang ‘alim, penuntut ilmu juga dosen yang mengajarkan ilmu, maupun pegawai/ karyawan yang bekerja di lingkungan penuh ilmu, maka sangat utama manakala berangkat ke tempat bekerja dalam keadaan suci, telah menunaikan wudhu.

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Jenderal Soedirman merupakan pribadi yang selalu mendirikan sholat tepat waktu. Sholat merupakan kewajiban fundamental dalam ajaran Islam, harus dikerjakan dalam keadaan apapun, tentu dengan adanya rukhsah atau keringanan (alternatif) dalam melaksanakannya.

Selain itu, terdapat satu kalimat yang menjadi suluh pengobar semangat bagi kaum muslimin kala itu, tepatnya dalam membendung dan melawan serangan penjajah tanah air, yakni hubbul wathan minal iman. Bahwa mencintai tanah air merupakan bagian dari keimanan. Bukti seseorang mencintai tanah air tidak semata-mata menjaga keutuhan wilayah, namun juga segala yang hidup di atasnya.

Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa point yang menjadi catatan utama dalam bahasan ini. Pertama berwudhu, ia mengajarkan kita arti penting mengenai kesucian diri. Setelah itu sholat, sebagai bentuk ikatan hubungan dengan Allah SWT atau hablun minallāh. Kemudian mencintai rakyat, sebagai bentuk menjaga hubungan dengan sesama atau hablun minannās. Ketiga dimensi spiritual tersebut menjadi satu kepribadian yang tertanam kokoh dalam diri Jenderal Soedirman, semoga kita mampu mengambil hikmah dan teladan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |