Liputan6.com, Jakarta - Doa malaikat termasuk salah satu doa yang mustajab. Sebab malaikat adalah makhluk yang bersih dari dosa sehingga doa mereka langsung diterima oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, tentunya kita berharap agar mendapatkan doa malaikat. Ketika didoakan oleh malaikat, doa itu akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah.
Ternyata malaikat bahkan mendoakan kebaikan bagi manusia yang senantiasa melakukan banyak amalan. Beruntunglah bagi mereka yang mendapat doa dari malaikat sebab doa itu akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah.
Namun pastinya dengan syarat bahwa kita senantiasa melakukan amalan dengan ikhlas yang membuat malaikat ridho mendoakan kita. Lantas, siapakah orang-orang yang didoakan oleh malaikat? Berikut uraiannya dikutip dari cahayaislam.id.
Saksikan Video Pilihan ini:
Awas, Sengatan Ubur-Ubur Api di Pantai Teluk Penyu Cilacap
Golongan Orang yang Didoakan Malaikat
1. Orang yang Tidur dalam Keadaan Bersuci
Barang siapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa; Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci. (HR. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)
2. Orang yang Sedang Duduk Menunggu Waktu Sholat
Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendo’akannya; Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia. (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim: 469)
3. Orang-orang yang Berada di Saf/Barisan Depan di Dalam Sholat Berjamaah
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat kepada (orang orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan. (HR. Imam Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah dari Barra bin Azib)
4. Orang yang Menyambung Shaf Sholat Berjamaah
Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bersholawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf. (HR. Imam Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah)
Golongan Orang yang Didoakan Malaikat
5. Mengucapkan Aamiin ketika Imam Usai Membaca Al-Fatihah
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ سُمَىٍّ، مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ” إِذَا قَالَ الإِمَامُ {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ} فَقُولُوا آمِينَ. فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ”. تَابَعَهُ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَنُعَيْمٌ الْمُجْمِرُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضى الله عنه.
Rasulullah SAW bersabda, “Katakanlah Aamiin saat Imam mengatakan ‘Ghairi l-maghdubi` alaihim wala d-daalleen’ (bukan jalan orang-orang yang mendapatkan kemarahan Anda (seperti orang Yahudi) atau orang-orang yang sesat (seperti Kristen)); semua dosa masa lalu dari orang yang perkataannya (dari Aamiin) bertepatan dengan malaikat, akan dimaafkan.” Shahih Bukhari 782 (shahih)
6. Orang yang Duduk di Tempat Sholatnya Setelah Melakukan Sholat
Para malaikat akan selalu bersholawat (berdoa) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat sholat dimana ia melakukan shalat, selama belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata; Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia. (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no.8106)
7. Orang yang Melakukan Sholat Subuh dan Ashar Secara Berjamaah
Para malaikat berkumpul pada saat sholat Subuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.
Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu sholat Ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga sholat Ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka.
Bagaimana kalian meninggalkan hambaKu? Mereka menjawab: kami datang sedangkan mereka sedang melakukan sholat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan sholat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat. (HR. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al-Musnad no. 9140)