Liputan6.com, Cilacap - Ular adalah salah satu hewan yang sering kali menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran bagi banyak orang. Kehadiran ular di sekitar rumah dapat menjadi ancaman bagi keselamatan dan kenyamanan keluarga.
Oleh karena itu, banyak orang yang mencari cara mengusir ular dan mencegahnya mendekat ke rumah.
Dalam Islam, kita diajarkan untuk hidup berdampingan dengan alam dan makhluk lainnya, termasuk hewan seperti ular.
Namun, kita juga diajarkan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan diri sendiri dan keluarga. Oleh karena itu, mencari cara untuk mengusir ular dan mencegahnya mendekat, agar ular tak masuk rumah adalah langkah yang bijak.
Berikut ini cara tentang 8 cara agar ular tidak mendekat ke rumah secara Islami seperti yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (20/07/25).
Simak Video Pilihan Ini:
Detik-Detik Evakuasi Jenazah Bocah Tenggelam di Pantai Bedahan Cilacap
Cara Agar Ular Tidak Mendekati Rumah
1. Menjaga Kebersihan Rumah dan Lingkungan
Rasulullah ﷺ bersabda: "Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)
Ular suka tempat yang lembab, kotor, dan tersembunyi. Bersihkan rumah dari tumpukan barang, potong rumput yang tinggi, dan hindari genangan air. Dengan menjaga kebersihan, kita tidak hanya menjauhkan ular tapi juga menunaikan ajaran Islam.
2. Menutup Celah Rumah dan Lubang-Lubang Kecil
Dalam Islam, kita dianjurkan untuk melakukan ikhtiar terbaik sebelum tawakal. Tutup semua lubang dan celah yang memungkinkan ular masuk. Termasuk lubang di bawah pintu, lubang angin, dan saluran air. Usaha ini bentuk dari penjagaan diri dan keluarga.
3. Membaca Doa Perlindungan – Paling Ampuh!
Doa adalah senjata paling ampuh seorang mukmin. Dalam Islam, kita diajarkan doa-doa untuk melindungi rumah dari gangguan makhluk, termasuk ular. Salah satunya:
Doa masuk rumah: "Bismillaahi walajnaa wa bismillaahi kharajnaa wa ‘alallaahi rabbinaa tawakkalnaa" (Artinya: Dengan nama Allah kami masuk, dan dengan nama Allah kami keluar, dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakal) – HR. Abu Dawud
Doa perlindungan dari binatang berbisa: "A’udzu bikalimaatillaahit-taammaati min sharri maa khalaq" (Artinya: Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya) – HR. Muslim
Doa ini sebaiknya dibaca pagi dan petang, serta ketika berada di tempat baru.
4. Tidak Membunuh Ular Sembarangan
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa ada ular yang termasuk jin muslim, dan dilarang langsung dibunuh. Jika melihat ular di rumah, disunnahkan untuk memperingatkannya tiga kali. Jika ia tetap tinggal, barulah dibunuh.
"Sesungguhnya di Madinah ada jin yang telah masuk Islam. Maka jika kalian melihat ular di rumah, peringatkanlah ia tiga kali. Jika ia tetap tinggal setelah itu, maka bunuhlah karena itu syaitan." (HR. Muslim)
Cara Agar Ular Tidak Mendekati Rumah (5-8)
5. Menghindari Kesyirikan dan Membersihkan Rumah dari Barang Syirik
Ular dan makhluk berbahaya lainnya bisa jadi datang karena rumah dihuni oleh energi negatif atau benda-benda yang mengundang jin, seperti jimat, benda pusaka, dan lainnya. Membersihkan rumah dari benda-benda tersebut termasuk bentuk tawakkal dan penyucian tauhid.
6. Memutar Ayat Suci Al-Qur'an di Rumah
Rumah yang sering diperdengarkan Al-Qur’an, terutama surat Al-Baqarah, akan dijauhkan dari gangguan jin dan makhluk berbahaya. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya syaitan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah." (HR. Muslim)
Ular yang dikaitkan dengan gangguan gaib juga akan menjauh dari rumah yang dipenuhi zikir dan ayat suci.
7. Menanam Tanaman Pengusir Ular (Bagian dari Ikhtiar Sunnatullah)
Serai wangi, bawang putih, dan lidah mertua dikenal dapat mengusir ular. Menanamnya di halaman adalah bagian dari ikhtiar. Islam mengajarkan bahwa usaha fisik juga bagian dari iman.
8. Tidak Membiarkan Makanan Berserakan
Sisa makanan menarik tikus, dan tikus menarik ular. Islam mengajarkan untuk tidak mubazir dan membuang sisa makanan sembarangan. Membersihkan dapur dan tempat makan adalah sunnah Nabi yang membawa keberkahan dan perlindungan.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul