Liputan6.com, Bogor - Dalam masa sulit, banyak manusia mengeluhkan masalah rezekinya, terlebih sedang dililit utang. Masalah ekonomi ini juga dihadapi oleh seorang muslim.
Umat Islam jangan pernah khawatir dengan masalah rezeki termasuk banyak utangnya. Ada banyak amalan dari para ulama yang berkhasiat melancarkan rezeki agar melunasi utang. Salah satunya doa dari Rasulullah SAW..
Ulama asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz membagikan amalan doa Rasulullah SAW yang yang berkhasiat untuk melancarkan rezeki dan juga pelunas utang. Doa ini berasal dari kisah Sayyidina Hasan.
"Disebutkan dalam biografi Sayyidina Hasan bin Ali. Termasuk syarat yang beliau tuliskan dalam surat kepada Muawiyah bin Abi Sufyan agar ia mengirimkan 100 ribu dinar setiap tahun kepada beliau dari harta kaum muslimin untuk dibelanjakan, untuk para tamu dan kemaslahatan melalui tangan beliau," kata Habib Umar bin Hafidz, dikutip dari YouTube Rumah Muslimin TV, Sabtu (19/10/2024).
Namun, hal itu hanya berjalan setahun. Tahun berikutnya putus. Sayyidina Hasan pun punya banyak utang.
"Beliau orang yang mulia penjamu tamu, pembawa maslahat, dan yang selalu memberi dan berinfaq. Beliau pun berkeinginan mengingatkan sang penguasa dengan janjinya antara beliau dan dia dengan syarat yang ada (di awal perjanjian)," lanjut Habib Umar.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Tips Menghapal Al Quran Super Cepat Hanya 2 Bulan Ala Siswa SMA IT Nurul Ihsan Cilacap
Cerita Sayyidina Hasan kepada Rasulullah SAW soal Utangnya
Kemudian Sayyidina Hasan memerintahkan pelayannya untuk menyiapkan kertas dan pena lengkap tintanya. Maksudnya, ia hendak menuliskan surat terhadap penguasa.
"Dibawakanlah kertas tinta dan pena, tapi beliau tidak menulis. Beliau berkata, sebaiknya tidak menulis surat kepada seorang makhluk seperti kita. Lalu ia mengurungkannya," kata Habib Umar.
Di malam harinya, ia bermimpi Rasulullah SAW yang merupakan kakeknya. Rasulullah SAW bertanya mengenai kabar cucunya.
Sayyidina Hasan kemudian menceritakan bahwa ia mempunyai banyak utang, tapi di sisi lain harus terus memberi infaq.
Rasulullah SAW kemudian bertanya, ”Apakah kamu minta pena kertas dan tinta untuk menulis ke seorang makhluk sepertimu?”
Sayyidina Hasan menjawab, “Wahai kakek aku ingin melakukan itu tapi aku urungkan.”
Rasulullah SAW berkata, “Jangan lakukan itu nak,” Lalu Sayyidina Hasan bertanya apa yang harus dilakukannya.
Doa Pelunas Utang dari Rasulullah SAW
Rasulullah SAW kemudian memerintahkan untuk membaca doa ini.
اَللَّهُمَّ اقْذِفْ فِى قَلْبِى رَجَاءَكَ وَاقْطَعْ رَجَائِى عَمَّنْ سِوَاكَ، حَتَّىٰ لاَ أَرْجُوْ اَحَدًا غَيْرَكَ. اَللَّهُمَّ وَمَا ضَعُفَتْ عَنْهُ قُوَّتِى وَقَصُرَ عَنْهُ عَمَلِى وَلَمْ تَنْتَهِ إِلَيْهِ رَغْبَتِى وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْأَلَتِى وَلَمْ يَجْرِ عَلَىٰ لِسَانِى مِمَّا أَعْطَيْتَ اَحَدًا مِنَ اْلاَوَّلِيْنَ وَٱلْأَخِرِيْنَ مِنَ ٱلْيَقِيْنِ فَخُصَّنِى بِهِۦ يَارَبَّ ٱلْعَالَمِيْنَ
Allahummaqdzif fii qolbii rojaa-aka waqtho’ rojaa-ii ‘amman siwaaka hattaa laa arjuu ahadan gairoka. Allahumma wa maa dho’ufat ‘anhu quwwatii wa qoshuro ‘anhu ‘amalii wa lam tantahi ilaihi roghbatii wa lam tablugh-hu mas-alatii wa lam yajri ‘alaa lisaanii mimma a’thoita ahadan minal awwaliina wal aakhiriina minal yaqiini fa khus-shonii bihii yaa robbal ‘aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, lemparkan pengharapan (kepada)Mu di hatiku, putuskan (ketergantungan) harapanku dari orang selain-Mu hingga aku tidak akan berharap kepada siapa pun selain-Mu. Ya Allah, dan sekalipun kekuatanku lemah darinya, usahaku pendek/sedikit darinya, dan itu tidak bisa menyelesaikan keinginanku dan tidak bisa menyampaikan permintaanku, dan keyakinan tidak berjalan pada lisanku dari apa/sebagaimana yang telah Engkau berikan kepada siapa pun, baik dari orang-orang terdahulu dan orang-orang yang terakhir, maka hal tersebut khususkan padaku wahai Tuhan semesta alam."
"Berkata Sayyidina Hasan. Maka aku merengek kepada Allah SWT dengan doa itu selama seminggu. Lalu penguasa mengirimkan kepadaku 500 ribu dinar. Maka ia bayar utang-utangnya dan ia tambahkan infaqnya," tutur Habib Umar bin Hafidz.
Setelah mengamalkan doa dari kakeknya, Sayyidina Hasan kembali bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi. Nabi SAW kembali bertanya kabar cucunya.
“Allah SWT telah memberi kelapangan menjadi berkali lipat, dan telah dikirimkan sekian,” katanya kepada Nabi SAW.
“Begitulah nak, orang yang berharap kepada Allah SWT dan tidak tidak berharap kepada makhluk,” kata Rasulullah SAW, disampaikan Habib Umar.
Wallahu a’lam.