Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam disunnahkan melaksanakan sholat Dhuha. Sholat Dhuha dapat dikerjakan setelah terbit matahari hingga menjelang waktu Dzuhur.
Ulama kelahiran Madinah, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa jumlah rakaat sholat Dhuha paling banyak adalah delapan rakaat. Akan tetapi, boleh jika mengerjakannya hanya dua rakaat.
“Anda sesuaikan, kalau pun dua rakaat tidak masalah. Bisa dibagi, misal pagi banget dua rakaat, agak siang dua, dan seterusnya,” kata Syekh Ali Jaber, dikutip dari YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, Selasa (22/10/2024).
Menurut Syekh Ali Jaber, sholat Dhuha paling afdhol dilakukan sebanyak empat rakaat. Jumlah rakaat sholat Dhuha yang diutamakan ini juga selaras dengan pendapatnya Imam An-Nawawi.
Dalam ceramah yang berbeda, Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengutip salah satu hadis Nabi SAW, bahwa Sayyidah Aisyah bercerita Rasulullah SAW melakukan sholat Dhuha sebanyak empat rakaat.
Dalam keterangan yang lain, Buya Yahya menerangkan sholat Dhuha dilakukan minimal dua rakaat dan boleh melebihi empat rakaat. Tambahan rakaatnya dibatasi hingga delapan rakaat.
“Maka disepakati sholat Dhuha paling banyak delapan rakaat. Ada riwayat lemah yang dinukil juga oleh Mazhab Syafi’i sampai 12 rakaat,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah rakaat sholat Dhuha yang paling afdhol atau utama adalah empat rakaat. Boleh dilakukan dua, delapan, atau 12 rakaat.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Meraup Untung dari Budidaya Longyam Ala Petani Wanareja Cilacap
Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha
Mengutip NU Online, sholat dhuha dapat dilaksanakan sebagaimana sholat-sholat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat salam sebagaimana berikut.
Niat di dalam hati bersamaan takbîratul Ihrâm. Untuk memantapkan niat, sebelumnya bisa melafalkan niat sholat dhuha berikut.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Selanjutnya melaksanakan gerakan dan bacaan sholat sebagaimana umumnya sampai salam setelah dua rakaat. Setelah salam atau selesai seluruh sholat kemudian membaca doa.
Doa setelah Sholat Dhuha
Berikut doa setelah sholat dhuha.
اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allâhumma innad dlahâ’a dlahâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba‘îdan fa qarribhu, bi haqqi dlahâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika, âtinî mâ atayta ‘ibâdakas shâlihîn.
Artinya: “Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rejekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”
Wallahu a'lam.