Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani guru beban negara, dalam artikel berjudul "Viral Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Kemenkeu Bilang Begini" yang dimuat Liputan6.com, pada 19 Agustus 2025, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) angkat bicara soal video viral yang menampilkan seolah-olah Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan guru adalah beban negara. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu RI Deni Surjantoro, potongan video tersebut hoaks.
"Faktanya, Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan bahwa Guru adalah Beban Negara," kata dia, Selasa (19/8/2025).
"Video tersebut adalah hasil deepfake dan potongan tidak utuh dari pidato Menkeu dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus lalu," lanjut dia.
Penelusuran dilanjutkan dengan mengamati isi video Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di ITB pada 7 Agustus 2025.
Penelusuran mengarah pada video berjudul "Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia tahun 2025" yang dimuat akun YouTube resmi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang diunggah, pada 7 Agustus 2025.
Video tersebut berdurasi 2 jam 28 menit 29 detik, Sri Mulyani mulai berbicara pada menit ke 47 sampai 1 jam 7 menit, berikut transkripnya.
"Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum, warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua pak Menko PMK Pak praktik.
Pak Brian teman saya yang sebentar lagi akan jadi nobel semoga amin Thank you very much and inspirational Speech so in the next Indonesia.
Para peneliti dan juga seluruh orang-orang pintar yang pasti iq-nya di atas berapa bagian yang di sini tadi kan disampaikan eh apa indikatornya apa tadi Pak? Iya Oke semoga semuanya paling tidak sama dengan Pak Brian Pak Brian itu adalah base line bukan top line gitu ya setuju enggak. karena saya mau cerita tentang APBN eee dan keuangan negara untuk mendukung Sain teknologi dan industri yang merupakan topik hari ini.
Ibu Bapak sekalian pertama saya ingin menyampaikan Terima kasih telah dilakukan suatu Konvensi desain teknologi dan industri Indonesia 2025, ini adalah suatu inisiatif yang sangat tepat waktu timely dan juga tepat dari sisi topik eee karena dunia hari ini sangat dominited by sain teknologi.
Dan yang menggerakkan Apa saja sekarang ini di dunia, kalau Anda semuanya mungkin sebagian investasi di saham di Amerika dan meningkatkan kesejahteraan atau valuedit.
Dunia hari ini tidak dalam kondisi yang mudah terjadi pergeseran yang sangat fundamental di dalam geopolitik, persaingan yang makin sengit antar negara persaingan yang tujuannya adalah untuk menguasai atau menciptakan ekonomi atau ruang pengaruh yang sangat besar, beyond satu country bisa basisnya ideologi bisa basisnya pragmatism yaitu menjaga kepentingan negara tersebut.
Oleh karena itu Indonesia sebagai sebuah negara besar baik dari sisi geografi demografi lokasi dan juga size dari ekonominya kita pasti akan menjadi salah satu negara yang menjadi pelaku atau menjadi ajang dari persaingan itu pilihan ada di kita kalau kita hanya menjadi ajang. Berarti ini adalah tempat pertempuran dari pengaruh-pengaruh seluruh dunia.
Kalau kita ingin menjadi pelaku berarti kita sendiri yang harus menyiapkan dan menyiapkan diri itu berarti tidak hanya manusia-manusianya yang sangat penting dan yang di ruangan ini adalah di elite intelektual yang punya tanggung jawab besar terhadap posisi Indonesia agar tidak hanya sebagai ajang tapi juga menjadi pelaku di dalam pergaulan dunia yang hari-hari ini sangat sengit diisi dengan sentimen persaingan.Namun tidak hanya SDM, kita juga punya tantangan homework yang luar biasa penting yaitu institusional building dan tentu juga semuanya membutuhkan resources terutama keuangan. APBN adalah instrumen yang sangat penting di dalam sebuah negara mencapai cita-citanya namun untuk bisa APBN berperan penting dibutuhkan suatu kesepakatan dan juga kerjasama yang luar biasa, saya rasa kita semuanya memahami bahwa teknologi science merupakan faktor penentu bagi sebuah perekonomian untuk maju, dia menentukan total faktor produktif dari sebuah negara dan perekonomian ekonomi, tidak hanya bisa tumbuh hanya dengan menambah jumlah leather tidak hanya dengan menambah jumlah Capital tapi kombinasi label dan Capital yang disertai dengan science dan Teknologi akan menciptakan suatu produktif dan solusi yang kemudian bisa memajukan perekonomian tersebut.
Oleh karena itu negara-negara maju pasti investasi sangat besar di bidang saint teknologi riset dan pendidikan saya menganggap Konvensi ini saya harap akan menjadi salah satu bentuk bagi kita semuanya untuk bekerja sama antara akademission industri holder dalam sebuah ekosistem yang meningkatkan produktivitas melalui sains dan teknologi,.Saya akan memulai dengan peranan APBN 20% dari anggaran APBN belanja itu di desain untuk pendidikan itu mandat konstitusi untuk tahun ini 750 triliun alokasi anggaran ini dipakai untuk memperkuat ekosistem dari seluruh pendidikan. Namun Indonesia adalah negara besar, kalau kita bicara pendidikan kita bisa bicara dari mulai Madrasah, pendidikan sekolah negeri swasta atau kita bicara tentang guru, dari mulai guru honorer sampai dengan Profesor atau orang-orang pintar yang ada di ruangan, seperti ini peneliti dan perguruan tinggi yang juga begitu sangat diverse.
Saya ingat sih Beberapa bulan yang lalu ada demo guru tidak dapat Tukin dosen tidak dapat Tukin tapi saya yakin bukan dosen yang duduk di sini karena yang demo itu ternyata dosen itu ada beberapa jenis dosen Pak Dian yang biasanya ngurusin penelitian yang hebat-hebat tiba-tiba jadi menteri langsung ngurusin dosen tapi itu yang bisa membuat memenangkan Nobel Pak Adrian nanti
Tapi kita tahu bahwa interaksi dan kepandaian maupun kemampuan untuk meraih prestasi itu bukan masalah azas sama rata sama rasa begitu, jadi dosen kemudian punya hak untuk mendapatkan tunjangan, dosen juga harus diukur kinerjanya dan inilah yang mungkin menjadi salah satu ujian bagi Indonesia distributing the money for the six of just equality.
Ini merupakan suatu desain insentif yang menurut saya teman-teman dari kelompok perguruan tinggi harus membahas dan mempertanyakan diri sendiri dan mungkin juga merekomendasi What kind of intention insentif, sistem yang harusnya kita es publish untuk membuat anggaran pendidikan itu benar-benar menghasilkan hasil yang baik untuk hari ini.
Kami mengelola APBN untuk anggaran pendidikan berdasarkan ekosistem pendidikan, cluster pertama adalah anggaran yang dialokasikan untuk benefitnya adalah para murid sampai dengan mahasiswa, itu dari biaya operasi sekolah yang dihitung perkapita dari murid PIP, yaitu beasiswa untuk pelajar KIP beasiswa untuk kuliah, beasiswa sampai dengan pascasarjana dan juga berbagai hal yang tujuannya adalah investment, manfaatnya adalah kepada murid tersebut atau mahasiswa bahkan dari PAUD sekarang sebelum usia 5 tahun ini menjadi penting di dalam investment human capital .
Cluster kedua adalah untuk guru dan dosen dan itu belanjanya dari mulai gaji sampai dengan tunjangan kinerja tadi, banyak di media sosial saya bisa mengatakan Oh menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat
Cluster ketiga di dalam ekosistem pendidikan atau belanja pendidikan adalah untuk sarana prasarana dari membangun sekolah bapak presiden, dalam hal ini sekarang minta sampai membangun sekolah baru seperti sekolah rakyat untuk anak-anak miskin, hingga membangun kampus-kampus dan laboratorium penelitian.
Itu semuanya adalah masuk di dalam anggaran pendidikan termasuk membangun rumah sakit pendidikan karena saya dari tadi sama pak menteri kesehatan dan dia adalah ketua MPR-nya ITB, jadi harus saya sebut kalau nggak nanti saya pulang nggak sampai Jakarta dan itu adalah semuanya digunakan di dalam rangka untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan penelitian di Indonesia tahun 2025.
Kami juga ingin melaporkan kepada para pemimpin intelektual peneliti dan seluruh pegiat di dalam sains dan teknologi bahwa negara Indonesia sekarang memiliki yang disebut dana abadi pendidikan mencapai Rp 154,1 triliun saya termasuk yang memulai melahirkan dana pendidikan abadi ini tahun 2009 dengan Rp 1 triliun, waktu itu motivasinya ada dua make sure bahwa anggaran 20% di dalam APBN yang diamanatkan konstitusi tidak jadi kalau tidak terbelanjakan dia harus menjadi dana abadi karena waktu kita semuanya belanjakan.
Banyak juga sekolah-sekolah yang tidak mampu untuk menggunakan sehingga dia pakai beli beli kursi padahal kursinya masih bagus, ngelabur atau ngecat ngelabur itu bahasa saya bahasa orang tua anak-anak sekarang enggak ada yang tahu ngelabur, ngecat sekolah ganti pagar, karena dia enggak tahu bagaimana menghabiskan dana pendidikan,.
Maka motif pertama dulu adalah making sure, bawah dana pendidikan tidak good swisted dibuatlah wadah yang disebut dana abadi, tapi motif kedua adalah karena saya waktu jadi Menteri Keuangan di 2005 2006 mulainya itu saya merasa minder karena banyak orang Indonesia yang tidak mampu sekolah di the best University.
Sesama Menteri Keuangan, waktu itu saya event di lingkungan ASEAN Malaysia Singapura mereka selalu bilang oh my staff udah belajar di Harvard Columbia gitu. Saya bilang anak buah saya enggak ada yang lulusan situ dan kita merasa saat kita harus catching up sehingga muncul lah keinginan untuk bisa mengirim orang Indonesia.
Saya yakin mereka itu mampu masuk Universitas University bagus di dunia namun selama ini tidak mampu karena tidak ada biaya. sehingga saya ingin melaporkan kepada Bapak Ibu sekalian 154,11 triliun kalau tahun ini ditambah dengan menjadi 175 kemarin. Kita juga akan menambahkan lagi dana Abadi pendidikan 126,12 ini untuk pendidikan dana Abadi penelitian 12,99 triliun dana Abadi perguruan tinggi 10 triliun dana Abadi kebudayaan 5 triliun dengan
Dana Abadi tersebut 670.000 anak-anak Indonesia telah menerima manfaat, 92.000 menerima manfaat dalam bentuk beasiswa gelar, 55.586 alumni dan 578.000 penerima beasiswa non degree
What about the top university di dunia 3.363 orang 24 alumni lpdp dari MIT yang saya yakin mungkin di sini ada nggak, 63 alumni dari University Of Oxford, 96 alumni Harvard University, 72 dari University Of Cambridge, 20 alumni dari Standford, 78 dari university of California Berkeley and 308 dari Imperial college London.
Ga ada yang tepuk tangan?
From zero to 3.363.
Saya berharap akan lebih banyak lagi walaupun Pak Brian kemarin dengan Pak pratik. Beliau akan menentukan Sekolah mana yang akan menjadi destiny dan bidang apa Saya rasa itu adalah polisi dari setiap pemangku kepentingan.
kami yang mengelola dananya supaya bisa sesuai dengan kepentingan dari masing-masing sektor.
Untuk stem beasiswa mencapai 58.597 mahasiswa, jadi bapak-bapak dan ibu sekalian ini masih akan banyak lagi puluhan ribu yang akan follow yourself.
Kalau bapak stepnya berhenti ya Republik berhenti berhenti
kalau bapak dan ibu sekalian akan menjadi pemenang Nobel laurat nanti pasti yang 58.000 nanti akan inspired By you jadi Anda semuanya juga memiliki tugas yang sama beratnya sehingga kita semuanya sama-sama bekerjasama lpdb juga memberikan brand untuk berbagai penelitian dalam hal ini.
2.792 Project research di bidang stem dan industri strategis. 1.274 masih jalan dan 1.199 telah selesai.
the good side about lpdp adalah Anda saya tahu karena saya pernah jadi peneliti selalu bilang Bu peneliti itu nggak mengikuti Tahun Anggaran
kita idenya bisa jalan riset kita muncul data barangkali juga perlu sehingga nggak mungkin Desember tiba-tiba ditutup nanti Januari mulai lagi gitu ya, kan kayak gitu kan, Iya gitu loh.
sehingga lpdp itu bisa dan tidak mengikuti Tahun Anggaran poin saya adalah kita semuanya mencoba untuk mendengar dan mendesain sehingga bukan alasan administrasi keuangan dan keuangan yang menjadi kendala Anda. Tapi saya mengatakan ini bukannya bahwa uangnya unlimited, resource selalu terbatas di seluruh dunia juga begitu dan resourcess harus ditata kelolakan dengan baik tidak berarti bahwa kalau kemudian peneliti dan you can use seenak-enaknya.
Dalam riset unggulan kita menduduki atau mendukung juga berbagai topik yang sekarang sangat aktual kecerdasan buatan atau ai, internet of thing semikonduktor, teknologi hijau semuanya adalah area yang juga didanai untuk penelitian.
Terakhir saya ingin menyampaikan kepada bapak dan ibu sekalian kami juga menyiapkan instrumen fiskal dalam bentuk tax insentif untuk penelitian yang disebut super tax deduction dalam hal ini kegiatan penelitian pengembangan dan juga yang Sain ini.
kalau ada wajib pajak perusahaan Saya harap di sini ada industri yang akan mengeluarkan untuk biaya penelitian untuk produknya untuk pengembangan kalau dia mengeluarkan 1 miliar mereka bisa men- deduc tiga kali lipatnya untuk pengurangan pajak 3 kali lipatnya, meaning kalau dia mengeluarkan satu miliar bisa men deduct 3 billion rupiah.
Untuk mengenakan pajaknya saat ini sudah ada 30 wajib pajak yang mengajukan 224 proposal yang estimasinya mencapai 1,46 Triliun Rupiah saya berharap bapak dan ibu sekalian peneliti juga agak ajak aja industri terus bilang eh, kalau kamu meneliti sama saya kamu ngeluarin 1 miliar you can De Duck triple dari pajak anda itu kan malah untung kan mestinya Ya jadi saya berharap itu mungkin perlu menjadi sesuatu yang bisa menjadi ide bagi Bapak Ibu sekalian Saya rasa itu yang kami bisa lakukan untuk mendukung seluruh upaya dari Ibu Bapak sekalian beasiswa ada pembangunan ada penelitian ada resourcesnya dibuat fleksibelnya. Terima kasih."Dari pemaparan Sri Mulyani tersebut tidak ada pernyataan terkait guru menjadi beban negara.
Penelusuran dilanjutkan dengan menggunakan menggunakan situs pendeteksi AI hivemoderation.com, dari situ tersebut didapatkan unsusr AI dalam klaim video pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani guru beban negara.
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=9aZJslosE0o&t=4074s
https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection?gad_source=1&gad_campaignid=19609884447&gclid=Cj0KCQjwh5vFBhCyARIsAHBx2wwn6fCGBZezmovwelyd-oL0VYoMTK0GRw_TQoWRTHsuvNHBWlaKB2saAt5fEALw_wcB