Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak waktu mustajab doa yang dapat dimanfaatkan muslim. Salah satu waktu mustajabnya berdoa adalah adalah saat sujud terakhir dalam sholat. Jika berdoa di waktu tersebut, maka potensi dikabulkannya akan lebih cepat.
“Saat yang paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya Yang Maha Tinggi adalah saat merendahkan dirinya, sujud. Saat itulah kita sangat dekat dengan Allah. Maka di saat itu perbanyaklah memohon. Itu nabi yang mengajarkan,” kata Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (21/10/2024).
Para ulama telah sepakat bahwa berdoa saat sujud terakhir sholat sangat dianjurkan karena termasuk waktu mustajab. Namun yang menjadi pertanyaan, bolehkah berdoa saat sujud sholat pakai bahasa Indonesia?
Buya Yahya mengatakan, terdapat khilaf di antara ulama soal berdoa saat sujud sholat menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa non-Arab.
Sebagian ulama mengatakan tidak diperkenankan karena selain bahasa Arab dapat membatalkan sholat. Ulama lainnya membolehkan doa dibaca dalam bahasa Indonesia saat sujud sholat.
“Biar pun di antara ulama ada yang berpendapat boleh, tapi lebih baik dihindari berdoa pakai bahasa Indonesia di dalam sholat,” kata Buya Yahya.
Penjelasan Buya Yahya soal Doa saat Sujud Sholat
Buya Yahya mengimbau umat Islam untuk tetap menggunakan bahasa Arab saat berdoa sujud terakhir sholat. Adapun doa di luar sholat boleh bebas pakai bahasa apapun yang dipahami.
“Tapi ingat kaidahnya, sebaik-baiknya doa adalah yang pernah dibaca nabi. Lafadz-lafadz yang dibaca oleh nabi ada sesuatu yang luar biasa,” ujar Buya Yahya.
Kapan sebaiknya berdoa dalam sujud terakhir sholat? Buya Yahya lebih menyarankan doa sujud terakhir dibaca saat sholat sendirian, bukan sedang menjadi imam. Sebab, imam yang memperlama sujud ketika sholat berjamaah bisa dikatakan menzalimi makmum.
“Kalau memperpanjang waktu sujud saat berjamaah (bagi imam) termasuk dzalim, memperpanjang shoalt tidak tempatnya. Akan tetapi, kalau Anda sholat sendiri bebas,” tutur Buya Yahya.
“Atau Anda saat jadi makmum mengikuti imam yang sujudnya panjang (boleh berdoa), meskipun imamnya salah seharusnya tidak lama-lama sujud,” kata Buya Yahya.
Penjelasan UAS
Pendakwah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) juga menyarankan agar memperbanyak doa saat sujud terakhir sholat. Terkait bahasa yang dipakai, UAS ada tiga khilaf lama mengenai soal ini.
“Pertama doa berbahasa Arab, kedua doa yang ma'tsur (ada dalam Al-Qur’an dan sunnah, ketiga doa berbahasa Indonesia.” kata UAS seperti dinukil dari YouTube Ngaji Frome Home.
UAS mengatakan, ulama sepakat bahwa doa yang ma'tsur boleh dibaca waktu sujud sholat. Adapun Doa berbahasa Indonesia, Inggris, dan non-Arab lainnya disepakati tidak boleh dipakai karena dapat membatalkan sholat.
“Doa yang berbahasa Arab ikhtilaf, sebagian mengatakan boleh, sebagian mengatakan tidak (dapat membatalkan sholat),” jelas UAS.
Lalu bagaimana jika tidak hafal doa yang berbahasa Arab? UAS mengatakan, muslim dapat berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia, tapi doanya di dalam hati, bukan dilafadzkan secara lisan.
“Jangan khawatir doa tidak didengar Allah jika dibaca dalam hati. Allah Maha Tahu,” tandas UAS. Wallahu a’lam.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kapal Pengayoman IV Terbalik di Perairan Nusakambangan Cilacap, 2 Tewas