Daftar Hoaks Terkait Peristiwa Gempa, Simak Faktanya Biar Tak Panik

Liputan6.com, Jakarta- Gempa bumi, sebagai bencana alam yang tak terduga, seringkali memicu kepanikan di masyarakat. Situasi ini kerap dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks.

Hoaks-hoaks ini tidak hanya menyesatkan, tetapi juga dapat memperburuk kondisi psikologis korban dan masyarakat luas. Video penampakan bangunan yang hancur hingga gelombang ombak yang tinggi efek gempa menjadi bahan dari hoaks gempa yang beredar di media sosial.

Cek Fakta Liputan6.com secara konsisten melakukan verifikasi terhadap berbagai klaim yang dikaitkan dengan peristiwa yang beredar di tengah masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk memerangi disinformasi, terutama yang berkaitan dengan peristiwa gempa bumi, baik di dalam maupun luar negeri.  Upaya ini penting untuk menjaga ketenangan dan memastikan masyarakat menerima informasi yang akurat.

Dengan mengetahui fakta sebenarnya, diharapkan masyarakat lebih bijak dalam menyaring informasi yang diterima. 

Agar tidak terpengaruh hoaks, simak daftar berikut.

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Puskesmas Purwasari Karawang runtuh efek gempa Bekasi, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 Agustus 2025.

Klaim video Puskesmas Purwasari Karawang runtuh efek gempa Bekasi menampilkan reruntuhan bangunan terdapat tulisan UGD. Dalam video tersebut terdapat tulisan "Efek Gempa Bekasi".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Puskesmas Purwasari Karawang...Efek Gempa Kabupaten Bekasi...Semoga tidak ada korban jiwa..."

Benarkah klaim video Puskesmas Purwasari Karawang runtuh efek gempa Bekasi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini......

Sebuah video yang diklaim peristiwa gempa di Aceh beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 Mei 2025.

Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik itu menampilkan suasana di perumahan warga. Sebagian dari atap dari rumah-rumah itu beterbangan. Tak hanya itu, seorang warga yang melihat kejadian itu terdengar melantunkan azan. Video itu kemudian dikaitkan dengan peristiwa gempa yang mengguncang Aceh Barat Daya pada 11 Mei 2025.

"GEMPA BUMI BERKEKUATAN MAGNITUDO 6,2 MENGGUNCANG WILAYAH ACEH BARAT DAYA, PADA MINGGU (11/5) SEKITAR PUKUL 15.57 WIB," demikian narasi dalam video tersebut.

"Gempa Aceh...." tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4.300 kali ditonton dan mendapat 31 komentar dari warganet.

Benarkan dalam video itu merupakan peristiwa gempa di Aceh pada 11 Mei 2025? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini......

Sebuah video yang diklaim penampakan gelombang tinggi di pantai akibat gempa yang mengguncang Myanmar beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Maret 2025.

Video berdurasi 10 detik itu memperlihatkan gelombang air laut menerjang sebuah pantai yang dipenuhi pengunjung. Seketika, pengujung dan sejumlah benda yang berada di pinggir pantai tergulung ombak. Video itu kemudian disebut-sebut terjadi di sebuah pantai akibat gempa yang mengguncang Myanmar.

"Penampakan gempa bumi Thailand Myanmar yg berada di pantai 😱," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 22 ribu kali ditonton dan mendapat 13 komentar dari warganet.

Benarkah dalam video itu penampakan gelombang tinggi akibat gempa yang mengguncang Myanmar? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini......

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.