Liputan6.com, Cilacap - Terkadang pertanyaan yang sulit juga bisa keluar dari mulut anak-anak. Tentu saja kita dibuat bingung untuk menjawabnya.
Hal ini juga yang pernah dialami oleh ulama asal Rembang, Jawa Tengah, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) yang pernah ditanya oleh anaknya perihal kenapa melaksanakan sholat terus menerus.
Pertanyaan lucu dan lugu, namun sukar dijawab ini ternyata dengan mudah dijawab oleh murid Mbah Moen dengan jawaban yang logis atau masuk akal.
Perihal ini pernah disampaikan disela-sela tausiyahnya dan tentu saja bisa menjadi inspirasi kita yang barangkali pertanyaan serupa ini disampaikan oleh anak kita.
Simak Video Pilihan Ini:
Akibat Coba-Coba Konsumsi Narkoba untuk Stamina
Jawaban Enteng Gus Baha
Gus Baha menerangkan dirinya pernah mendapat pertanyaan dari anaknya perihal dirinya melaksanakan sholat terus menerus.
“Kalau anak saya tanya, Pak kenapa Bapak sholat terus?" terang Gus Baha menirukan pertanyaan anaknya sebagamana dikutip dari tayangan YouTube Short @pengaosangusbaha, Minggu (02/11/2024).
Menjawab pertanyaan anaknya ini, Gus Baha menjawab enteng. Dia menjawab bahwa sudah sepantasnya manusia itu sujud. Sebab manusia telah menggunakan bumi Allah ini secara cuma-cuma.
“Sepantasnya jadi manusia itu sujud, Nak,” jawab Gus Baha.
“Tidak ikut membuat dunia, kok ikut menggunakan, Allah ya dibayar tidak mau,” sambungnya.
“Ha..ha..ha..,” sahut tawa para jemaah mendengar jawaban Gus Baha yang enteng dan kocak.
Gus Baha pun menambahkan analogi yang memperjelas jawabannya itu. Ia mengatakan bahwa saat menyewa rumah orang saja harus bayar dan tentu saja dengan sujud ini sebagai bayaran atas anugerah nikmat Allah SWT yang sangat besar ini.
“Kata saya begitu, orang menggunakan rumah orang juga harus bayar, ini menggunakan buminya Allah tidak bayar, ya sudah saya anggap sujud itu bayar,” terangnya.
“Sehingga merasa sujud itu satu identitas," tandasnya.
Alasan Muslim Wajib Sholat
Mengutip kepri.kemenag.go.id, dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda “Islam dibangun di atas lima pilar: Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang hak) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan” (HR. Bukhari Muslim), Kutip Norkholis S.Ag, saat memberika ceramah mengisi acara arisan Dharma Wanita yang disejalankan dengan peringatan Isra Mikraj yang akan dilaksanakn di MTsN Tanjungpinang, Rabu (15/02/2023).
Rasulullah SAW bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.” Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama.
“Kenapa shalat itu tak boleh ditinggalkan? Karena shalat adalah amal yang akan ditanyai di hari perhitungan nanti.” Terangnya. Norkholis juga mengutip Dari Abu Hurairah ra berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Tidakkah kita merasa gemetar, saat ditanya tentang sudahkah kita shalat. Bagaimana kita menjawab pertanyaan saat dihisab kelak. Apakah kita termasuk orang yang menegakkan shalat atau mengabaikannya.Tentu, kita tak ingin diri ini celaka, dan berakhir dengan penyesalan.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul