Mau Pindah Rumah, Kapankah Waktu yang Tepat agar Tak Diganggu Jin? Ini Jawaban Buya Yahya

Liputan6.com, Jakarta - Bagi umat Islam, pindah rumah bukan hanya urusan logistik dan material semata. Ada sisi spiritual yang juga perlu diperhatikan agar hunian baru benar-benar membawa ketenangan lahir dan batin, bebas dari gangguan makhluk halus atau jin maupun energi negatif.

Sebagian orang masih bertanya-tanya, adakah waktu khusus yang dianjurkan dalam Islam untuk pindah rumah agar terhindar dari gangguan jin atau syaitan? Pertanyaan ini kerap muncul di berbagai majelis maupun platform dakwah digital.

Ulama dan pendakwah dari Cirebon KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya memberikan penjelasan lengkap mengenai hal ini dalam sebuah ceramah menjawab langsung pertanyaan seorang jamaah.

Menurut Buya Yahya, tidak ada ketentuan waktu khusus yang disebutkan dalam ajaran Rasulullah SAW tentang kapan seseorang sebaiknya pindah rumah. Namun, ada adab dan amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan saat memasuki rumah baru.

"Pertama, bacakan surat Al-Baqarah. Ini adalah sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan membacakan surat Al-Baqarah, rumah tersebut akan terlindungi dari gangguan makhluk halus," ujar Buya Yahya.

Penjelasan ini dikutip Selasa (29/04/2025) dari tayangan video ceramah yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, media resmi dari LPD Al-Bahjah.

Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga suasana spiritual rumah sejak awal ditempati. Rumah yang baru dihuni sebaiknya tidak menjadi tempat maksiat atau kegiatan yang menyalahi ajaran agama.

3 Jamaah Sholat Idul Fitri di Alun-Alun Pemalang Meninggal Tertimpa Pohon Tumbang

“Rumah itu harus jadi tempat kebaikan. Jangan rencanakan maksiat di dalamnya. Kalau manusia khilaf, itu wajar, tapi jangan sampai maksiat direncanakan dan dibudayakan,” kata Buya.

Ia juga menegaskan bahwa waktu pindahan sebaiknya tidak mengganggu urusan seseorang dengan Allah, seperti meninggalkan sholat karena sibuk mengangkat barang atau mempersiapkan pindahan.

"Misalnya pindahan bertepatan dengan waktu Jumatan, lalu suaminya jadi tidak ke masjid. Ini tentu keliru. Pindahan boleh kapan saja, asal jangan sampai merusak ibadah," jelasnya.

Hal yang sama berlaku dalam hubungan sosial. Pindahan hendaknya tidak mengganggu tetangga, terutama soal kebisingan atau akses jalan yang terhalang karena mobil atau perabot.

“Jangan ganggu orang lain. Pindah rumah boleh kapan saja, asalkan tidak menyusahkan tetangga atau mengganggu lingkungan sekitar,” tuturnya.

Menurut Buya Yahya, banyak orang yang masih terjebak pada mitos soal hari baik atau waktu tertentu untuk pindahan. Dalam Islam, tidak ada dalil yang mengatur hari-hari khusus tersebut.

"Islam memberi keleluasaan. Semua waktu baik. Asal jangan mengganggu hubunganmu dengan Allah dan hubunganmu dengan manusia," ujar Buya.

Ia pun menanggapi pertanyaan jamaah dengan doa agar rumah yang baru ditinggali menjadi tempat yang diridhoi oleh Allah, disukai para malaikat, dan dijauhkan dari gangguan makhluk halus.

Buya juga memberi nasihat agar saat masuk rumah baru, penghuni hendaknya memperbanyak zikir, doa, serta membaca Al-Qur'an sebagai upaya menanamkan nuansa spiritual dalam rumah tangga.

Menurutnya, kehadiran Alquran dan doa-doa di dalam rumah akan menciptakan ketenangan batin dan mengusir segala bentuk gangguan makhluk yang tidak kasat mata.

"Rumah itu tempat ibadah, bukan hanya tempat istirahat. Maka hiasilah rumah dengan bacaan Al-Qur'an, bukan dengan suara musik maksiat," pesannya.

Buya juga menyarankan agar penghuni rumah memulai aktivitas pertama di rumah barunya dengan ibadah, seperti sholat sunnah dua rakaat atau sujud syukur.

Dengan begitu, rumah akan diberkahi sejak awal dan menjadi tempat yang nyaman secara lahir maupun batin untuk seluruh anggota keluarga.

Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan bahwa spiritualitas rumah tidak terletak pada arsitekturnya, melainkan pada niat dan aktivitas yang dilakukan di dalamnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul