Memahami Surat Al-A’la: Arti, Kandungan Isi, dan Keutamaannya

13 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Surat Al-A'la merupakan salah satu surat dalam Al-Qur'an yang sering dibaca dalam sholat karena kandungannya yang sarat makna. Surat ini mengajarkan tentang penyucian jiwa dan kebesaran Allah SWT.

Kandungan surat Al-A'la mengajak manusia untuk mengingat penciptanya, menerima petunjuk, serta menjauhi kehidupan dunia yang menipu. Pesan-pesannya sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah SAW diketahui sering membaca surat Al-A'la dalam sholat Jumat dan hari raya, menandakan keutamaannya. Memahami maknanya dapat memperkuat iman dan memperdalam ketakwaan.

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang arti hingga kandungan surar Al-A'la, Kamis (10/7/2025).

Seorang pria bagikan momen ketika dirinya menemukan Al-Quran di dasar laut. Dari video yang ia bagikan, terlihat jelas kondisi Al-Quran tersebut masih bisa dibaca dengan jelas.

Tauhid dalam Surat Al Ala

Surat Al-A'la (ٱلْأَعْلَىٰ), yang berarti "Yang Maha Tinggi", merupakan surat ke-87 dalam Al-Qur’an dan terdiri atas 19 ayat. Termasuk golongan surat Makkiyah, surat ini diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Kandungan utamanya mengangkat tema besar dalam ajaran Islam, terutama tauhid atau keesaan Allah SWT.

Dalam ayat-ayat awalnya, Surat Al-A'la mengajak manusia untuk menyucikan nama Tuhan Yang Maha Tinggi, yakni Allah SWT yang menciptakan, menyempurnakan ciptaan, menetapkan takdir, dan memberi petunjuk.

Ini adalah penggambaran langsung tentang sifat-sifat rububiyah (kepengurusan) Allah, yang menegaskan bahwa hanya Dia satu-satunya yang berhak disembah dan diagungkan. Penegasan ini merupakan inti dari tauhid, yakni meyakini bahwa tidak ada sekutu bagi Allah dalam penciptaan dan pengaturan alam semesta.

Surat ini juga menekankan bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang tampak maupun yang tersembunyi. Pengetahuan-Nya meliputi seluruh ciptaan tanpa batas. Pesan ini menanamkan kesadaran kepada manusia bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi dari pengawasan-Nya. Maka, seseorang yang memahami tauhid akan senantiasa merasa diawasi dan terdorong untuk selalu taat, jujur, dan menjauhi kemusyrikan.

Peringatan dan Hikmah dalam Surat Al Ala

Surat Al-A'la tidak hanya mengajarkan tentang keesaan Allah (tauhid), tetapi juga memuat peringatan yang kuat dan hikmah yang dalam bagi manusia. Di antara pesan utamanya adalah ajakan untuk selalu mengingat Allah SWT serta tidak terjebak dalam kecintaan berlebihan terhadap kehidupan dunia. Dunia digambarkan sebagai sesuatu yang sementara, sedangkan akhirat adalah kehidupan yang sejati dan kekal.

Allah SWT dalam surat ini menegaskan bahwa orang-orang yang bertakwa akan mengambil pelajaran dari peringatan tersebut. Mereka akan menyadari bahwa waktu di dunia sangat terbatas, sehingga perlu digunakan sebaik-baiknya untuk beribadah dan memperbanyak amal saleh.

Sebaliknya, orang-orang yang lalai, yang lebih mencintai dunia daripada akhirat, akan berpaling dari peringatan ini dan kelak akan menerima azab yang pedih sebagai balasannya.

Peringatan ini merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, agar manusia tidak tertipu oleh kenikmatan sesaat yang bisa melalaikan mereka dari tujuan hidup yang sebenarnya. 

Mengutip buku berjudul Kuliah Akhlak Tasawuf (2023) oleh Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail, Allah SWT dengan nama Rahman senantiasa menyayangi seluruh makhluk ciptaan-Nya dengan kasih sayang sempurna. Kasih sayang Allah SWT yang terkandung dalam nama-Nya, Rahman, bersifat universal meliputi seluruh makhluk ciptaan-Nya. 

Wahyu dan Kenabian dalam Surat Al Ala

Surat Al-A'la juga menyoroti aspek penting dalam kenabian, yaitu proses turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam ayat-ayat pertengahannya, Allah SWT memberikan ketenangan kepada Nabi agar tidak merasa khawatir atau takut lupa terhadap isi wahyu.

Allah menegaskan bahwa Dia-lah yang akan memudahkan Nabi dalam menghafal, memahami, dan menyampaikan wahyu tersebut. Ini merupakan bentuk penjagaan langsung dari Allah terhadap ajaran Islam sejak awal penyampaiannya.

Pada bagian penutup surat, ditegaskan bahwa ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW merupakan kelanjutan dari wahyu yang telah diturunkan kepada para nabi sebelumnya, termasuk Nabi Ibrahim dan Nabi Musa ‘alaihimassalam.

Ini menunjukkan kesinambungan misi kenabian, bahwa Islam bukanlah ajaran baru, melainkan penyempurna dari agama-agama tauhid yang telah datang sebelumnya. Pesan-pesan yang disampaikan bersumber dari wahyu ilahi yang sama, sebagai petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk umat tertentu, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. 

Kehidupan Dunia vs Akhirat dalam Surat Al Ala

Surat Al-A’la secara tegas mengajak manusia untuk merenungi perbedaan hakiki antara kehidupan dunia dan akhirat. Dalam surat ini, Allah SWT menyampaikan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, penuh dengan ujian dan godaan, sedangkan kehidupan akhirat bersifat kekal dan menjadi tempat pembalasan atas segala perbuatan manusia. Ayat-ayat ini menjadi peringatan sekaligus ajakan untuk tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama.

Perbandingan tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa dunia adalah ladang amal, bukan tempat tinggal abadi. Kenikmatan dunia, meskipun terasa nyata, sejatinya bersifat fana dan terbatas.

Sebaliknya, akhirat adalah kehidupan yang sejati, tempat di mana manusia akan menikmati hasil dari amal perbuatannya. Orang yang bijak adalah mereka yang lebih memikirkan bekal untuk akhirat, bukan hanya mengejar kepuasan sesaat di dunia.

Manusia dianjurkan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan memperbanyak amal saleh, menjaga diri dari perbuatan maksiat, dan senantiasa mengingat Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan. Dengan menempatkan akhirat sebagai prioritas utama, seseorang tidak hanya akan meraih keberkahan di dunia, tetapi juga kebahagiaan abadi di akhirat kelak. 

Keutamaan Surat Al Ala

Surat Al-A’la termasuk salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak keutamaan. Kandungan ayat-ayatnya tidak hanya menyentuh aspek akidah, tetapi juga memberi ketenangan jiwa serta motivasi spiritual. Berikut beberapa keutamaan dari surat ini:

1. Sering Dibaca oleh Rasulullah SAW dalam Shalat-shalat Utama

Rasulullah SAW diketahui sering membaca Surat Al-A’la dalam shalat Jumat, shalat Idul Fitri, dan Idul Adha. Hal ini menunjukkan bahwa surat ini memiliki kedudukan istimewa dalam ibadah, dan mengandung pesan penting yang layak untuk diulang dalam momen-momen besar umat Islam.

2. Menguatkan Keimanan dan Ketakwaan

Membaca dan merenungi isi Surat Al-A’la dapat meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Ayat-ayatnya menekankan keesaan Tuhan, proses turunnya wahyu, serta peringatan tentang kehidupan dunia dan akhirat. Ini menjadi pengingat bagi manusia untuk lebih taat dan bertakwa.

Mengutip kajian yang dipublikasikan di Global Islamika:Jurnal Studi dan Pemikiran Islam Vol.1, No.1, Juli 2022, Iman berasal dari bahasa Arab "amana-yu’minu- imanan" yang artinya percaya atau membenarkan. Iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. 

Masih dari sumber yang sama, dalam bahasa Arab, kata taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayatan-waqyan waqiyatan-waqan. Waqaitu fulanan artinya menjaga sifulan, menutupi dia dari penyakit. Taqwa adalah puncak kehidupan Ibadah, yang selalu dicari oleh setiap muslim. Tuhan selalu mendorong manusia untuk mencapai tingkatan itu dan berusaha mempertahankannya setelah mendapatkannya.

3. Memberikan Ketenangan Hati dan Pikiran

Surat ini juga mampu menenangkan jiwa. Ketika dibaca dengan penuh penghayatan, isinya memberikan rasa damai, menjauhkan dari kecemasan duniawi, dan mengarahkan hati kepada Allah SWT sebagai tempat kembali.

4. Pengingat untuk Fokus pada Akhirat

Salah satu pesan utama dari surat ini adalah perbandingan antara dunia dan akhirat. Ini menjadi pengingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, dan manusia hendaknya mempersiapkan diri dengan amal baik untuk kehidupan yang kekal di akhirat.

Menurut Maulana & Rodiya (2022) dalam kajian yang dipublikasikan di Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa Vol.3, No.4 November 2024, dalam Islam, kesuksesan akhirat adalah tujuan utama kehidupan, dan ilmu yang benar menjadi instrumen untuk mencapainya. Ilmu agama, terutama yang berkaitan dengan tauhid, fiqih, serta akhlaq, menjadi fondasi bagiamal ibadah yang sahih dan diterima Allah.

5. Memperkuat Hubungan Spiritual dengan Al-Qur’an

Dengan rutin membaca dan memahami surat ini, seorang muslim akan semakin dekat dengan Al-Qur’an. Hal ini akan membantu membentuk karakter spiritual yang kuat dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Q & A Seputar Topik

Apa arti Surat Al-A’la dan mengapa dinamakan demikian?

Al-A’la berarti “Yang Maha Tinggi”, merujuk pada penyebutan nama Allah dalam ayat pertama: "Sabbiḥisma rabbikal-a‘lā" (Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi). Nama ini menekankan kebesaran dan keagungan Allah SWT sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.

Apa saja kandungan utama dalam Surat Al-A’la?

Surat ini memuat beberapa tema penting, antara lain: penegasan tauhid (keesaan Allah), proses turunnya wahyu, peringatan terhadap kelalaian dunia, serta gambaran tentang kehidupan akhirat. Ayat-ayatnya juga menegaskan bahwa orang bertakwa akan mengambil pelajaran, sedangkan yang lalai akan berpaling.

Bagaimana Surat Al-A’la menggambarkan hubungan antara dunia dan akhirat?

Surat ini menyebut bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan akhirat lebih baik dan kekal. Ini menjadi ajakan bagi manusia untuk tidak terlena oleh kesenangan dunia dan lebih memprioritaskan persiapan untuk akhirat melalui amal saleh.

Apa keutamaan membaca Surat Al-A’la?

Rasulullah SAW sering membaca surat ini dalam shalat Jumat, shalat Idul Fitri, dan Idul Adha. Membacanya dapat menumbuhkan ketenangan hati, meningkatkan keimanan, serta mengingatkan tentang pentingnya menyucikan nama Allah dan mempersiapkan diri menghadapi akhirat.

Apa pelajaran utama yang bisa diambil dari Surat Al-A’la?

Pelajaran utamanya adalah pentingnya menyucikan Allah, mengakui kebesaran-Nya, memahami keterbatasan dunia, dan mengutamakan kehidupan akhirat. Surat ini juga mengajak setiap muslim untuk mengambil hikmah dari wahyu dan menjadikan ketakwaan sebagai prinsip hidup.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |