Mengenal Beras Lebih Dekat: Manfaat Kesehatan hingga Fakta di Balik Hoaks yang Beredar

3 weeks ago 12

Liputan6.com, Jakarta- Beras, biji-bijian yang berasal dari tanaman Oriza Sativa atau Oriza glaberrima, merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk dunia, termasuk Indonesia. Keberadaannya sangat vital sebagai sumber energi utama dan memiliki beragam jenis dengan karakteristik serta kandungan nutrisi yang bervariasi.

Definisi beras secara umum sesuai Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 19/M-DAG/PER/3/2014 menjelaskan bahwa beras adalah biji-bijian, baik berkulit, tidak berkulit, diolah atau tidak diolah, yang berasal dari Oriza Sativa. Ini menunjukkan betapa fundamentalnya beras dalam kehidupan sehari-hari dan perekonomian.

Namun, popularitas dan kebutuhan akan beras seringkali dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks. Beragam informasi palsu dikaitkan dengan makanan pokok Indonesia tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com, secara aktif membongkar berbagai hoaks seputar beras, mulai dari klaim beras plastik hingga beras beracun, demi menjaga ketenangan dan informasi yang akurat di masyarakat.

Mengenal Lebih Dekat Beras: Definisi dan Ragam Jenis

Beras didefinisikan sebagai biji padi yang telah dipisahkan dari sekam dan dedak atau bekatul. Sebagai makanan pokok, beras memiliki peran sentral dalam budaya dan gizi masyarakat global. Diperkirakan ada sekitar 40.000 varietas beras di seluruh dunia, masing-masing dengan ciri khas dan kegunaannya.

Di Indonesia dan secara global, beberapa jenis beras yang populer meliputi beras putih, beras perang (cokelat), beras merah, dan beras hitam. Beras putih, seperti Pandan Wangi atau Setra Ramos, adalah yang paling umum dikonsumsi, sementara beras cokelat dan merah dikenal karena kandungan serat dan nutrisinya yang lebih tinggi. Beras ketan, dengan teksturnya yang lengket, juga menjadi favorit untuk berbagai olahan makanan tradisional.

Selain itu, ada pula beras spesifik seperti beras Basmati yang aromatik, beras liar yang baik untuk jantung, serta beras Japonica dan Arborio yang masing-masing populer di masakan Jepang dan Italia. Keberagaman ini menunjukkan adaptasi beras terhadap berbagai kondisi geografis dan preferensi kuliner.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Beras bagi Kesehatan

Sebagai sumber energi utama, beras kaya akan karbohidrat. Namun, kandungan nutrisinya tidak berhenti di situ. Beras juga menyediakan protein, serat (terutama pada jenis beras merah dan cokelat), serta berbagai vitamin B kompleks seperti B1, B3, dan B6 yang esensial untuk metabolisme tubuh dan kesehatan sistem saraf.

Mineral penting seperti zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan kalsium juga ditemukan dalam beras, mendukung fungsi tubuh, produksi sel darah, dan kekuatan tulang. Beras cokelat, hitam, dan merah bahkan mengandung antioksidan tinggi yang berperan dalam mencegah penyakit kronis.

Manfaat kesehatan dari konsumsi beras sangat beragam. Selain sebagai sumber energi, beras membantu menjaga kesehatan pencernaan berkat seratnya, mendukung program diet, dan rendah lemak serta kolesterol. Air beras juga dikenal baik untuk perawatan kulit dan rambut, sementara jenis beras tertentu seperti basmati dan beras cokelat dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan jantung.

Mengungkap Hoaks Beras Plastik yang Meresahkan

Hoaks tentang beras plastik telah berulang kali muncul dan menciptakan kekhawatiran di masyarakat. Salah satu klaim yang sering beredar adalah video yang menunjukkan proses pembuatan beras palsu dari plastik di sebuah pabrik. Video tersebut menampilkan benda lembaran transparan yang diubah menjadi butiran putih.

Faktanya, klaim ini adalah hoaks. Video yang dimaksud sebenarnya menunjukkan proses granulasi plastik untuk menghasilkan butiran plastik daur ulang, yang merupakan bahan baku setengah jadi untuk pembuatan produk plastik lainnya, bukan beras. Video serupa telah beredar sejak tahun 2018 dan telah berulang kali diklarifikasi oleh tim cek fakta.

Klaim lain seperti penemuan beras palsu di Kendari atau video pembuatan beras dari botol bekas juga telah dibantah. Semua video tersebut terbukti merupakan proses daur ulang plastik dan tidak ada hubungannya dengan produksi beras. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya.

Membongkar Hoaks Beras Beracun dan Isu Lainnya

Selain hoaks beras plastik, isu beras mengandung bahan kimia atau beracun juga seringkali muncul. Salah satu yang paling populer adalah klaim uji coba beras menggunakan Betadine. Pesan berantai tersebut menyarankan bahwa jika nasi berubah warna menjadi biru atau hitam setelah ditetesi Betadine, itu berarti beras mengandung pengawet atau pemutih.

Klaim ini juga tidak benar. Perubahan warna yang terjadi adalah reaksi kimia alami antara yodium dalam Betadine dengan amilum (pati) yang terkandung dalam beras. Amilum akan bereaksi dengan yodium membentuk warna biru kehitaman, yang menunjukkan adanya pati, bukan bahan kimia berbahaya atau pengawet. Reaksi ini adalah indikator normal untuk keberadaan pati.

Hoaks lain yang pernah beredar termasuk kabar 1,5 juta ton beras beracun impor dari China, yang juga telah dibantah. Bahkan, klaim tentang gambar Jokowi di kemasan beras Kementan atau kenaikan tunjangan beras DPR juga terbukti tidak benar. Liputan6.com terus berkomitmen untuk menyajikan fakta dan memerangi disinformasi seputar beras dan isu-isu lainnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |