Liputan6.com, Jakarta - Menjadi wali Allah dan mendapatkan ridha-Nya mungkin terdengar sulit, tetapi KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menyebut bahwa itu sebenarnya bisa diraih melalui hal-hal sederhana dalam keseharian.
Gus Baha menekankan pentingnya memahami betapa mudahnya menggapai ridha Allah dari aktivitas sehari-hari.
Pernyataan ini disampaikan Gus Baha dalam sebuah video yang ditayangkan di kanal YouTube @muslimsejatiid796. Dalam penjelasannya, Gus Baha merujuk pada hadis dari Sahih Muslim yang menyampaikan bahwa hal kecil seperti memuji Allah setelah makan dan minum pun sudah membuat Allah ridha.
Hadis yang disebutkan Gus Baha berbunyi,
"عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إِنَّ اللهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا، أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا». [صحيح] - [رواه مسلم] - [صحيح مسلم: 2734]."
Artinya, Anas bin Mālik RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah ridha pada seorang hamba ketika dia menyantap makanan lalu dia memuji Allah atas makanan itu, atau minum lalu dia memuji Allah atas minuman itu."
Gus Baha kemudian menegaskan betapa pentingnya rasa syukur dalam setiap tindakan kecil.
"Sungguh, Allah sangat ridha ketika seorang hamba makan dan memuji Allah setelah sesuap nasi, atau meminum seteguk air lalu memuji-Nya," ujar Gus Baha.
Keberkahan dari tindakan yang terlihat sederhana ini, menurut Gus Baha, dapat membawa seseorang pada derajat wali Allah.
Simak Video Pilihan Ini:
Geger Buaya Berjemur di Depan Kantor Kecamatan Kampung Laut Cilacap
Kalau Allah SWT Ridha, Manusia Biasa Bisa jadi Wali
Jika Allah sudah ridha, lanjut Gus Baha, seorang hamba bisa dianggap sebagai wali. "Itu benar-benar wali," tegasnya, seraya menambahkan bahwa syarat untuk menjadi wali Allah ternyata tidak serumit yang dibayangkan.
Hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari seperti makan dan minum bisa menjadi ladang ridha Allah jika diiringi dengan rasa syukur.
Gus Baha mengajak masyarakat untuk menyadari betapa rahmat dan kasih sayang Allah itu luas. "Kamu makan, Allah ridha . Kamu berjalan di atas bumi-Nya, Allah senang," ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan sehari-hari bisa menjadi ladang ibadah yang mendatangkan ridha.
Menurut Gus Baha, cara Rasulullah SAW memberikan panduan agar umatnya mendapat ridha Allah sangat sederhana dan menyentuh aspek keseharian. Oleh karena itu, Gus Baha menekankan pentingnya mengikuti sunnah yang mencakup tindakan-tindakan yang terlihat sepele namun penuh makna.
Dalam banyak hadis, kata Gus Baha, Rasulullah menyebut berbagai hal keseharian yang dianggap ibadah jika dilakukan dengan niat dan rasa syukur.
Hal Kecil yang Membawa Keridhaan Allah SWT
"Bahkan ketika kamu punya uang, lalu istri kamu bisa makan, itu juga ibadah," ujar Gus Baha. Semua itu adalah bentuk rahmat dan kemurahan Allah yang harus disadari.
Kehidupan dunia, lanjutnya, penuh dengan kesempatan untuk bersyukur. Gus Baha berpesan agar setiap orang tidak meremehkan hal-hal kecil, karena dari tindakan sederhana pun, ridha Allah bisa diraih. "Hal-hal kecil itu ternyata sangat berarti di sisi Allah," katanya.
Menurutnya, pendekatan seperti ini mempermudah umat Islam untuk merasa dekat dengan Allah. "Senang dan aman menjalani kehidupan itu juga bentuk ridha Allah," tuturnya, menambahkan bahwa kebahagiaan yang dirasakan manusia adalah bukti dari rahmat-Nya.
Dengan penjelasan yang menenangkan, Gus Baha mengingatkan bahwa kunci dari kehidupan yang penuh berkah terletak pada rasa syukur. Hidup yang penuh syukur membuat seseorang lebih mudah meraih ridha Allah dan menjalani hari-hari dengan hati yang damai.
Gus Baha juga mendorong umat untuk tetap belajar dan menimba ilmu, agar lebih paham tentang cara-cara sederhana yang dicontohkan Rasulullah. "Kita semua harus mengaji," ajaknya, mengingatkan bahwa panduan yang diajarkan Rasulullah tidak hanya untuk ibadah besar, tetapi juga hal-hal keseharian.
Dengan cara yang sederhana namun dalam, Gus Baha memberikan pemahaman baru tentang arti ibadah. "Betapa banyak hal kecil yang bisa membawa kita pada ridha Allah," ujarnya, menyiratkan bahwa setiap orang memiliki peluang besar untuk mendekatkan diri pada-Nya.
Penjelasan Gus Baha ini mengubah cara pandang tentang ibadah. Dengan hanya memuji Allah setelah makan atau minum, seseorang sudah bisa mengundang rahmat dan ridha-Nya. Hal ini menjadi pelajaran bahwa ibadah tidak harus selalu berupa amalan besar.
Gus Baha menutup dengan nasihat agar umat Islam selalu mengingat Allah dalam segala aktivitas, betapa pun sederhana. Dengan begitu, setiap detik kehidupan bisa menjadi amal kebaikan yang mendekatkan pada ridha dan kasih sayang-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul