Liputan6.com, Jakarta - Pesan moral tajam kembali disampaikan oleh Ustadz Das’ad Latif dalam sebuah ceramahnya. Ustadz yang dikenal dengan gaya bicara yang penuh humor ini menyoroti fenomena yang sering terjadi di tengah masyarakat, terutama di kalangan para pejabat dan kontraktor yang gemar bermain-main dengan hukum dunia.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @DailyQuotes-28, Ustadz Das’ad menegaskan bahwa kelicikan dan tipu daya manusia hanya akan berlaku di dunia ini, tetapi tidak akan pernah lolos dari pengadilan akhirat.
“Kontraktor, hati-hati kau. Kau bisa tipu akali Pak Bupati, bisa lepas dari polisi, bisa kau sogok penegak hukum. Tapi demi Allah, kau tidak akan pernah bisa sogok malaikat,” ujarnya tegas.
Pesan tersebut menjadi pengingat keras bagi mereka yang sering merasa aman dengan kekuasaan dan uang yang dimilikinya. Ustadz Das’ad menegaskan bahwa segala bentuk kecurangan yang dilakukan di dunia tidak akan bisa menyelamatkan siapa pun dari hisab di akhirat.
“Kau kira kau bisa lepas dari pengadilan malaikat?” tanyanya retoris, mengundang perhatian para jemaah yang hadir.
Menggambarkan betapa seriusnya konsekuensi yang akan dihadapi di akhirat, Ustadz Das’ad menyampaikan peringatan bagi para pejabat yang sering berusaha membeli keadilan. Ia mengingatkan bahwa kematian tidak akan memberikan perlakuan istimewa, bahkan bagi mereka yang dianggap terhormat di dunia.
“Mentang-mentang kau pejabat, mati tembak salvo 17 kali tembakan. Kau kira malaikat mundur? Justru tambah maju malaikat,” tegasnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Dilaporkan ke Ombudsman Soal Bansos, Bupati Banjarnegara Santuni Pelapor Rp200 Ribu
Malaikat Tak Bisa Disogok, Tak Seperti Penegak Hukum
Ceramah itu menyentuh realitas kehidupan, terutama bagi mereka yang kerap mengandalkan kekuasaan untuk menutupi kejahatan. Ustadz Das’ad mengingatkan bahwa malaikat yang bertugas di akhirat tidak akan terpengaruh oleh status atau harta yang dimiliki manusia. “Biasanya yang banyak begitu, Tim Sukses. Hati-hati,” tambahnya, memberikan peringatan khusus bagi mereka yang terbiasa memanipulasi keadaan demi keuntungan pribadi.
Dalam ceramahnya, Ustadz Das’ad juga menyoroti betapa ironisnya kehidupan manusia yang terus berusaha mencari celah untuk menghindari tanggung jawab. Ia menyebut bahwa banyak orang yang berpikir bahwa dengan uang dan kekuasaan, semua masalah bisa diselesaikan. Namun, pengadilan akhirat tidak seperti pengadilan dunia yang bisa dibelokkan dengan suap atau koneksi.
Pernyataan tersebut menjadi perenungan bagi semua yang hadir. Pesan moral yang disampaikan dengan gaya khas Ustadz Das’ad memang selalu mudah diingat dan menggugah kesadaran. Dalam konteks kehidupan modern, pesan ini menjadi relevan, mengingat banyaknya kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang terjadi di berbagai tempat.
Selain itu, Ustadz Das’ad mengajak para kontraktor dan pejabat untuk lebih bijak dalam menjalani kehidupan. “Hati-hati, jangan merasa aman hanya karena di dunia kau punya kekuasaan. Semua itu tidak ada artinya di hadapan Allah,” tuturnya. Menurutnya, lebih baik memperbaiki niat dan perbuatan selagi masih diberi kesempatan hidup.
Ustadz Das’ad menambahkan bahwa kehidupan manusia hanyalah sementara, dan segalanya akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Mengingatkan tentang pentingnya kejujuran dan integritas, ia menegaskan bahwa manusia tidak bisa membawa harta dan kekuasaan ke alam kubur. “Kekuasaanmu hanya berlaku di dunia ini, di akhirat, semua orang sama,” katanya.
Jangan Hanya Pikir Dunia, Pikir Akhirat Juga
Ceramah ini juga diisi dengan kisah-kisah inspiratif yang menunjukkan betapa tidak ada seorang pun yang bisa lari dari keadilan ilahi. Ustadz Das’ad kerap menggunakan contoh-contoh nyata untuk memperkuat pesannya. Bagi yang mendengarkan, pesan ini menjadi pengingat agar senantiasa menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab.
Pentingnya memperbaiki niat dan berbuat baik selama di dunia kembali ditegaskan oleh Ustadz Das’ad. Ia mengajak semua orang, terutama yang memegang kekuasaan, untuk lebih berhati-hati dalam setiap tindakannya. “Kalau kau masih punya waktu, perbaiki. Jangan tunggu tua atau mati, karena itu sudah terlambat,” sarannya.
Ustadz Das’ad juga menyinggung fenomena orang-orang yang merasa kebal hukum karena kekuasaan. Menurutnya, manusia yang paling celaka adalah yang merasa tidak akan pernah diadili di akhirat. “Jangan sombong, hukum Allah itu pasti,” tambahnya. Pesan ini juga menyoroti ketidakmampuan manusia menghindari tanggung jawab akhirat.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Das’ad mengingatkan bahwa setiap orang harus siap menghadapi akhirat. Ia meminta semua yang hadir untuk merenungkan kembali kehidupan masing-masing dan bertanya, apakah sudah cukup bekal yang dibawa untuk kehidupan selanjutnya. “Jangan cuma mikirin dunia, ingat akhirat juga,” pesannya.
Ceramah ini ditutup dengan ajakan kepada para jemaah untuk terus memperbaiki diri dan meninggalkan perbuatan curang. Ustadz Das’ad mengajak semua orang untuk hidup dalam kejujuran dan integritas. “Semoga kita semua termasuk orang yang selamat di akhirat,” tutupnya dengan penuh harap, mengundang doa dan keinsafan.
Pesan kuat dari Ustadz Das’ad ini menjadi pengingat bahwa keadilan Allah akan tetap tegak, dan tidak ada kekuasaan dunia yang mampu menyogok malaikat.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul