Liputan6.com, Jakarta - Ulama kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengungkapkan keistimewaan wirid ayat terakhir surah Al-Baqarah yang kerap diamalkan oleh umat Islam di Indonesia. Kata dia, meski mengamalkan, masih banyak yang tak tahu bahwa wirid ini sangat dahsyat.
Menurut Gus Baha, ayat terakhir Al-Baqarah berisi permohonan atau doa yang tak mungkin ditolak oleh Allah SWT. Rasulullah bilang, Allah akan mengatakan 'Qola na'am'.
Ayat terakhir Surah Al-Baqarah juga merupakan hadiah untuk Rasulullah SAW.
Ulasan Gus Baha mengenai istimewanya ayat terakhir Surah Al-Baqarah yang merupakan hadiah untuk Rasulullah SAW menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (3/11/2024).
Artikel kedua yang juga populer yaitu hukum sholat tapi tidak bisa membaca Al-Qur'an, menurut Buya Yahya.
Sementara, artikel ketiga yaitu amalan yang banyak tak bisa jadi jaminan surga, dan inilah yang diperlukan menurut Gus Baha.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
Petani Desa Kapuan dan Cabean Blora Tolak Tambang Pasir di Tengah Sawah Produktif
1. Gus Baha Ungkap Rahasia Wirid Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah, Khusus Hadiah Rasulullah SAW
Ulama kharismatik KH Ahmad Bahaudin Nursalim alias Gus Baha mengatakan, semua umat manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar setelah kiamat untuk dihisab atau diperhitungkan semua amal baik dan buruknya ketika di dunia.
Saat Yaumul Hisab di hari kiamat, semua manusia akan mempertanggungjawabkan amalnya ketika di dunia. Sholat akan menjadi amalan pertama yang dihisab.
"Mahsyar itu maknanya tempat giringan (tempat berkumpul semua manusia), mereka semuanya ditanya, dihisab. Pertama yang dihisab itu adalah sholat. Jika sholatnya lolos, maka hisab yang lainnya ringan," kata Gus Baha, dikutip dari YouTube Dakwah Digital, Jumat (1/11/2024).
Selain sholat, umat manusia akan dihisab dan dipertanyakan hal lainnya yang pernah dilakukan ketika di dunia. Ulama mengatakan ada empat puluh pertanyaan yang akan ditanyakan saat itu.
"Pertama, anak Adam ditanyakan dari sifat mudanya. Dihabiskan untuk apa umurnya. Hartanya dari mana. Setelah mendapat (harta), untuk apa (hartanya). Terakhir, setelah mendapat ilmu, itu apa yang dia perbuat," jelas Gus Baha.
2. Sholat tapi Tidak Bisa Baca Al-Qur’an, Apakah Sah? Buya Yahya Menjawab
Sholat merupakan salah satu ibadah yang harus dikerjakan oleh seorang muslim. Setidaknya dalam sehari sholat dikerjakan sebanyak 17 rakaat yang dibagi ke dalam lima waktu. Mengerjakan sholat berarti muslim telah melaksanakan Rukun Islam kedua setelah syahadat.
Sebagai bentuk ibadah, Islam telah mengatur tata cara pelaksanaan sholat, termasuk di antaranya adalah rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan dalam ibadah tersebut. Salah satu rukun sholat adalah membaca Al-Fatihah.
Bacaan Al-Fatihah dalam sholat seyogyanya harus sesuai dengan kaidah tajwid. Namun demikian, tak jarang ada yang ingin sholat tapi dia tidak bisa membaca Al-Qur’an.
Berkaitan dengan hal tersebut, seorang jemaah Al Bahjah dari Kebumen, Jawa Tengah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
“Saya hamba Allah dari Kebumen, Jawa Tengah ingin bertanya. Jika seseorang tidak bisa membaca Al-Qur’an, apakah sholatnya sah? Syukron,” tanyanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Jumat (1/11/2024).
Simak berikut penjelasan Buya Yahya.
3. Banyak Amal Tak Bisa Jamin Masuk Surga, Ini yang Dibutuhkan Menurut Gus Baha
KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, memberikan pesan mendalam yang langsung menyentuh hati para pendengarnya.
Dalam sebuah kesempatan, ia menjelaskan hal-hal yang sering kali kita lupakan saat berbicara tentang jalan menuju surga. Menurutnya, perjalanan menuju surga bukan hanya soal mengandalkan amal, namun lebih dari itu, ada peran syafaat Rasulullah SAW.
Gus Baha menegaskan bahwa manusia seharusnya menyadari bahwa amal ibadah yang kita lakukan sering kali tidak cukup untuk membawa kita ke surga.
Hal ini disampaikan Gus Baha dalam video yang diunggah di kanal YouTube @Pengaosangusbaha, yang sudah ditonton oleh ribuan orang. Video tersebut menggugah para pendengar untuk memahami aspek spiritual di balik ibadah sehari-hari.
Di dalam video tersebut, Gus Baha menyampaikan bahwa meskipun seseorang memiliki banyak amal, namun amal tersebut belum tentu menjamin surga.
“Kita nanti masuk surga itu ngandalkan syafaat Rasulullah SAW,” jelas Gus Baha. Beliau menekankan bahwa manusia perlu menyadari keterbatasan amalnya dalam mencapai rahmat Allah SWT, dan pentingnya syafaat Nabi.
Lebih lanjut, Gus Baha menyebutkan bahwa ada banyak orang yang mungkin merasa telah melakukan banyak amal, seperti berdakwah, berpidato, atau rajin tahlilan.