Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak hal yang tentunya harus dipersiapkan untuk menyambut bulan Ramadhan. Termasuk salah satunya kewajiban untuk mengqadha puasa.
Menjalankan puasa Ramadhan adalah wajib bagi setiap muslim. Namun, Islam juga memperbolehkan untuk tidak berpuasa sebab uzur tertentu misalnya ibu hamil, bepergian jauh, sakit dan lainnya.
Bagi mereka yang membatalkan puasanya, maka harus mengganti di bulan yang lain. Akan tetapi, terkadang banyak yang akhirnya lupa mengqadha utang puasa yang telah lama bahkan hingga lewat 2 kali Ramadhan.
Lantas, bagaimanakah cara menggantinya? Berikut penjelasannya merangkum dari cahayaislam.id.
Saksikan Video Pilihan ini:
Geger Ribuan Ikan Mati Massal di Sungai Serayu Banyumas dan Banjarnegara
Kewajiban Mengganti Puasa Ramadhan
Setiap puasa Ramadhan yang ditinggalkan karena uzur, maka harus menggantinya. Muslim bisa mengganti puasa atau mengqadha atau membayar fidya. Perihal mengganti puasa Ramadan dijelaskan dalam ayat berikut:
“Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Lupa hutang puasa bertahun-tahun sejatinya harus benar-benar umat Islam pahami agar pahala tidak hilang begitu saja. Puasa qadha wajib umat muslim bayarkan akibat puasa yang ditinggalkan. Kita dapat mengerjakannya di luar bulan Ramadhan.
Namun, ada ulama yang berpendapat ketika orang meninggalkan puasa Ramadhan bertahun-tahun lamanya, maka tidak harus membayar fidyah hutang puasa, bisa menggantinya dengan qadha. Quraish Shihab juga mengemukakan pendapat serupa.
Ketika muslim memiliki utang puasa bertahun-tahun karena hamil dan menyusui, maka Islam memberikan keringanan. Ibu hamil atau yang sedang menyusui bisa mengganti puasa atau membayar fidyah. Sebab, sejatinya Allah tidak membebani muslim melebihi kemampuannya.
Aturan Mengganti Hutang Puasa Lewat 2 Kali Ramadan
1. Mengganti Puasa
Anda bisa mengganti utang puasa atau qadha. Pelaksanaan hutang puasa lewat 2 kali Ramadan sebaiknya dilaksanakan sesegera mungkin. Berikut ini beberapa hal yang harus umat Islam perhatikan ketika mengganti puasa Ramadan:
Ketika umat muslim luput dari puasa Ramadan satu bulan penuh, maka harus menggantinya dengan jumlah yang sama. Jangan menunda menggantinya. Untuk menunaikan qadha tidak ada batasan sampai Ramadan berikutnya.
Jika menjalankan qadha puasa melampaui Ramadan berikutnya tanpa adanya unsur udzur, maka umat Muslim mendapatkan dosa. Salah satu hadist yang menjelaskan tentang utang puasa menjelaskan bahwa:
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya' ban.”
Saat membayar utang puasa, umat muslim wajib membaca niat di malam hari sebagaimana kewajiban saat melaksanakan puasa Ramadan. Hal ini berbeda dengan puasa sunnah yang boleh membaca niat di pagi hari.
Cara Selanjutnya
2. Membayar Fidyah
Cara membayar hutang puasa lewat 2 kali Ramadan selanjutnya yaitu membayar fidyah. Orangtua yang tidak mampu berpuasa, dalam keadaan sakit atau sulit berpuasa karena kesehatan wajib membayar fidyah. Sedangkan untuk besaran fidyah yaitu besarannya sama dengan memberi makan satu orang miskin sejumlah hari yang ditinggalkan.
Anda juga bisa menggantinya dengan uang senilai orang miskin sekali makan. Oleh karena itu, besaran uang fidyah berbeda-beda di setiap daerah.
3. Bertaubat
Selain melakukan dua hal untuk membayar utang puasa Ramadan, umat muslim juga harus bertaubat. Bertaubatlah kepada Allah atas kelalaian menjalankan kewajiban berpuasa saat Ramadan.
Hutang puasa lewat 2 kali Ramadan dapat dibayar menggunakan dua cara. Umat muslim bisa mengganti puasa atau membayar fidyah. Perhatikan syarat dan ketentuan mengganti puasa dan membayar fidyah sesuai dengan perintah Allah SWT.