Liputan6.com, Jakarta - Tak boleh merasa bosan untuk melaksanakan sholat setiap hari. Sholat bukan sekadar menjalankan kewajiban, tapi sekaligus menjadi bukti ketaatan seorang hamba atas perintah Allah SWT.
Umat Islam melaksanakan sholat minimal sebanyak 17 rakaat setiap harinya. Jumlah rokaat tersebut dibagi ke dalam lima waktu, yaitu Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh.
Selain sholat fardhu, muslim juga sangat dianjurkan mengamalkan sholat-sholat sunnah. Sholat sunnah bila dikerjakan akan mendatangkan keutamaan tersendiri, yang sayang jika dilewatkan.
Terkait dengan sholat, Islam telah mengatur bagaimana tata cara pelaksanaannya sebagaimana ibadah lainnya yaitu puasa, zakat, dan haji. Sholat harus memenuhi syarat sah dan tidak boleh melewatkan yang menjadi rukunnya.
Sebagai ibadah, permasalahan sholat sering menjadi pembahasan di tengah-tengah masyarakat. Mulai dari pakai qunut atau tidak ketika sholat Subuh hingga persoalan lainnya.
Salah satu topik yang kerap menjadi pembahasan di masyarakat awam adalah soal mana yang lebih dulu antara tangan dan lutut ketika hendak sujud dalam sholat. Topik ini pernah dibawa ke kajian Al Bahjah oleh salah satu jemaah dan dijawab lugas oleh KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Detik-Detik Evakuasi Jenazah Bocah Tenggelam di Pantai Bedahan Cilacap
Penjelasan Buya Yahya tentang Tangan atau Lutut Dulu saat Sujud Sholat
“Buya izin bertanya, cara sujud yang benar itu lutut atau tangan yang harus didahulukan? Terima kasih,” tanya jemaah tersebut seperti dinukil dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (10/11/2024).
Buya Yahya menjawab, imam mazhab berbeda pendapat soal mana yang lebih dulu saat hendak melakukan sujud, tangan atau lutut dulu. Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan Imam Abu Hanifah berpendapat lutut yang harus didahulukan ketika sujud, baru tangan.
“Berbeda dengan mazhabnya Imam Malik, tangannya dulu baru lututnya. (Dalil Mazhab Malik sesuai hadis) kalau rukuk itu jangan kayak unta, unta itu rupanya lutut dulu,” kata Buya Yahya.
Oleh karenanya, jika bermazhab Syafi’i seperti mayoritas muslim di Indonesia, maka yang perlu didahulukan adalah lutut dulu baru tangan. Adapun ketika bangkit dari sujud untuk melanjutkan rakaat berikutnya diawali tangan dulu baru lutut.
Boleh Tangan Dulu atau Lutut Dulu
Akan tetapi, Buya Yahya membolehkan jika muslim melakukan sujud yang diawali dengan tangan dulu baru lutut, terutama muslim yang sudah memasuki usia renta alias tidak kuat lagi menahan anggota tubuhnya.
“Kalau Anda muda emang enak gitu (tangan dulu baru lutut), tapi kalau sudah merasakan tua boleh ikut Mazhab Malik. Jadi semuanya mudah, gak usah ribut,” tutur Buya Yahya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keduanya boleh dilakukan, mau lutut dulu atau tangan dulu saat hendak sujud. Terpenting, kata Buya Yahya, adalah melakukan sholat dan jangan saling merendahkan pendapat ulama. Wallahu a’lam.