Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan maghfirah (ampunan) dari Allah SWT. Ramadhan menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal ibadah.
Selama sebulan penuh, kita berusaha memaksimalkan ibadah dengan berbagai bentuk amal kebaikan. Semua itu bertujuan untuk meraih derajat takwa dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Namun, di antara berbagai amal ibadah yang dapat kita kerjakan, ada amalan-amalan tertentu yang memiliki keistimewaan luar biasa dan bisa menjadi penolong di akhirat kelak, yaitu syafaat.
Syafaat diberikan atas izin Allah SWT sebagai penolong bagi umat manusia pada hari kiamat yang penuh dengan ketakutan dan kesulitan. Semua amal yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan dihitung oleh Allah, dan sebagian amalan tertentu akan menjadi perantara bagi kita untuk memperoleh keselamatan.
Lantas, apa saja amalan yang bakal menjadi syafaat bagi manusia di hari kiamat kelak? Berikut ulasannya dikutip dari muslim.or.id.
Saksikan Video Pilihan ini:
Mengintip Fasilitas Khusus Isolasi untuk Ibu Hamil Terpapar Covid-19
Apa itu Syafaat?
Para ulama mendefinisikan syafaat:
ﻓﺎﻟﺸﻔﺎﻋﺔ ﻫﻲ ﺍﻟﺘﻮﺳﻂ ﻟﻠﻐﻴﺮ ﻓﻲ ﺟﻠﺐ ﺍﻟﻤﻨﻔﻌﺔ ﺃﻭ ﺩﻓﻊ ﺍﻟﻤﻀﺮﺓ
“Syafaat adalah sebagai penengah/wasilah bagi yang lain untuk mendatangkan manfaat dan mencegah bahaya/mudharat.”
Syafaat ini bisa berupa syafaat di dunia maupun syafaat di akhirat. Syafaat di dunia bisa berupa syafaat yang baik dam buruk sedangkan syafaat di akhirat adalah syafaat yang baik.
Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا ۖ وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا
“Barangsiapa yang memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi syafaat yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya.” (QS. An-Nisa: 85)
Amalan yang Dapat Menjadi Syafaat di Hari Kiamat
Puasa dan Al-Qur'an bisa memberikan syafaat bagi kaum muslimin di hari kiamat kelak dengan izin Allah. Rasulullah SAW bersabda,
ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ
“Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafaat bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafaat kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafaat kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafaat.” (HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429)
Dalam riwayat yang lain, Nabi SAW bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Rajinlah membaca Al-Qur'an, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” (HR. Muslim 1910)
Hendaknya kita sangat berharap syafaat terutama di bulan Ramadhan yang merupakan bulan berpuasa dan membaca Al-Quran.
Di akhirat kelak, manusia sangat butuh syafaat dengan izin Allah karena kesusahan yang mereka alami, semisal:
1. Matahari didekatkan pada manusia sejauh satu mil
2. Manusia ada yang tenggelam dengan keringatnya
3. Manusia ada yang diseret dan berjalan dengan wajahnya
4. Kejadian di Padang Mahsyar yang sangat lama, di mana satu hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di bumi.
Salah satu dalil mengenai hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﺇِﻧَّﻜُﻢْ ﺗُﺤْﺸَﺮُﻭْﻥَ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻭَﺭُﻛْﺒَﺎﻧًﺎ ﻭَﺗُﺠَﺮُّﻭْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﻭُﺟُﻮْﻫِﻜُﻢْ
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (HR. Tirmidzi, Shahih at-Targhib wat-Tarhib no. 3582).
Syafaat hanya Diberikan atas Izin Allah SWT
Kita sangat butuh syafaat di hari kiamat termasuk yang bisa memberi syafaat adalah puasa dan Al-Qur'an sebagaimana dalam hadis. Perlu ditekankan bahwa syafaat ini hanya milik Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
ﻗُﻞ ﻟِّﻠَّﻪِ ﭐﻟﺸَّﻔَٰﻌَﺔُ ﺟَﻤِﻴﻌٗﺎۖ
“Katakanlah semua syafaat hanyalah milik Allah.” (QS. Az-Zumar: 44)
Puasa dan Al-Qur'an serta makhluk lainnya yang bisa memberi syafaat sebagaimana dalam dalil tidaklah mempunyai syafa’at sebenarnya, tetapi diberikan izin oleh Allah untuk memberikan syafa’at. Oleh karena itu, kita hanya boleh meminta syafaat hanya kepada Allah saja. Tidak boleh meminta kepada makhluknya. Semisal perkataan yang tidak boleh:
“Wahai Nabi, aku minta syafaat-mu”
Tapi katakanlah:
“Yaa Allah, aku memohon syafaat Nabi-Mu”
Allah Ta’ala berfirman
ﻣَﻦ ﺫَﺍ ﭐﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸۡﻔَﻊُ ﻋِﻨﺪَﻩُۥٓ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺈِﺫۡﻧِﻪِۦۚ
“Tidak ada yang memberikan syafaat disisi Allah kecuali dengan izin-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 255)
Semoga kita termasuk orang yang beruntung mendapatkan syafa’at dan bisa memberikan syafaat pada orang lain.