Liputan6.com, Jakarta Sholat Idul Adha adalah ibadah yang dilakukan pada hari ke-10 Dzulhijjah untuk memperingati peristiwa besar dalam Islam, yaitu kurbannya Nabi Ibrahim dan Ismail. Ibadah ini dilaksanakan setelah hari Arafah, dan menjadi bagian dari rangkaian Hari Raya Haji.
Sholat ini terdiri dari dua rakaat, yang berbeda dengan sholat-sholat lainnya karena terdapat tambahan takbir dalam setiap rakaatnya. Sholat Idul Adha juga biasanya diikuti dengan khutbah Idul Adha setelah selesai melaksanakan sholat berjamaah, yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan pengajaran agama kepada umat Islam.
Karena dilaksanakan pada waktu yang khusus, sholat Idul Adha hanya dilakukan satu kali dalam setahun dan memiliki banyak keutamaan bagi mereka yang melaksanakannya, meskipun bukan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua umat Islam. Yuk kenali hukum dan tata cara sholat Idul Adha selengkapnya, dirangkum Liputan6, Senin (14/4).
Apa Itu Sholat Idul Adha?
Mengutip NU Online, sholat Idul Adha adalah ibadah yang dilakukan pada hari ke-10 Dzulhijjah untuk memperingati peristiwa besar dalam Islam, yaitu kurbannya Nabi Ibrahim dan Ismail. Ibadah ini dilaksanakan setelah hari Arafah, dan menjadi bagian dari rangkaian Hari Raya Haji.
Sholat ini terdiri dari dua rakaat, yang berbeda dengan sholat-sholat lainnya karena terdapat tambahan takbir dalam setiap rakaatnya. Sholat Idul Adha juga biasanya diikuti dengan khutbah Idul Adha setelah selesai melaksanakan sholat berjamaah, yang bertujuan untuk memberikan nasihat dan pengajaran agama kepada umat Islam.
Karena dilaksanakan pada waktu yang khusus, sholat Idul Adha hanya dilakukan satu kali dalam setahun dan memiliki banyak keutamaan bagi mereka yang melaksanakannya, meskipun bukan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua umat Islam. Di masa lalu, Rasulullah pun mencontohkan langsung pelaksanaan sholat Idul Adha, sebagaimana tertulis dalam riwayat berikut:
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى. فَأَوَّلُ شَىْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ ، ثُمَّ يَنْصَرِفُ فَيَقُومُ مُقَابِلَ النَّاسِ وَالنَّاسُ جُلُوسٌ عَلَى صُفُوفِهِمْ فَيَعِظُهُمْ وَيُوصِيهِمْ وَيَأْمُرُهُمْ فَإِنْ كَانَ يُرِيدُ أَنْ يَقْطَعَ بَعْثًا قَطَعَهُ وَيَأْمُرَ بِشَىْءٍ أَمَرَ بِهِ، ثُمَّ يَنْصَرِفُ
“Dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw biasa keluar menuju mushalla pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal pertama yang nabi lakukan adalah shalat, kemudian berpaling menghadap manusia, di mana mereka dalam keadaan duduk di shaf-shaf mereka. Nabi memberi pelajaran, wasiat, dan perintah. Jika nabi ingin mengutus satu utusan, maka ia memutuskannya, atau jika nabi ingin memerintahkan sesuatu, maka nabi memerintahkannya, kemudian berpaling.”
Dalil Mengenai Hukum Sholat Idul Adha
Beberapa hadits menjelaskan tentang pentingnya sholat Idul Adha dan status hukumnya. Sholat ini merupakan sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan namun tidak wajib. Meskipun tidak ada sanksi bagi yang tidak melaksanakan, umat Islam yang mampu disarankan untuk melaksanakannya sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa besar dalam sejarah Islam.
1. Hadits Mengenai Keutamaan Sholat Idul Adha
- Sholat Idul Adha mendapatkan banyak pahala bagi mereka yang melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Sholat ini juga menjadi bentuk ketaatan kepada Allah yang mendekatkan diri kepada-Nya.
2. Tidak Ada Sanksi Bagi yang Tidak Melaksanakan
- Meskipun tidak diwajibkan, umat Islam yang tidak dapat melaksanakan sholat Idul Adha tidak akan mendapat hukuman, karena hal ini tergantung pada kondisi masing-masing individu.
Rujuan lain tentang sholat Idul Adha sebagaimana disampaikan oleh hadis Bukhari Muslim dan Malik Abu Dawud serta an-Nasa'i, sebagaimana dikutip dari muhammadiyah.or.id berikut:
“Dari Thalhah Ibn ‘Ubaidillah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw lalu serta merta bertanya kepada beliau tentang Islam. Lalu Rasulullah saw menjawab: Lima salat diwajibkan sehari semalam. Ia bertanya lagi: apakah ada kewajiban (salat) lainnya? Rasulullah saw menjawab: Tidak, kecuali salat-salat tatawuk (sunah). Rasulullah saw kemudian meneruskan: Juga diwajibkan puasa Ramadan. Lalu ia bertanya lagi: apa ada kewajiban (puasa) lainnya? Rasulullah menjawab: Tidak, kecuali puasa tatawuk (sunah). (Abu Thalhah melanjutkan): Lalu Rasulullah menyebutkan kewajiban (membayar) zakat. Orang itu bertanya lagi: apa ada kewajiban (pembayaran) lainnya? Rasulullah saw menjawab: Tidak, kecuali (infak) tatawuk (sunah). Lalu laki-laki itu pergi sambil berkata: Demi Allah saya tidak akan tambahi dan kurangi ini. Kemudian Rasulullah saw berkata: Orang itu beruntung, jika dia benar” [HR al-Bukhari, Muslim, Mālik Abu Dawud, dan an-Nasa’i].
Mengapa Sholat Idul Adha Tidak Wajib?
Secara umum, sholat Idul Adha dikategorikan sebagai sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak wajib. Ini berbeda dengan sholat lima waktu yang hukumnya wajib bagi setiap umat Islam.
1. Tidak Ada Sanksi Bagi yang Meninggalkannya
- Dalam Islam, tidak ada hukuman atau sanksi bagi umat yang tidak melaksanakan sholat Idul Adha. Meskipun demikian, umat Islam yang mampu dan berada dalam keadaan sehat sangat dianjurkan untuk mengikuti sholat ini, terutama bagi mereka yang tidak sedang dalam keadaan musafir atau sedang dalam kondisi tertentu yang membolehkan mereka untuk tidak hadir.
2. Sebagai Sunnah yang Sangat Dianjurkan
- Sholat Idul Adha merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada peristiwa besar dalam sejarah Islam, sehingga meskipun tidak wajib, melaksanakannya akan mendatangkan banyak kebaikan dan pahala. Banyak hadits yang menjelaskan bahwa sholat Idul Adha sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan tersendiri.
3. Pengingat Keutamaan Kurban
- Sholat Idul Adha juga menjadi sarana untuk mengingatkan umat Islam tentang pentingnya berkurban, yang merupakan bagian dari ibadah di hari raya ini. Berkurban bagi mereka yang mampu adalah sunnah yang sangat dianjurkan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
Bagaimana Tata Cara Sholat Idul Adha?
Sholat Idul Adha memiliki tata cara yang sedikit berbeda dibandingkan dengan sholat wajib. Berikut adalah langkah-langkah yang umum dilakukan:
1 Niat dan Takbir
- Sholat Idul Adha dimulai dengan niat yang diucapkan dalam hati dan dilanjutkan dengan takbiratul ihram seperti sholat pada umumnya. Setelah itu, di rakaat pertama, dilakukan takbir sebanyak tujuh kali, dan pada rakaat kedua, dilakukan takbir lima kali.
2 Membaca Surat-Surat
- Pada rakaat pertama, setelah takbir, membaca Surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan Surat Al-A’la. Pada rakaat kedua, membaca Surat Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan Surat Al-Ghashiya. Setelah itu, ruku’, sujud, dan salam.
3 Khutbah Idul Adha
- Setelah sholat, khutbah Idul Adha dilaksanakan. Meskipun tidak wajib, mendengarkan khutbah sangat dianjurkan karena mengandung banyak pelajaran dan hikmah bagi umat Islam.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Bisa Melaksanakan Sholat Idul Adha?
Bagi umat Islam yang tidak dapat melaksanakan sholat Idul Adha karena alasan tertentu, seperti tidak berada di tempat yang melaksanakan sholat berjamaah atau karena keadaan darurat, mereka tidak dikenakan sanksi. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
Perbanyak Takbir
- Meskipun tidak bisa mengikuti sholat Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak takbir sepanjang hari, terutama setelah sholat fardhu. Takbir ini dilakukan hingga hari tasyriq berakhir, yaitu pada tanggal 13 Dzulhijjah.
Berkurban Jika Mampu
- Bagi mereka yang mampu, melaksanakan ibadah kurban pada Idul Adha adalah amalan yang sangat dianjurkan. Melalui kurban, umat Islam dapat berbagi rezeki dengan sesama yang membutuhkan.
Berdoa dan Beribadah
- Meskipun tidak dapat melaksanakan sholat berjamaah, umat Islam tetap dianjurkan untuk memanfaatkan hari Idul Adha dengan berdoa, berdzikir, dan memperbanyak ibadah lainnya.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Apakah sholat Idul Adha wajib?
Sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad, sangat dianjurkan untuk dilaksanakan namun tidak wajib.
2. Apa hukumnya bagi yang tidak melaksanakan sholat Idul Adha?
Tidak ada sanksi bagi yang tidak melaksanakan sholat Idul Adha, karena sholat ini hukumnya sunnah.
3. Kapan waktu pelaksanaan sholat Idul Adha?
Sholat Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah, setelah selesai melaksanakan takbir.
4. Apa yang harus dilakukan jika tidak dapat melaksanakan sholat Idul Adha?
Perbanyak takbir, berkurban jika mampu, dan berdoa agar mendapatkan keberkahan dari hari Idul Adha.
5. Apa saja tata cara sholat Idul Adha?
Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat, dengan takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua, diikuti dengan khutbah.