Puasa Sebelum Idul Adha Berapa Hari, Baiknya Dikerjakan Pada Tanggal Ini

21 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan beberapa amalan tambahan sebagai bentuk persiapan menyambut hari raya yang penuh berkah ini. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah sebelum Idul Adha. Puasa ini tidak hanya memberi manfaat spiritual, tetapi juga memiliki keutamaan yang luar biasa bagi mereka yang melaksanakannya. Namun, kapan sebaiknya puasa ini dilakukan, dan jenis puasa apa saja yang disarankan?

Puasa sebelum Idul Adha memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam berbagai hadis, di antaranya adalah pengampunan dosa dan memperoleh pahala yang berlimpah. Untuk itu, penting bagi umat Islam untuk mengetahui dengan jelas kapan dan bagaimana menjalankan puasa ini. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai puasa sunnah sebelum Idul Adha, termasuk jenis-jenis puasa yang dianjurkan, waktu pelaksanaannya, serta niat dan tata cara pelaksanaannya.

Simak informasi lengkapnya agar Anda dapat meraih keutamaan puasa ini dan mempersiapkan diri menyambut Hari Raya Idul Adha dengan penuh keberkahan, dirangkum Liputan6, Selasa (15/4).

Puasa Idul Adha Dikerjakan Berapa Hari?

Dijelaskan dalam laman Nahdlatul Ulama (NU) puasa sebelum Idul Adha dikerjakan selama beberapa hari, yaitu pada 9 hari pertama bulan Dzulhijjah, namun puasa yang paling dianjurkan adalah pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa ini dikenal dengan sebutan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Setiap hari memiliki keutamaan tersendiri dan dapat menghapuskan dosa-dosa baik yang telah lewat maupun yang akan datang. 

Puasa Dzulhijjah dilaksanakan pada 1 hingga 7 Dzulhijjah, yang merupakan hari-hari pertama bulan Dzulhijjah. Meskipun puasa ini sangat dianjurkan, puasa pada tanggal 8 hingga 9 Dzulhijjah, yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah, memiliki keutamaan yang lebih besar, dengan puasa Arafah yang bisa menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Puasa pada hari-hari ini dapat membantu umat Islam mendapatkan kedekatan lebih dengan Allah SWT, menyambut Idul Adha dengan hati yang bersih. Secara keseluruhan, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah pada 10 hari pertama Dzulhijjah, dengan fokus utama pada puasa Tarwiyah dan Arafah.

Kapan Baiknya Melaksanakan Puasa Idul Adha 2025?

Dalam laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) puasa sunnah sebelum Idul Adha 2025 sebaiknya dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah, yang diperkirakan jatuh pada 28 Mei 2025. Berikut adalah rincian lengkap jadwal yang disunnahkan untuk melaksanakan puasa sebelum Idul Adha:

  • Puasa Dzulhijjah dimulai pada tanggal 1 hingga tanggal 7 Dzulhijjah, atau dalam kalender umum dimulai pada tanggal 28 Mei sampai 3 Juni. Puasa ini biasanya dilaksanakan oleh umat Islam yang berhaji di tanah suci.
  • Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah), atau tanggal 4 dan 5 Juni 2025, sebelum pada hari berikutnya, yakni 6 Juni 2025 yang merupakan hari raya Idul Adha. Untuk puasa dua hari terakhir yakni Tarwiyah, menjadi ibadah yang paling utama untuk dilakukan, dengan keutamaan yang luar biasa, terutama bagi umat yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Puasa Arafah sendiri memiliki nilai pahala yang sangat besar, bahkan disebutkan dalam beberapa hadis bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Sebaiknya, umat Islam memanfaatkan waktu ini untuk beribadah dengan sungguh-sungguh. Jadi, untuk tahun 2025, disarankan untuk mulai melaksanakan puasa pada 28 Mei 2025 dan mengakhiri dengan puasa Arafah pada 5 Juni 2025.

Jenis-Jenis Puasa Idul Adha

Berikut adalah tiga jenis puasa yang dianjurkan sebelum Idul Adha:

1. Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah)

  • Puasa ini dilaksanakan pada tujuh hari pertama bulan Dzulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar, karena setiap amal ibadah yang dilakukan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah sangat dicintai oleh Allah SWT. Puasa ini dianjurkan, meskipun tidak seutama puasa Tarwiyah dan Arafah, tetapi tetap memberi pahala besar.

2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

  • Puasa ini dilaksanakan pada hari kedelapan Dzulhijjah dan memiliki keutamaan yang luar biasa. Puasa Tarwiyah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan dianjurkan sebagai penghormatan atas ketaatan Nabi Ibrahim AS yang merenung atas perintah Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS.

3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

  • Puasa ini dilaksanakan sehari sebelum Idul Adha, yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, karena pada hari tersebut umat Islam yang melaksanakan haji berada di Arafah.

Hukum Puasa Idul Adha

Hukum puasa sunnah sebelum Idul Adha adalah sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan, namun tidak wajib. Dengan kata lain, umat Islam yang melaksanakan puasa ini akan mendapatkan pahala yang besar, namun mereka yang tidak melaksanakannya tidak akan berdosa. Puasa ini menjadi cara yang sangat baik untuk memperbaiki amal dan meraih keberkahan dari Allah SWT, khususnya pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Puasa Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, dianggap sebagai puasa yang sangat utama, karena mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah juga memiliki keutamaan serupa, meskipun lebih dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Meskipun hukum puasa sebelum Idul Adha adalah sunnah, namun keberkahan yang didapatkan sangat besar, dan dianjurkan untuk dimanfaatkan oleh setiap Muslim yang ingin meraih pahala di bulan yang penuh berkah ini.

Keutamaan Puasa Idul Adha

Berikut adalah beberapa keutamaan puasa sunnah sebelum Idul Adha:

1. Menghapuskan Dosa Setahun yang Lalu dan yang Akan Datang

  • Puasa Arafah, yang dilakukan pada 9 Dzulhijjah, dapat menghapuskan dosa-dosa kita setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Hal ini disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim.

2. Mendapatkan Pahala yang Berlipat

  • Puasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah, khususnya pada puasa Tarwiyah dan Arafah, sangat dicintai oleh Allah SWT. Setiap amal ibadah yang dilakukan pada hari-hari tersebut akan dilipatgandakan pahalanya.

3. Mendekatkan Diri kepada Allah

  • Puasa sebelum Idul Adha menjadi cara untuk meningkatkan kedekatan spiritual dengan Allah SWT. Selama puasa, umat Islam memiliki kesempatan untuk berdoa dan berzikir lebih banyak, serta memperbaiki amal perbuatannya.

4. Menjadi Penyucian Diri

  • Puasa ini tidak hanya menghapuskan dosa, tetapi juga menyucikan diri secara spiritual. Dengan menjalankan puasa sebelum Idul Adha, umat Islam dapat memulai hari raya dengan hati yang bersih dan siap untuk beribadah lebih baik.

5. Mendapatkan Keberkahan pada Hari Raya Idul Adha

  • Puasa sunnah ini menjadi persiapan spiritual yang sempurna sebelum merayakan Idul Adha. Dengan memanfaatkan hari-hari yang penuh berkah ini, umat Islam dapat merayakan hari raya dengan penuh rasa syukur dan kedamaian.

6. Terbebas dari Api Neraka

  • Terakhir, puasa sunnah Idul Adha ini juga bisa membebaskan umat Islam yang melaksanakannya terbebas dari api neraka. Ini sesuai dengan hadis Muslim, di mana Allah akan menghindarkan umatnya yang berpuasa di hari itu dari kobaran api neraka.
  • مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
  • Artinya, "Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim)

Tata Cara dan Niat Puasa Idul Adha

Puasa sebelum Idul Adha, baik itu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, atau Arafah, memiliki tata cara yang sederhana namun penuh makna. Berikut adalah panduan lengkap mengenai tata cara dan niat puasa Idul Adha:

1. Tata Cara Puasa Idul Adha

  • Niat: Seperti puasa pada umumnya, niat merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Niat dilakukan pada malam hari sebelum fajar, dengan membaca niat dalam hati yang kemudian dilanjutkan dengan makan sahur sebelum azan subuh berkumandang.
  • Menahan Diri: Seperti puasa wajib, selama puasa sunnah sebelum Idul Adha, seseorang harus menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan perbuatan yang merusak pahala puasa.
  • Waktu: Puasa dimulai sejak fajar hingga terbenam matahari. Puasa sunnah ini tidak hanya dilakukan dengan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga diiringi dengan peningkatan ibadah seperti salat, dzikir, dan doa. 
  • Amalan Sunnah: Selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, sangat dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan doa selama puasa, serta melaksanakan salat malam (Tahajud) untuk meningkatkan kualitas ibadah.

2. Niat Puasa Dzulhijjah

  • Untuk puasa Dzulhijjah yang dilaksanakan pada 1 hingga 7 Dzulhijjah, niat yang dibaca adalah: "Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta'ala." (Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.")
  • Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari ke-8 Dzulhijjah, dan niatnya adalah: "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala." (Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala.")
  • Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah, dan niat yang dibaca adalah: "Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala." (Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala.")Doa dan Ibadah Selama Puasa

3. Doa

  • Selama berpuasa, hendaknya seseorang memperbanyak doa, baik doa yang sudah diajarkan dalam hadis, ataupun doa pribadi. Memohon ampunan, keberkahan, serta kesehatan untuk menjalani puasa dengan baik adalah hal yang sangat dianjurkan.

4. Zikir dan Salat Sunnah

  • Selain menahan lapar dan dahaga, meningkatkan kualitas ibadah lainnya seperti berzikir dan melaksanakan salat sunnah dapat mendekatkan diri kepada Allah. Terutama pada malam hari, salat tahajud sangat dianjurkan untuk memohon ampunan dan berkah.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik Puasa Sebelum Idul Adha

Kapan puasa sebelum Idul Adha dimulai?

Puasa sebelum Idul Adha dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah, dan sangat dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah.

Apa saja jenis puasa yang dilakukan sebelum Idul Adha?

Jenis-jenis puasa sebelum Idul Adha adalah Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah, dan Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Apakah puasa Arafah wajib?

Puasa Arafah adalah sunnah muakkad, sangat dianjurkan, namun tidak wajib. Bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji, puasa ini sangat disarankan.

Apa saja keutamaan puasa sebelum Idul Adha?

Puasa sebelum Idul Adha, terutama puasa Arafah, dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, serta mendapatkan pahala besar.

Bagaimana tata cara niat puasa sebelum Idul Adha?

Niat puasa sebelum Idul Adha dapat dilakukan dengan mengucapkan niat dalam hati dan lisan, seperti "Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala" untuk puasa Tarwiyah, dan "Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala" untuk puasa Arafah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |