Mahasiswa Mendadak Hening.. Mata Prabowo Subianto Berkaca-kaca saat Kisahkan Heroiknya Gus Dur

17 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Suasana mendadak hening ketika Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, menyampaikan sepenggal kenangan tentang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Di hadapan ribuan mahasiswa Indonesia di Mesir, Prabowo menyampaikan isi hatinya mengenai sosok pemimpin yang begitu ia hormati dan segani, belum lama ini.

Mata Prabowo tampak berkaca-kaca saat mengisahkan kedekatannya dengan Presiden RI ke-4 itu. Suaranya sesekali bergetar, seolah menahan isak tangis ketika mengenang sosok Gus Dur yang begitu berjasa dalam sejarah toleransi di Indonesia.

Menurut Prabowo, Gus Dur bukan hanya tokoh nasional, tapi juga sosok ulama besar yang mewarisi garis keilmuan dari keluarga ulama terkemuka, yakni Hadratusyekh KH Hasyim Asy’ari. Pemikiran Gus Dur dinilainya sangat luas dan jiwanya penuh kasih terhadap semua golongan.

“Gus Dur saya kenal, saya kenal dekat,” kata Prabowo Subianto dalam pidatonya.

a menyebut Gus Dur sebagai pemimpin Muslim yang luar biasa karena kemampuannya merangkul semua lapisan masyarakat, termasuk kaum minoritas.

Pernyataan Prabowo itu dirangkum dari tayangan video dari kanal YouTube @GenerasiMudaNusantara, dikutip Senin (14/04/2025). Tayangan tersebut menampilkan momen emosional dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Mesir.

Dalam pidatonya, Prabowo menceritakan momen heroik Gus Dur saat menghadapi ancaman terorisme terhadap gereja-gereja. Gus Dur, kata Prabowo, memerintahkan pasukan Ansor dan Banser untuk menjaga rumah ibadah tersebut.

Simak Video Pilihan Ini:

Detik-detik Jenazah Nelayan Cilacap Korban Tabrakan Perahu Ditemukan Usai Pencarian 3 Hari

Prabowo Mengaku Terinspirasi dari Sosok Gus Dur

Langkah Gus Dur itu, menurut Prabowo, adalah bentuk nyata kepemimpinan inklusif yang jarang ditemukan. “Ini sesuatu yang membesarkan hati. Ini yang membanggakan kita,” ungkap Prabowo dengan penuh semangat.

Ia mengaku terinspirasi dari tindakan Gus Dur yang memilih untuk merangkul, bukan memecah belah. Ketika banyak pemimpin lebih memilih sikap eksklusif, Gus Dur justru tampil melindungi semua warga negara tanpa memandang latar belakang.

Presiden Prabowo kemudian mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki warisan besar dari tokoh-tokoh seperti Gus Dur. Warisan berupa nilai toleransi dan semangat kebersamaan di tengah perbedaan.

Menurutnya, momen ketika Banser menjaga gereja pada perayaan Natal dan tahun baru adalah bukti nyata bahwa Islam di Indonesia mengedepankan kedamaian dan saling menjaga antar umat beragama.

“Jarang ada sosok seperti itu,” tambah Prabowo sambal matanya berkaca-kaca, seolah hendak menumpahkan air mata yang tertahan. Ia menegaskan bahwa Gus Dur telah meletakkan fondasi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam hal hubungan antar umat beragama.

Di hadapan sekitar 2.000 mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar, Prabowo menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menjaga warisan toleransi dan keterbukaan yang telah ditanamkan oleh para pendahulu bangsa.

Ia menekankan bahwa sebagai generasi muda, para mahasiswa harus memahami sejarah perjuangan tokoh-tokoh seperti Gus Dur agar dapat melanjutkan perjuangan dalam konteks masa kini.

Pesan Prabowo, Jangan Lupakan Jasa Pahlawan

“Jangan sekali-kali melupakan jasa para pemimpin besar kita. Mereka bukan hanya mengajar, tapi juga memberi teladan,” ujar Prabowo sembari menatap para mahasiswa.

Momen itu menjadi salah satu bagian paling menyentuh dalam lawatan kenegaraan Prabowo ke Mesir. Tak sedikit dari mahasiswa yang terharu dan kagum atas penghormatan Prabowo kepada tokoh pluralisme seperti Gus Dur.

Prabowo juga mengingatkan bahwa toleransi bukan hanya slogan, melainkan tindakan nyata yang harus terus dilakukan di kehidupan sehari-hari. Ia menyebut, kekuatan Indonesia ada pada keberagamannya.

Menurutnya, banyak negara di dunia yang iri dengan persatuan Indonesia. Bangsa ini bisa berdiri kokoh meski terdiri dari berbagai agama, suku, dan bahasa. Semua itu, lanjutnya, karena adanya tokoh-tokoh yang mempersatukan, bukan memecah-belah.

Di akhir pidatonya, Prabowo menyampaikan harapan agar seluruh mahasiswa Indonesia di luar negeri, khususnya di Mesir, bisa menjadi agen perdamaian dan toleransi ketika kembali ke tanah air.

Ia pun menutup dengan doa agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan pemimpin-pemimpin berhati besar, seperti Gus Dur, yang menjadikan kekuasaan sebagai jalan untuk melindungi, bukan menindas.

Kunjungan tersebut menjadi pengingat bahwa nilai-nilai kebangsaan tak lekang oleh waktu. Dan nama Gus Dur, seperti dikatakan Prabowo, akan terus hidup dalam semangat keindonesiaan yang menghargai semua golongan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |