Niat Keramas Idul Adha, Ini Langkah-Langkahnya yang Disunnahkan

21 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Mandi atau keramas Idul Adha bukan hanya sebuah rutinitas kebersihan biasa. Di baliknya terdapat amalan sunnah yang memiliki makna spiritual dalam menyambut hari raya. Sebagai salah satu ibadah yang dianjurkan dalam rangka menyambut Idul Adha, keramas menjadi simbol penyucian diri, baik secara fisik maupun spiritual, untuk memulai hari raya dengan keadaan suci. Bagi umat Islam, merayakan Idul Adha bukan hanya soal perayaan, tetapi juga melibatkan ibadah yang mendalam, di antaranya dengan melakukan mandi sunnah ini.

Namun, banyak yang masih belum memahami secara rinci tentang bagaimana cara yang tepat untuk melaksanakan keramas ini. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan? Kapan waktu yang tepat untuk mandi keramas? Dan yang tak kalah penting, bagaimana hukum mandi Idul Adha dalam pandangan agama?

Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut dengan penjelasan yang komprehensif. Mulai dari niat, langkah-langkah pelaksanaan, hingga waktu yang tepat dan hukumnya, semuanya akan diulas secara lengkap dan rinci untuk memberikan pemahaman yang jelas bagi setiap Muslim yang ingin menjalankan sunnah ini. Yuk simak informasi selengkapnya, sebagai panduan pelaksanaan keramas Idul Adha berikut, dirangkum Liputan6, Selasa (15/4).

Niat Keramas Idul Adha

Dalam laman Nu Online disebutkan jika keramas Idul Adha adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha. Niat dalam mandi ini sangat penting, karena tanpa niat yang jelas, mandi tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai mandi sunnah. Untuk memulai mandi keramas Idul Adha, umat Islam perlu mengucapkan niat secara lisan maupun dalam hati denganbacaan di bawah ini:

'نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى'

Nawaitul ghusla li'idil adha sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: 'Saya berniat mandi sunnah untuk Idul Adha karena Allah Ta'ala.'

Niat ini menjadi pembeda antara mandi keramas untuk tujuan ibadah dan mandi biasa. Dengan mengucapkan niat, seseorang menunjukkan keseriusannya dalam melakukan amalan ini sebagai bagian dari ibadah yang dapat mendatangkan pahala. Selain itu, niat juga bertujuan untuk menyucikan tubuh dan mempersiapkan diri menyambut hari raya dalam keadaan fisik dan spiritual yang bersih.

Keramas ini juga dianjurkan bukan hanya untuk mereka yang akan melaksanakan shalat Idul Adha, tetapi juga bagi umat Islam yang ingin merayakan hari raya dalam keadaan suci, seperti perempuan yang sedang haid atau nifas.

Langkah Demi Langkah Keramas Idul Adha

Keramas Idul Adha harus dilakukan dengan benar agar dapat dikatakan sah menurut syariat. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti:

  • Membaca Niat: Sebelum memulai mandi, bacalah niat dalam hati dan lisan: “Nawaitul-ghusla li ‘Idil Adha lillahi ta’ala,” yang berarti “Saya berniat mandi sunnah untuk Idul Adha karena Allah Ta’ala.”
  • Membasuh Tangan:  Langkah pertama adalah membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali dengan air yang mengalir. Hal ini dilakukan untuk membersihkan tangan sebelum menyentuh tubuh.
  • Membersihkan Najis: Setelah membasuh tangan, pastikan tubuh dalam keadaan bersih dari najis. Bersihkan bagian tubuh yang mungkin terkontaminasi, seperti area kemaluan dan bagian tubuh lainnya. Langkah ini penting untuk memastikan kebersihan tubuh secara menyeluruh.
  • Mengguyur Kepala dan Tubuh:  Siramkan air ke kepala sebanyak tiga kali dengan air yang mengalir. Setelah itu, lanjutkan dengan mengguyur tubuh dimulai dari bagian kanan tubuh, dilanjutkan dengan bagian kiri. Pastikan air mengalir merata ke seluruh tubuh, termasuk rambut dan sela-sela tubuh.
  • Berwudhu: Setelah mandi, lakukan wudhu untuk membersihkan diri dari hadas kecil. Wudhu ini penting untuk memastikan tubuh benar-benar suci dan siap untuk melaksanakan shalat.

Setelah mengikuti langkah-langkah ini, tubuh akan terasa segar dan suci, siap untuk melaksanakan shalat Idul Adha dengan hati yang khusyuk dan penuh keikhlasan.

Kapan Waktu yang Tepat Melaksanakan Keramas Idul Adha?

Waktu yang tepat untuk melaksanakan keramas Idul Adha adalah pada malam hari menjelang Idul Adha, atau lebih utama setelah subuh pada hari raya tersebut. Mandi sunnah ini sebaiknya dilakukan setelah terbitnya fajar atau setelah shalat subuh untuk memastikan bahwa mandi tersebut memenuhi syarat sahnya amalan.

Sebagian ulama juga menyarankan untuk melakukan mandi sunnah ini mulai tengah malam pada malam hari raya, namun yang lebih utama adalah melakukannya setelah subuh. Mandi ini akan memberikan kesegaran tubuh serta kesiapan dalam melaksanakan ibadah, terutama shalat Idul Adha.

Penting untuk diingat bahwa keramas yang dilakukan terlalu awal, seperti sebelum tengah malam, dianggap tidak sah sebagai mandi Idul Adha. Oleh karena itu, pelaksanaan mandi ini harus sesuai dengan waktu yang tepat agar mendatangkan keberkahan dan pahala.

Bagaimana Hukum Mandi Idul Adha?

Mandi keramas Idul Adha adalah sunnah muakkad, artinya sunnah yang sangat dianjurkan namun tidak wajib. Dengan kata lain, siapa saja yang melaksanakan mandi ini akan mendapatkan pahala tambahan, tetapi jika tidak melaksanakannya, tidak akan berdosa. Mandi ini menjadi bagian dari ibadah yang dilakukan untuk memulai hari raya dalam keadaan suci dan bersih.

Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat dikatakan melakukan mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Oleh karena itu, meskipun tidak wajib, amalan mandi sunnah ini sangat dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan hari raya. Ini menjadi salah satu cara untuk menyambut Idul Adha dengan penuh kesiapan fisik dan spiritual.

Namun, bagi mereka yang tidak dapat melaksanakan mandi keramas ini, tidak ada dosa. Mandi ini tetap merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan, namun sifatnya tidak mempengaruhi sahnya pelaksanaan shalat Idul Adha.

Apa Itu Keramas Idul Adha?

Keramas Idul Adha adalah mandi sunnah yang dilakukan umat Islam untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan shalat Idul Adha. Mandi ini bukan hanya berfungsi untuk kebersihan fisik, tetapi juga untuk membersihkan diri secara spiritual. Dengan melakukan mandi keramas, umat Islam mempersiapkan diri untuk menjalani hari raya dengan hati yang bersih dan penuh kesucian.

Mandi ini dilakukan dengan langkah-langkah khusus, mulai dari membaca niat, membasuh tangan, membersihkan najis, hingga mengguyur seluruh tubuh. Mandi keramas ini memiliki keutamaan tersendiri, yakni mendapatkan pahala tambahan bagi yang melaksanakannya dengan ikhlas dan sesuai dengan tata cara yang benar.

Meskipun tidak diwajibkan, mandi sunnah ini merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kesiapan dalam menyambut Idul Adha dengan penuh kebersihan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik Mandi Keramas Idul Adha

Apa itu mandi keramas Idul Adha?

Mandi keramas Idul Adha adalah mandi sunnah yang dilakukan sebelum shalat Idul Adha untuk menyucikan diri secara fisik dan spiritual.

Kapan waktu terbaik untuk mandi Idul Adha?

Waktu terbaik untuk mandi Idul Adha adalah setelah subuh pada pagi hari raya, meskipun beberapa ulama juga memperbolehkan mandi dimulai sejak tengah malam.

Apakah mandi keramas Idul Adha wajib?

Mandi keramas Idul Adha adalah sunnah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan namun tidak wajib. Tidak melaksanakannya tidak berdosa.

Bagaimana cara mandi keramas Idul Adha yang benar?

Mandi keramas Idul Adha dilakukan dengan membaca niat, membasuh tangan, membersihkan najis, mengguyur kepala dan tubuh, serta berwudhu.

Apa manfaat mandi Idul Adha?

Mandi Idul Adha memberikan manfaat kesegaran tubuh dan menyucikan diri untuk melaksanakan shalat Idul Adha dengan khusyuk dan penuh keikhlasan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |