Liputan6.com, Jakarta Umar bin Khattab dikenal sebagai sahabat Rasulullah SAW yang penuh keberanian dan ketegasan. Dengan tubuhnya yang kekar, dia selalu membuat orang lain merasa segan.
Sebelum memeluk Islam, Umar adalah seorang petarung tangguh yang menguasai pasar Ukaz. Tak ada yang berani melawan ketika bertemu dengannya, bahkan setan pun akan lari ketakutan jika berpapasan dengan sahabat Nabi ini.
Namun, di balik ketegasannya, Umar memiliki hati yang lembut. Dia sering kali meneteskan air mata saat membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Bahkan, dia sampai jatuh sakit setelah membaca ayat-ayat yang berbicara tentang hari kiamat.
Menangis dan Terjatuh Sakit
Dikutip dari Hidayatuna.com, Sahabat Umar bin Khattab sering kali menangis setiap kali membaca ayat Al-Qur'an dalam Surah At-Thur. Umar juga dikenal sangat konsisten dalam mengamalkan makna yang terkandung dalam Al-Qur'an, baik yang tersurat maupun yang tersirat.
Sahabat Rasul yang setia ini menangis dengan sangat mendalam hingga akhirnya jatuh sakit saat membaca ayat-ayat Al-Qur'an, khususnya pada ayat berikut:
إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ
“Sesungguhnya siksa Tuhanmu pasti terjadi.” (QS Ath-Thur: 7).
Umar bin Khattab yang selalu menangis setiap membaca Alquran ini berkata kepada putranya saat menghadapi kematian.
“Letakkanlah pipiku di atas tanah. Barangkali Allah menaruh belas kasihan kepadaku.” Lalu berkata lagi, “Celaka lah kalau Allah tidak mengampuni aku.”
Umar yang Penuh Ketakutan
Dalam kitab ‘Terapi Hati’ karya Ibnu Qayyim, diceritakan bahwa suatu malam, saat Umar bin Khattab sedang berwirid, ia melewati sebuah ayat yang membuatnya merasa takut. Setelah itu, ia mengurung diri di rumah selama beberapa hari. Wajahnya terlihat berbeda, dengan dua garis hitam akibat tangisan yang tak terhenti.
Ibnu Qayyim juga menceritakan bahwa Ibnu Abbas datang untuk menghibur Umar setelah ia membaca ayat Al-Qur'an tentang azab. Ibnu Abbas berkata, “Allah menjadikan kota dan negeri-negeri di bawahmu menjadikanmu penakluk negeri-negeri tersebut. Allah berbuat baik kepadamu.”
Meski mendapat hiburan dari Ibnu Abbas, Umar tetap merasa cemas. Ia menjawab, “Aku menginginkan selamat, bukan pahala maupun dosa.”
Ada riwayat dari Sa’id Ibnu Al-Musayyab, seperti dinyatakan Abu Hurairah, “Ketika kami berada di sisi Rasulullah saw. tiba-tiba beliau berkata: "sewaktu tidur, aku bermimpi meminum susu hingga aku melihat bekas-bekas susu tersebut pada kuku-kukuku, kemudian, aku berikan kepada Umar".
Ilmu Umar Lebih Berat daripada Timbangan Seluruh Penduduk Bumi
Mereka bertanya, apa takwilnya wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: ‘Ilmu. Kalau saja ilmu Umar ditimbang dengan ilmunya penduduk bumi ini, pastilah akan terlihat ilmu Umar lebih berat.”
Selain berhati lembut, sahabat nabi Umar bin Khattab mendapat julukan Al-Faruq yang berarti arti pembeda.
Julukan itu bermakna orang yang bisa membedakan kebenaran dan kebatilan. Julukan ini diberikan Rasulullah sejak ia masuk Islam.
Sahabat kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq ini memiliki kecerdasan tak tertandingi oleh tokoh-tokoh di zamannya.
Diakui bahwa, sudah sejak zaman jahiliyah, Umar bin Khattab dikenal dengan kecerdasannya. Bahkan ia terkenal sebagai orang yang adil dan bijaksana.
Kecerdasan Umar bahkan membuatnya mampu memperkirakan segala hal yang bakal terjadi di masa mendatang.
Tentang kecerdasan Umar yang bisa memperkirakan hal-hal yang bisa terjadi di masa yang akan datang, Rasulullah saw, bersabda,
“Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari Bani Israil ada yang diberi ilham, walaupun mereka bukan Nabi, jika salah seorang dari ummatku mendapatkannya, maka Umarlah orangnya”. (HR. Bukhari).